💍Klarez-Exchap Selesai💍

32.3K 2.2K 78
                                    

Tekan vote dan ramaikan komen yaaaa😾🖐

~~~~~~

Usia remaja terkadang membuat para Ibu harus extra menjaga putra-putri mereka, sama halnya dengan Klara sendiri.

Dia baru mendapat kabar jika Klarez masuk penjara karena tertangkap tawuran, selama ini Klara terlalu memanjakan anak itu.

Sampai dia terlalu bebas seperti ini.

"Mami..hiks..Kla minta maaf mami.."

Klara abai, dia males mendengar kata maaf itu. "Mami..hiks..mamiii maafin Klarez mamii..hiks..mami jangan cuekin Kla Miiii." tangisnya semakin kuat.

Klara sibuk mengetik di laptopnya, pekerjaannya masih banyak.

Klarez yang menyadari jika mami nya marah besar padanya, akhirnya dia berjalan ke sudut kamar dan berjongkok memeluk kakinya erat.

Hukuman jika dia sudah terlampau nakal, dia harus duduk disudut ruangan dan menghadap dinding.

"Halo? Ada apa?"

"Embun sama Rumi kecelakaan, kamu bisa datang ke rumah sakit?"

Ucapan Arez membuat Klara kaget, padahal baru tadi dia nelepon Embun karena si kembar juga kena tangkap.

Dengan cepat Klara bangkit, dan berlari keluar dari rumah, melupakan Klarez yang menangis semakin keras di dalam rumah.

"MAMIIII HUAAAAAAAA KLA MINTA MAAF MAMIIIIIII."

Kasihan sekali kamu nak, ditinggalin huhu.

Habisnya nakal banget sih, siapa juga yang gak marah kalau anaknya ketahuan tawuran dan malah kena tangkap polisi.

Untung Klara itu tipe ibu yang kalem dan marahnya tak ribut, kalau dapat ibu seperti model emak-emak zaman dulu, habis badanmu luka-luka dipukuli pakai tali pinggang Rez.

...

Klara menggeleng pelan, cukup shock mendengar kabar jika Rumi meninggal dunia sementara Embun masih koma.

Mengerikan sekali kecelakaan mereka, Rumi mengalami patah tulang leher dan kaki, sementara Embun mengalami geger otak.

"Gue pulang ya River, semoga Embun pagi yang indah segera sadar." cetus Arez sembari menepuk bahu River.

River mengangguk, tatapan matanya kosong ditambah air mata yang terus turun. "Mbun..hiks..jangan tinggalin aku.." lirihan itu meremat hati Klara dan Arez.

Cinta River memang terlampau besar untuk Embun, dia tak akan bisa hidup tanpa Embun disisi nya.

"Dimana Klarez?" tanya Arez begitu mereka masuk ke dalam mobil.

"Di rumah."

"Kamu hukum?"

"Ya."

Oke Arez diam, kalau Klara sudah membalas ucapannya dengan tenang dan datar seperti itu, Arez tak berani banyak bicara lagi.

Sesampainya mereka di rumah, Arez langsung masuk karena mendengar tangisan Klarez yang menyedihkan.

"Ya Allah..anak bebek penyet.." gumam Arez shock.

Klarez menidurkan diri disudut ruangan sambil memeluk kakinya erat, tubuhnya dia tutupi pakai selimut gambar pororo.

"Pindah ke kamar sana Kla." titah Arez.

Klarez menggeleng. "G-gak..hiks..m-mau..hiks..K-kla mau..hiks..dipuk..puk
.hiks..ma..mi..huaaa..hiks..huaaaa."

Arez menoleh kearah Klara yang abai, sepertinya memang kesalahan Klarez sudah membuat mami mereka yang terkenal sabar itu muak.

Bahaya. "Sayang-"

"Berisik."

Arez diam lagi. "Papi puk-puk aja ya? Ayo pindah ke kamar." bujuk Arez lagi.

Klarez menggeleng ribut, dia semakin meringkuk dan tangisannya mengeras.

"Huhu huaaaaaaaaa mamiiii Kla minta maaf mamiiiii..hiks..mamiiiii huaaaaa mamiiiiiiiiiiiiiiiii."

"Mamiii..hiks..jangan cuekin..Kla..hiks..mamiii..huaaaa mamiiiiii."

BRAK!

Suara bantingan pintu menghentikan tangisan Klarez, itu menyentil mental tahu sumedangnya.

"Kla-ALLAHU AKBAR KLAREZ!!"

Klarez pingsan, mirip kayak bapaknya suka banget pingsan.

...

Klara mendengus malas saat Klarez yang sudah bangun dari pingsannya kini menangis sambil memeluk kakinya.

"Maaf mamii..hiks..Kla minta maaf hiks.."

"Kla janji gak nakal..hiks..lagi.."

"Maafin Kla..hiks.."

Klara hanya berdehem sebagai jawaban. "Hiks..hug mami..hiks.." pintanya lirih.

Klara langsung memeluk Klarez dan menepuk punggungnya pelan, tatapan matanya tertuju pada Arez yang terkikik pelan.

"Anak kamu ni Rez." celetuk Klara.

"Ih? Dia kan anak bebek." jawab Arez.

"Berarti kamu bapak bebek."

"Kagak lah."

"Terus? Dia anak siapa?"

"Anak pung-"

"HUAAAAAA PAPI JAHAT!!" Klarez melempar bantal gulingnya sampai mengenai wajah Arez.

Baru setelahnya dia memeluk Klara lagi.

Gini amat ya, punya anak yang mirip semirip-miripnya sama bapak nya, heran Klara.

Tapi mau bagaimana pun dia amat bersyukur, memiliki suami dan anak sudah menjadi rezeki yang tak Klara bayangkan.

Setidaknya..selama dia masih hidup.


Exchap selesai😾🖐

Babay semua, besok spoiled maid bakalan publish yaaaa🖐

Klara's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang