Tekan vote dan tembuskan 100 komen🖐 mereka gak bahagia semudah itu, hey 1 chapter lagi masuk chapter 20 an, siap-siap ya😾
~~~~~
Jantung Arez serasa berhenti saat itu juga saat dia membuka mata dan yang dilihatnya bukanlah langit-langit kamar di rumah Klara.
Arez langsung bangun, dia panik.
"MOMMYYYYYY!!" jeritnya panik.
Arez menyingkap selimutnya, diluar sudah gelap, seragamnya sudah diganti dan nampaknya dia ketiduran terlalu lama.
"Mommyyyy." panggilnya panik, Arez segera berjalan menuju pintu, tapi ternyata pintu terbuka dari luar saat Nanda masuk.
Ibunya masuk dengan nampan berisi makan malam untuk Arez. "Loh? Ibu?"
"Nih makan dulu, gausah heran gitu deh. Kamu di rumah baru Ibu sama ayah, pacar kamu yang beliin ini untuk kita."
"H-hah? Pacar?"
"Iya, namanya Klara kan? Yang tadi siang gendong kamu sampai ke kamar."
Tubuh Arez langsung lemas. "Bu..Kak Klara bilang bakalan jemput Arez kan?" tanya nya penuh harap.
Dia mau kembali ke rumah Klara, dia siap dengan hukuman yang mungkin saja sudah Klara persiapkan.
Tapi saat melihat Ibu nya menggeleng pelan, Arez merasa tenaganya hilang seketika. Tangannya bergetar pelan, jantungnya berdegup semakin kencang.
"Klara malah mulangin kamu Rez, dia bilang sama Ibu kalau kamu gaboleh nemuin dia, kamu di skors selama seminggu dan dihukum gak boleh ketemu sama Kla-"
"HUAAAAAAAAAAA GAMAUUU!!"
Nanda terkejut, karena seumur-umur Arez hidup sampai sekarang, anaknya itu gak pernah nangis sekejer itu.
"Loh-loh!? Kok nangis!?" panik Nanda.
Arez melempar bantal sembarang arah, dia mengamuk dengan tangisan yang mengerikan. "MAU KAK KLARAAAA..hiks..AREZ MAU KETEMU KAK KLARA!!" jeritnya frustrasi.
Nanda berdecak pelan, dia keluar dari kamar Arez, memilih untuk mengunci kamar Arez agar anaknya itu gak kabur.
Lagipula kunci balkon ada ditangannya. "IBU!!..hiks..AREZ MAU KETEMU MOMMYYY KLARAAA!!..hiks..HUAAAAAAA." Arez meremat rambutnya emosi.
Berulang kali memukul kepala nya agar rasa sakit di dadanya hilang.
"MAU MOMMYYYYY..hiks..MAU MOMMYY HUAAAAAAAAAAA."
Klara yang sudah memasang Cctv di kamar Arez, hanya tersenyum puas melihat bagaimana gilanya Arez saat ini.
"Hukuman untuk bayi yang nakal." gumam Klara puas, dia meminum susu hangatnya lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
Klara menunggu Tirta di rumah sakit, Micel yang tak lain adalah pacar Tirta lagi di Luar Negeri dan sedang perjalanan kembali ke Indonesia setelah mendapat kabar soal Tirta.
"Kak Ara, mau poop."
Klara dengan cepat berdiri dari sofa, lalu berjalan kearah Tirta lalu menggendongnya. Tirta menyurukan kepalanya disela leher Klara.
Lalu menggigit-gigit leher Klara, itu memang sebuah kebiasaan yang Tirta punya.
"Kakak tunggu diluar aja ya."
"Ndamauuu, nanti ada hantuuu ihh."
"Masa kakak disuruh nyium bau tai kamu sih!?"
"Ish, iya deh. Tapi nanti kalau Tirta panggil harus nyaut ya."
"Iya Tirtaaaa, Ya Allah nih bayik satu gemesin banget deh."
"Tirta bukan bayik." rengutnya dengan bibir yang maju beberapa centi kedepan.
Tirta sangat menyayangi Klara, Tirta hanya belum rela jika suatu saat Klara mulai fokus pada kekasihnya dan melupakan Tirta.
Walau Tirta sudah punya pacar, tapi dia tak bisa mengelak akan fakta jika dia masih menyukai Klara.
Wajar, Klara itu cinta pertama Tirta, walau dia tau mereka gak akan pernah bisa bersama.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Fiksi RemajaCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...