Tekan vote ya, kenapa kalian berat banget neken vote, tembuskan 60 komen ya😾
~~~~~~
Minjun, Java, River dan Arez janjian untuk makan siang bersama di Cafe depan Kampus yang bernama Cafe K25.
Pemiliknya bernama Rumi Gayatri.
Nyatanya Arez kira dia yang sudah ditunggui teman-temannya, ternyata salah. Arez duluan sampai dan harus menunggu temannya datang.
Helaan napas lelaki 20 tahun itu berikan, dia mendongak menatap langit-langit Cafe dengan tatapan tenang.
"Aku harus ke rumah Kak Klara nanti malam, aku merindukannya.." desah Arez pelan.
Dia merindukan bahkan sangat amat merindukan Klara, sedang apa dia sekarang.
Kring.
Entah dorongan darimana, Arez menoleh kearah pintu Cafe yang tak jauh darinya, tatapan matanya sedikit aneh.
"Eiden?" gumamnya.
Sudah lama dia tak mendapat kabar soal Eiden. Nampaknya pria itu sudah menikah, ada cincin dijari manisnya.
Arez diam saja, dia hanya menatap Eiden yang nampaknya sedang menunggu seseorang, terbukti karena Eiden menunggu dipintu Cafe.
"Pasti nunggu istrinya." cetus Arez.
Arez tak mau perduli, anggapa aja gak kenal. Dia kembali fokus pada ponselnya yang tengah menampilkan sebuah foto.
Yah, itu foto Klara.
"Sayang, kamu mau pesen apa?"
DEG!
Arez mendongak seketika, itu suara Klara! Arez langsung panik, dia menatap sekeliling Cafe.
Tatapannya jatuh pada Klara yang sedang merengkuh pinggang Eiden lembut, tatapan mata Klara sangat lembut dan penuh cinta.
Dulu, tatapan itu selalu tertuju pada Arez tapi sekarang tidak lagi.
Tatapan itu diberikan untuk Eiden.
Nyut.
Hati mungil Arez terluka sangat dalam, kedua tangannya mengepal kuat, apa-apaan ini!?
Dengan cepat Arez berdiri lalu berjalan mendekati Klara dan Eiden yang sedang memesan sesuatu di kasir.
"Kamu mau apa Baby?" pertanyaan yang dulu hanya ditujukan pada Arez kini tertuju pada Eiden.
Arez merasa batinnya tersentil, posisinya digeser begitu saja.
"Aku mau-"
"KAK KLARA!!" Arez menarik tangan Klara sampai rengkuhan dipinggang Eiden terlepas begitu saja.
"Eh!? Apa ini!?" seru Klara panik.
Arez menatap Klara penuh kecemburuan, dia memeluk Klara erat dan menatap Eiden penuh kebencian.
Eiden mah santai saja, apalagi saat melihat tatapan risih Klara pada Arez.
"Kak Klara! Apa maksudnya ini!? Kamu kenapa bisa sama dia sih!? Kamu selingkuh!?" jerit Arez marah.
Klara menatap Arez aneh, dia segera melepas pelukan Arez dan mundur menjauh. "Kak! Kok kakak-"
"Kamu siapa sih!? Gak sopan banget peluk-peluk tunangan orang." sentak Klara sembari memeluk pinggang Eiden lagi.
Tatapan mata Arez terlihat terluka dan kecewa, apa maksudnya semua ini. "Kak.." lirihnya pilu.
Klara melengos malas. "Gak sopan peluk-peluk orang asing, dasar."
"Kak..ini aku Arez..tunangan Kakak.."
"Saya tunangan Eiden, saya gak kenal sama kamu ya Tuan Arez, tolong jangan ganggu saya!" walau berkata seperti itu, perasaan terdalam Klara dia ingin memeluk lelaki itu.
Entah kenapa, rasanya perasaannya menghangat ditambah jantungnya yang berdebar kencang saat ini, tapi melihat air mata mengalir pelan dipipi lelaki itu, hati Klara sakit.
Klara melengos, dia menarik tangan Eiden dan keluar dari Cafe itu, tak mau merasakam sakit yang lebih lama di dadanya.
"Hiks..hiks..Kak..hiks..Arez kangen sama kakak tapi..hiks..kenapa kakak malah sama Eiden..hiks.." isak Arez lirih.
Tatapan pengunjung tampak kasihan, sampai suara seorang ibu-ibu mengalihkan perhatian Arez.
"Ikut saya sekarang." Arez berjalan mengikuti ibu itu saat tangannya ditarik begitu saja keluar dari Cafe.
Baru setelahnya beliau melepaskan tarikannya dan mulai menjelaskan.
"Dia, sedang dalam pengaruh semar mesem pria yang datang bersamanya nak, dia ingin mengingat kamu tapi efek semar mesem itu terlalu kuat."
Arez merasa ada setitik harapan disana, karena ternyata Klara bukan murni cinta sama Eiden.
"Lalu..hiks..saya harus apa.." isak Arez.
Ibu itu diam, kemudian menepuk bahu Arez pelan. "Dekati dia terus, kamu harus terus berada dalam pandangannya, agar ingatannya tentang kamu dan efek semar mesem itu hilang." pungkas ibu itu.
Arez mengangguk cepat, dia akan melakukan apapun caranya agar Klara mengingatnya kembali.
"Ini, masukan ini ke dalam minumannya selama 4 hari berturut dan perlihatkan wajah kamu padanya saat dia minum, pasti dia akan mengingatmu lagi." Ibu itu memberikan sebuah botol berisi air.
Arez menerimanya pelan, kemudian mengangguk.
"Terima kasih.." lirih Arez.
Ibu itu tersenyum tipis.
Buat kembali gadis itu agar mengingatmu, anakku sudah terlalu jauh dalam semua ini. Batin ibu itu.
Yang tak lain adalah Ibu Eiden, beliau sudah tak tahan melihat perbuatan kotor Eiden pada gadis baik itu.
Sekarang, saatnya gadis itu kembali pada tambatan hati nya yang asli.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Fiksi RemajaCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...