Tekan vote dan tembuskan 60 komen, cepet ya soalnya mau boom up Klarez juga selagi KaCis nunggu full🖐
~~~~~
Arez gak berani masuk, dia hanya mampu memandangi Klara dari luar kamar inap, hanya ada Klara dan Eiden disana.
Nyesek rasanya saat melihat Klara berdama Eiden, rasanya Arez mau marah tapi gabisa, emang dia siapa, hanya baby boy saja belagu.
"Mau masuk.." lirihnya sedih, bibirnya melengkung kebawah dengan air mata yang siap tumpah.
Arez mau masuk..dia benar-benar mau masuk tapi dia kembali ingat kalau dia lah yang mengatakan tak mau lagi ketemu Klara.
"Bodo amat sama harga diri, Klara lebih penting." dengan tekat yang bulat, Arez masuk ke dalam kamar inap.
Untungnya Eiden lagi tidur di sofa, perlahan Arez berjalan mendekati ranjang Klara, gadis itu sendiri lagi ngetik sesuatu di laptopnya.
Kayaknya, lagi kerja. "Mommy..kalau lagi sakit gausah kerja.." cicitnya sembari menyentuh tangan Klara.
Klara tersentak kaget, dia gatau kalau ada orang di kamarnya. "Loh? Arez ngapain kesini?" tanya Klara kaget.
"Arez? Mommy manggil aku pakai nama?" lirihnya dengan bibir yang gemetar seketika.
Napasnya mulai memberat "Tapi kan-"
"Hiks..sowwy..hiks..i am sowwy Mommy..hiks..i've became childish..hiks..i am sowwy..hiks.."
Klara membiarkan Arez menggenggam tangannya sambil menangis, dia ingin tau apa yang akan Arez lakukan setelahnya.
"Kenapa minta maaf? Arez kan gak salah." celetuk Klara.
"Baby!..hiks..dont call me Arez..hiks..i miss you so much mommy..hiks..baby miss his Mommy..hiks.."
Klara terkekeh pelan, lucu sekali sih, jahilin sedikit gak papa kali yak.
"Tapi, aku sudah punya baby yang baru, Arez bukan baby ku lagi." cetus Klara santai.
Arez membeku seketika, dia menatap Klara dengan tatapan sakit hati dan kecewa yang ketara.
"H-hah? Mommy..punya baby baru?..hiks..hiks...HUAAAAAAAAAAA JAHAAT!..hiks..HUAAAAAAAAAAA."
Arez menangis keras, kepalanya sampai mendongak.
"Hiks..jahat...jahat!..hiks..huaaaa..hiks..jahat..hiks.."
Klara menikmati ekspresi penuh air mata Arez, sangat lucu, pipi yang mulai berisi, hidung memerah, air mata dikedua pipinya.
Astaga menggemaskan sekali bayi dugongnya ini.
"Bercanda sayang, udah jangan nangis lagi."
"Huuuu..hiks..ugh..hiks..j-jahat..hiks..huhuuu..hiks.."
"Udah, jangan nangis lagi deh."
"H-hug..me..hiks..hug me.."
Klara dengan tenangnya memeluk Arez dan menciumi pelipisnya pelan, menepuk punggungnya dan menenangkannya.
Dapat Arez rasakan panas tubuh Klara, kasihan sekali huhu.
"Maaf..hiks..Arez salah..hiks..Arez minta maaf..hiks.."
"Iya, kamu kan masih labil, wajar aja."
"Malu ya?..hiks..punya baby boy kayak Arez?..hiks.."
"Kenapa nanyak kayak gitu sih?"
Arez menyamankan diri diceruk leher Klara. "S-soalnya..hiks..Arez jelek..hiks..kurus kayak lidi...hiks..terus gak tau cara berpakaian yang..hiks..bagus..gak kayak Java..hiks.."
"Kok gitu sih?"
"J-java..hiks..ganteng..hiks..terus juga dia gak kurus..hiks.."
"Kamu kan udah mulai gemuk sayang."
"M-masa sih..hiks.."
Klara mengangguk, dia melepas pelukan Arez sejenak lalu menangkup pipi sedikit chubby Arez. "Nih, pipinya udah mulai chubby, pasti bentar lagi bakalan makin chubby, biar aku bisa gigit-gigit pipi kamu hehehe."
"A-arez bakalan makan banyak..hiks..."
"Bagus, eh btw rambut kamu bagus ya."
Arez menunduk pelan, pipinya merona seketika. "Makasih..hiks.." cicitnya malu.
Klara terkekeh pelan, dia kembali meluk Arez dan menciumi lehernya disana.
"Sayang banget sama kamu Rez.."
"A-arez juga.."
"Hm? Kamu bilang sesuatu?"
"E-enggak..hiks.."
Arez terlalu malu untuk mengungkapkan isi hatinya.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Teen FictionCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...