Tekan vote-tembus 100 komen tanpa spam next, semangat, lajut.
~~~~
Klara menghela napas panjang setelah melihat bintik-bintik merah dan ruam dibeberapa bagian tubuhnya.
Benar saja hari ini dia demam, dan alergi nya kambuh.
Mana Klara belum sempat ngabarin Arez soal ini, ponselnya juga belum ada nomor Wa Arez. Hari ini mereka ada janji mau pergi ke Taman bermain.
"Ugh..telepon Tante Nanda aja dah." gumam Klara pusing, dia maid yang ada di apartemennya ini.
Maid yang tak lain adalah pria seusianya, pria manis yang beberapa hari silam tengah mencari pekerjaan, dan Klara langsung memperkejakannya sebagai maid.
"Eiden.." panggilnya sedikit kuat.
Eiden, pria 20 tahun berwajah oriental dan berkulit putih itu langsung menghampiri kamar Klara.
Dia tinggal satu apartemen sama Klara, hanya saja kamar nya ada di depan kamar Apart Klara.
"Ada apa Kak?" tanya nya pelan.
Klara menunjuk kearah ponsel yang ada di meja rias, Eiden langsung mengambil ponsel itu dan mendekati Klara.
"Lalu kak?"
"Ugh..tolong telponkan nomor kontak yang namanya Tante Nanda ya..kamu saja yang bicara karena saya masih lemas..bilang maaf karena saya gabisa jemput Arez nanti." gumam Klara lemas.
Eiden mengangguk, sebelum itu dia mengganti kompres di dahi Klara dengan yang baru, dan sempat juga mengoleskan salep di ruam dan bintik kemerahan.
"Cepet Eiden.."
"Ah iya, maaf kak."
Eiden langsung menghubungi nomor kontak yang bernama Tante Nanda.
Di rumah Arez, kebetulan Arez yang tengah memegang ponsel Ibunya, dia mau cari kontak Klara.
Arez belum mandi, dia gak yakin mereka jadi jalan-jalan hari ini. Makannya dia mau cari kontak Klara guna ngecek sendiri.
"Eh? Mommy nelepon." ujarnya sumringah, dengan semangat dia menerima panggilan itu.
"Halo-"
"Assalamualaikum, maaf ini Eiden. Saya diminta sama Kak Klara untuk memberitahukan, bahwa Kak Klara tidak bisa menjemput Mas Arez, karena Kak Klara lagi demam. Alergi seafoodnya kambuh sehingga mengakibatkan-Eiden jangan kelamaan..-ah maaf Kak. Segitu saja, terima kasih dan Wassalamualaikum."
Tit.
Arez terdiam dengan tatapan kosongnya, itu tadi suara cowok! Ada cowok lain di Apartemen Klara!?
Ooh jadi gadis itu tak tinggal di rumahnya bersama Arez, dia tinggal di Apartemen.
"Anjing!" umpat Arez emosi.
Dia bangkit dan segera bersiap, dia harus ngelabrak siapa lagi ini sekarang, berani-beraninya tuh orang deketin Klara.
....
"Kak, ini minum dulu obatnya." Klara membuka matanya perlahan, napasnya sangat berat karena demam ini.
Klara berusaha duduk walau susah, lalu menerima obat dan air putih dari Eiden. "Makasih..kamu boleh setengah hari kok Eiden..gak papa.." gumamnya lemas.
Eiden mengernyit "Apasih Kak, saya bakalan pulang sesuai jam kerja. Udah ya Kak, saya mau salat Ashar dulu." pamitnya sopan.
Klara mengangguk pelan, dia kembali memejamkan matanya dan hendak tidur.
Tapi suara gebrakan pintu terdengar disertai suara benda jatuh ke lantai.
"MOMMY!!" mata Klara terbuka seketika, dia menatap Arez yang datang dengan tampilannya yang menawan.
Celana panjang hitam dengan kemeja hitam tak berkancing, kaus putih yang terlihat menjadi dalamannya, kacamata hitam yang menghiasi wajah tampannya.
"Ah maaf ya, saya gatau kalau ada orang disana." sinis Arez seraya melirik tajam Eiden yang terduduk di lantai.
Eiden menggeleng pelan, tidak ada gunanya dia meladeni anak manja seperti remaja itu. Eiden bangun dan berjalan keluar kamar, dia harus segera Salat.
Arez berjalan mendekati Klara, tanpa menunggu lama Ares memeluk Klara erat dan menangis.
"Hiks..huaaaaa maaf gara-gara kita makan nasgor semalam..hiks..alergi kakak kambuh..hiks..aku emang bodoh sampai gatau soal alergi kakak..hiks.."
Klara terkekeh pelan, dia membalas pelukan Arez dan menenangkan remaja ini.
"Udah jangan nangis, kamu udah makan belum?"
"Udah kok, kakak udah?"
"Udah, tadi disuapin Eiden."
Raut wajah berseri Arez langsung datar, Klara sengaja mancing kecemburan Arez, lucu sekali.
"Cih.." decihnya pelan, dia langsung melepas pelukannya dan melipat tangannya di dada.
"Apa banget.." cibirnya malas.
Klara sontak terkekeh pelan, dia mencubit pipi Arez yang masih belum chubby juga "You are so cute baby.." bisik Klara.
"Dih, apaan sih." cibir Arez sembari menjauhkan tangan Klara dari pipinya.
Aigu, lucu sekali bayi dugong kalau lagi ngambek hahaha.
"Yaudah, aku mau ti-"
"Ish! Hug me-hug meeee." rengeknya seketika.
Nahkan, mau dipeluk ternyata, perlahan Klara memeluknya lagi dan menjatuhkan tubuh mereka kasur.
Klara menyembunyikan wajahnya didada Arez dan memeluknya erat, Ares memeluk tubuh Klara dan mengelus rambutnya.
"Istirahat Mom...get well soon my Love.." bisik Arez lembut, dia mengecup pucuk kepala Klara sejenak.
Lalu ikut memejamkan mata, rasanya nyaman dan hangat sekali.
Arez suka..
®^^®
Bersambung.
Tekan vote-100 komen tanpa spam🖐
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Teen FictionCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...