💍KlaRez-3💍

52.6K 4.9K 157
                                    

Udah banyak loh yang aku blokir karena spam🖐 jadi tolong komen sewajarnya aja jangan spam.

Update an terakhir di book ini kalau vote dan komen tetap sepi🖐

Tekan vote dan tembuskan 100 komen😾

~~~~

AREZ berjalan pelan menuju tempat sepedanya terparkir, teman-temannya sudah pulang duluan karena ada urusan penting.

"Laper." gumamnya seraya menaiki sepeda butut itu dan mengayuhnya keluar dari halaman sekolah.

Arez tak sadar jika dipagar depan sekolahnya sudah ada Klara yang menunggunya. "Arez." cowok ganteng itu berhenti mengayuh seketika.

Dia melihat Klara yang sangat cantik siang ini. "Kenapa Kakak kesini?" dan Arez harus memanggil Klara dengan sebutan kakak jika diluar.

Klara tersenyum lembut. "Kamu lupa, hari ini kamu kan pindah ke rumah saya. Ayo, banyak keperluan yang harus kita beli." perlahan Klara menggenggam tangan Arez.

Mau tak mau Arez turun dari sepeda.

"Sepeda aku gimana?"

"Titipkan saja di pos satpam."

Arez mengangguk, dia memarkirkan sepedanya dibelakang pos satpam, kemudian berjalan mendekati Klara lagi.

"Naiklah." Klara membukakan pintu untuk Arez, cowok itu malu karena kini dia bagai seorang perempuan karena pintu nya dibuka kan segala.

"Kak, gak usah-" protesan Ares terhenti saat melihat tatapan dingin Klara.

Peraturannya, Arez tak boleh menolak apapun yang Klara lakukan, helaan napas Arez berikan, dia masuk ke dalam.

Klara menutup pintu itu perlahan lalu berjalan menuju bagian kemudi.

Brak!

Arez tersentak kaget saat bantingan pintu mobil terdengar. "Kak, kakak marah sama Arez?" tanya nya tenang.

Klara menggeleng, dia beralih pada seatbelt Arez lalu memasangkannya, jarak wajah mereka sangat dekat sehingga Arez bisa melihat wajah cantik tak bercela milik Klara.

"Bernapaslah." helaan napas langsung Arez lakukan, dia sempat menahan napas tanpa sadar.

Klara tertawa pelan, dia mencium dahi Arez lembut dan mengelus pipinya.

"Manis, kamu sangat manis namun dingin Rez..kamu persis seperti Es krim kesukaan saya." Arez meremang mendengar bisikan itu.

Dia menunduk guna menaham debar jantung yang tidak biasa. "Biasakan diri kamu, saya memang suka mencium dahi dan pipi, tapi tidak dengan bibir." Arez mengangguk.

Dia akan berusaha terbiasa dengan perlakuan lembut dari Klara.

....

Keduanya kini berada di salah satu Mall besar, Klara membawa Arez guna membeli keperluan dan makanan kesukaan cowok itu.

"Kamu mau jajan apa? Beli saja untuk stock di rumah nanti." tentu saja Arez mau, dia tak akan menolak.

Dia jadi teringat pada orang tuanya.

"Apa aku boleh belikan untuk orang tuaku, kak?" Klara tersenyum lagi mendengar pertanyaan yang manis itu.

Dia mencium pipi tirus Arez. "Tentu baby, kamu bebas membelanjakan uangku. Dan setelah ini saya akan membuat berat badanmu naik, kamu sangat kurus dan tak enak dipeluk."

Arez mengerucut sebal seketika, memang sih dia terlalu kurus untuk seukuran remaja 17 tahun.

"Beli lah, pilihkan baju juga untuk orang tuamu, makanan dan apapun itu." Arez mengangguk semangat, dia akan membelikan keperluan rumah orang tuanya, pakaian dan beberapa stock cemilan.

Klara senang melihat baby boy pertamanya itu sebahagia ini, Arez berbeda dari para calon Baby boy sebelumnya.

Arez benar-benar polos, dia bahkan tak pernah berpacaran, sama saja seperti Klara.

Dan yang terpenting, Arez masih punya sopan santun untuk bertanya dan punya malu saat diluar.

Arez juga tak merokok, sehingga bibir mungilnya itu berwarna pink cherry yang menggoda.

Tapi Klara tak mungkin menerkamnya sekarang.

"Kak, sudah."

Klara mengelus rambut cowok di depannya. "Hanya segini? Tak mau lagi?" tanya nya.

Arez menggeleng. "Baiklah, ayo kita cari cemilan ringan lagi." ajaknya sembari merengkuh bahu Arez.

Tinggi mereka hanya beda 1 cm, sangat pas untuk Klara, dia bisa dengan mudah memeluk Arez nantinya.

"Kamu bisa masak?"

"Bisa Kak,"

"Nanti masakan saya makan malam, siang ini kita makan diluar, kamu mau?"

Arez mengangguk, memang sudah peraturannya dia harus patuh. "Mau kak, nanti Arez masakan." Klara mencium pipi Arez lagi.

"Bagus, anak pintar."

Mendengar pujian itu, Arez menunduk malu, sangat malu tapi sangat mendebarkan.

Arez...suka pujian dan segala sentuhan Klara padanya.

®^^®

Bersambung😾

Tekan vote dan 100 komen😾

Klara's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang