Tekan vote dan tembuskan 70 komen, cepet kalian komennya, lama banget. Tapi pada sibuk minta up terus, komen aja kalian males.
~~~~~
Klara membuka matanya perlahan, rasa hangat terasa melingkupinya, saat Klara melirik ke samping kanannya, ternyat Arez tengah tidur memeluknya erat.
2 hari berlalu dimana dia marah dan kecewa pada Arez, nyatanya dia memang tak bisa marah terlalu lama.
Terlebih Klara lelah dengan masalah yang terus menghampiri mereka, kali ini Klara membiarkan alur kehidupan membawanya.
Arez sudah membuktikan diri jika dia tulus mencintai Klara, Arez hampir melompat dari jembatan layang tengah kota.
Untungnya, gajadi. Karena para pengendara disana menghentikannya, dan Arez juga takut untuk melompat.
Karena katanya di sungai besar bawah jembatan itu ada buaya nya.
"Ungh.." Arez melenguh pelan merasakan sinar matahari masuk dan mengenai kelopak matanya.
Perlahan Arez membuka matanya dan melihat Klara tengah memandangnya juga. "Pagi baby." sapa Klara lembut, dia mengecup dahi Arez singkat.
Arez mengulas senyum malu, dia memeluk Klara lebih erat dan memejamkan matanya lagi. "Pagi Mommy.." balasnya pelan.
Tak ada percakapan yang terjadi.
"Mom-"
"Mandi lah, aku harus segera ke kantor." Klara menyela ucapan Arez, dia melepas pelukan Arez dan turun dari kasur.
Lalu tanpa menoleh kebelakang, Klara pergi keluar dari kamar, meninggalkan Arez yang terdiam ditengah kasur.
Ternyata, Klara masih belum bisa memaafkannya. Senyum getir tercipta diwajah Arez, dia mengusap pelan sudut matanya saat air mata hendak turun.
"Jangan nangis, lo harus bisa buat Klara percaya sama lo lagi, ayo buat dia balik jadi Klara yang cinta sama lo." gumam Arez menyemangati diri.
Walau air mata terus mengalir dipipinya ditambah isakan yang tak mau hilang.
"Hiks..bodoh..lo bodoh Rez.." tangisnya mengisi kamar di rumah Klara pagi itu.
Klara dengar tangisan Arez, hanya saja dia butuh waktu untuk memulihkan luka dan rasa lelah dihatinya.
"Maaf sayang, aku belum bisa maafin kamu." gumamnya kemudian berjalan pergi menuju kamar mandi dapur.
....
Arez sibuk membuatkan soto ayam untuk menu sarapan mereka pagi ini, Arez masih mengenakan kemeja dan celana pendek sepaha.
Klara sendiri tengah menunggu di meja bar sambil membaca berkas yang dia bawa ke rumah.
Arez sebenarnya merindukan saat dimana Klara, memeluknya dari belakang dan menciumnya.
Tapi dia sadar, tidak sekarang itu terjadi, Klara masih butuh waktu untuk sendiri.
"Mom, sudah selesai." Klara mengalihkan pandangannya dari berkas, lalu meletakannya dimeja bar.
Arez meletakan mangkuk soto beserta 2 piring nasi untuk mereka, tak lupa susu teh untuk Klara.
"Ini Mom-"
Cting.
Klara terdiam, apalagi Ares yang kini malah pucat pasi. Susu teh yang dia letakan disebelah piring nasi Klara tumpah.
Dan mengenai berkas yang Klara letakan tadi. Tubuh Arez langsung bergetar hebat, dia berusaha membersihkan susu yang tumpah.
Tapi Klara langsung menahan tangannya. "Jangan, itu panas nanti tangan kamu melepuh. Biar aja berkasnya bisa dikerjai ulang." cegah Klara pelan.
Arez terpaku sejenak, dadanya menghangat menyadari Klara masih perhatian padanya.
Tanpa sadar, air mata mengalir dikedua pipinya.
"Hiks..maaf Arez nyusahin mommy..hiks..maaf..hik..maaf Mom..maaf..hiks.." tangisnya kalut.
Klara tersenyum tipis, dia menarik Arez untuk duduk dipangkuannya lalu memeluknya erat.
"Aku memang kecewa sama kamu Rez..tapi aku sadar rasa cinta aku terlalu besar untuk kamu..aku gabisa marah dengan apapun yang kamu lakukan..aku hanya kecewa pada diriku yang tak bisa menghilangkan rada cinta ku untuk mu."
Bukannya berhenti menangis, Arez makin kejer nangisnya, dia memeluk leher Klara erat dan menangis disana.
Bahkan dia meremat rambut belakang Klara sambil menangis.
"Maaf huaaaaaaaa..hiks..kalau aja aku gak lupain mommy..hiks..harusnya kita udah nikaaaah huaaaaaa..hiks..huhuuu."
"Haha udah jangan nangis, iya kita bakalan nikah kok tapi gak sekarang."
"Beneran..hiks..kan?"
"Enggak, becanda doang aku-AREZ!"
Arez lemas, dia pingsan saat mendengar kata bercanda dari sela bibir Klara.
Shock batin dia.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Novela JuvenilCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...