Tekan vote-tembus 100 komen tanpa spam next, semangat, lajut.
~~~~
Malam ini yang memasakan makan malam adalah Arez, Klara menatap punggung Arez dari arah meja bar.
Arez hanya pakai kaus kendor sepaha dan celana pendek selutut, ingin sekali Klara peluk Arez dari belakang, tapi nanti dia gak konsen pula.
"Pantat kamu tepos." celetuk Klara random, emang bener, efek badan Arez kurus jadi semua kelihatan lurus aja.
Rata gitu, bahkan lebih montok lagi pantat Tirta. Arez menoleh dengan bibir yang sudah mencebik kesal.
"Namanya juga aku kurus, wajar pantat aku tepos." gerutunya sebal.
Klara tertawa pelan. "Makannya cepet gemuk, biar enak dipeluk." cetus Klara.
Arez mengangguk, nanti dia beli susu penambah berat badan yang sering ada di iklan tv itu.
Setelah selesai masak, Arez meletakan 2 piring nasi goreng sambal hijau ke meja bar.
Klara memandang penuh binar pada nasi goreng. "Baca doa dulu Mom." celetuk Arez saat melihat Klara hendak menyuapkan nasi goreng itu.
Dengan kikuk Klara meletakan sendoknya lagi, lalu berdoa baru setelahnya makan.
"Umh! Enak banget tauk." pujinya antusias.
Benar, nasi goreng sambal hijau buatan Arez nikmat banget. "Makasih Mom." bisik Arez seraya menunduk malu.
Baru kali ini ada yang memuji masakannya, karena biasanya Arez masak untuk dirinya sendiri, orang tuanya selalu menolak nasi goreng buatannya.
Setelah selesai makan, Klara membawa laptop ke ruang tamu guna melanjutkan beberapa pekerjaannya.
Sementara Arez duduk dikursi bar, dia tengah meminum susu sebelum tidur. "Apa yang harus aku lakukan sekarang..." Klara sibuk dan Arez dicuekin.
Dia tak suka.
Dengan kaki yang dihentak pelan ke lantai, Arez berjalan mendekati Klara.
"Mommyyyy." panggilnya bernada.
Klara masih diam, dia tengah fokus pada pekerjaannya. "Ish, Mommyy jangan cuekin Arez!" rengeknya lagi.
Klara mendongak pelan. "Kenapa baby? Need something?" tanya nya lembut.
Arez mengerucut sebal, dia merentangkan tangannya. "Hug me-hug me." pintanya manja.
Klara terkekeh pelan, akhirnya Arez tau cara bermanja padanya bagaimana, Klara menarik Arez untuk duduk dipangkuannya.
Arez merubah posisinya. "Ndak mau bagi-bagi." lirihnya sedih.
"Bagi-bagi apalagi sayang?"
Arez menunjuk pada laptop Klara.
"Ndak mau bagi-bagi Mommy sama laptop, mommy cuma boleh perhatiin Arez aja, laptop jangan." protesnya pelan.
Mulai merasa aneh pada dirinya sendiri, kenapa dia bersikap seperti ini, memalukan sekali.
Klara mengusap pipi Arez pelan, lalu memeluk Klarez dan memposisikan cowok manis ini ala koala.
Wajah mereka berhadapan, tangan Arez berada dileher Klara. "Iya sayang, gak bagi-bagi sama laptop ya, sekarang bobok, biar mommy puk-puk." ujar Klara lembut.
Arez mengangguk, dia memeluk leher Klara dan membenamkan wajahnya diceruk leher gadis cantiknya.
"Baca doa dulu baby."
"Heum, iya Mommy.."
Klara mendengar doa yang Arez bacakan, namun sangat pelan.
Nampaknya dia ngantuk berat.
....
Arez menatap sedih tempelan sticky note di kulkas, Klara sudah pergi duluan dan meninggalkan Arez.
Katanya Klara buru-buru, di Kantor lagi ada masalah. "Hahh, yaudalah naik motor kayak biasa aja." gumamnya lesu.
Padahal kan, Arez belum dapat ciuman selamat pagi di dahinya, bisa dipastikan dia lesu di sekolah nih pasti.
"Akhh gamau sekolah, tapi nanti jadi orang bodoh..hiks." Arez mau ke kantor Klara, tapi dia males.
Ah, dia sekolah saja, mau ngasih sedikit peringatan pada Tirta agar menjauhi Klara-nya, Arez tak suka berbagi.
Yang dia tau, miliknya tetap miliknya, tak boleh dimiliki orang lain.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Teen FictionCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...