💍KlaRez-37💍

18.8K 1.9K 109
                                    

Tekan vote dan tembuskan 70 komen, ini bakalan end hari ini kayaknya, kalau sinyal mendukung sih heheheh😾

Btw konflik udah selesai kok, tinggal penyelesaiannya aja.

Kita bakal uwu-uwu dulu ya baru ending❤

~~~~~~

Arez mengembungkan pipinya karena merasa kesal pada Klara, dia dibercandain sampai rasanya Arez hampir mati.

"Jahat banget, aku takut tau." keluh Arez, Klara terkekeh pelan, dia memeluk tubuh gembul Arez dan mengigit pipinya.

Kegiatan yang sangat Klara rindukan ya gini, bermanja dan menggigit pipi Arez. Arez sendiri pasrah aja digigiti pipinya, yang penting Klara udah gak marah.

"Sayang."

"Hm?"

"Kapan kita nikah?" tanya Arez.

Klara mengedikan bahu "Kapan kamu maunya?" tanya balik.

Arez mengerucut pelan. "Aku nanyak kamu balik nanyak. Gimana cih." rengutnya sebal.

Klara gemas sekali Tuhan, dia mendorong Arez sampai jatuh ke kasur, Arez berada dibawah Klara.

"Kamu mau nikah kapan? Aku sanggupin asal kamu tetap jadi milik aku." ujar Klara lembut seraya mengelus pipi Arez.

Arez terpaku sejenak, Klara terlihat sangat cantik dari bawah sini, Arez semakin jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya.

"Arez? Hey baby? Kenapa melamun?"

Arez mengalungkan tangannya ke leher Klara. "Ayo kita nikah minggu depan, aku mau nikah secepat yang kita bisa, aku gamau nunggu terlalu lama." bisik Arez.

Senyum miring Klara berikan, dia menyingkap poni di dahi Arez lalu mencium dahinya lembut. "Iya, apapun itu akan aku lakukan, asal kamu senang." bisik Klara tulus.

Arez terharu, air mata menggenang dikedua pelupuk matanya.

"Hiks..beruntung waktu itu ketemu sama Mommy..hiks.."

"Aku juga sayang."

"Hiks..mau kiss bibir..hiks.."

"No, gaboleh."

"Kan..hiks..udah mau nikah.."

"Kan masih mau nikah, belum nikah."

Arez menangis semakin keras, dan Klara hanya memeluknya erat sebagai bentuk bujukan agar tangisan Arez berhenti.

Klara cukup senang, karena Arez masih sama seperti Arez yang dia kenal dulu, masih manja, cengeng, sensitive dam baperan.

Ah, Klara menyukai semua yang ada apa Arez, apapun itu semua Klara sukai.

Kebiasaannya ngiler saat tidur, bentuk badannya yang gak seideal dulu, tapi Klara suka melihatnya.

Sangat empuk saat dipeluk.

....

Klara sibuk mengetikan pekerjaannya yang tak ada selesainya, Klara gak kerja karena Arez pingsan tadi pagi, alhasil dia kerja di ruang kerjanya.

Ada di lantai 2 dekat balkon utama.

Arez dibiarkan tidur di kamar mereka, nampaknya belum ba-

"HUAAAAAAAAA MOMMY NINGGALIN AREZ SENDIRIAAAAAAAAAAAAAAN..hiks..HUAAAAAAAA MOMMYYYYYYYYYY."

Klara kelimpungan, dia bangkit dan berlari keluar kamar setelah mendengar jeritan penuh ketakutan dari Arez.

"MOMMYYYYYYY..hiks..HUAAAAA MOMMYYYYYYY."

"BABY! hey Mommy disini jangan nangis lagi sayang!" seru Klara panik, dia langsung memeluk Arez yang menangis disudut ruang tv sambil memeluk kakinya.

"Huhuu takut..hiks..Arez takut Mommy tinggalin..hiks..mommy jahaaat huaaaaaaaa."

"Ssst, aku kerja sayang diatas."

"KENAPA GAK KASIH TAU AREZ!?..hiks..HUAAAAA JAHAT-JAHAT-JAHAT!"

"Iya aku jahat, kamu yang baik."

"Hiks..mau mam..hiks..laper.."

"Yaudah ayo mam."

"Gendong...hiks.."

Klara diam, bisa saja Klara gendong Arez cuma..berat badan Klara cuma 55 Kg sementara Arez 75 kg, apa Klara bisa?

"Mommy!..hiks.."

"Aduh, aku lagi datang bulan sayang, masa iya aku gendong kamu. Gak kasihan sama aku? Nanti aku sakit gimana?" kini saatnya Klara berdusta demi keselamatan pinggangnya.

Arez diam, dia memikirkan ucapan Klara. "Hiks..yaudah deh..hiks..maaf mommy..ayo kita jalan aja..hiks..Arez laper."

Klara tersenyum dalam hati, syukur Arez gak mikir aneh-aneh. "Ayo baby ayo." Klara menarik pelan tangan Arez agar pria itu berdiri.

Lalu keduanya berjalan menuju ruang makan.

Ini memang sudah jam nya makan malam.

"Oh ya Rez."

"Hm?"

Klara mencium dahi Arez pelan "Aku udah nentuin tema nikahan kita nanti, dimana dan kapan, terus setelah nikah kita bakalan tinggal di rumah kamu kan? Yang katanya kamu beli sendiri?"

Arez mengangguk pelan, dia gamau tinggal di rumah yang Klara berikan, kali ini Arez lah yang akan melayani dan memanjakan Klara.

"Iya, aku kan Direktur di Kantor Ayah, uang ku juga udah banyak, tabungan aku juga banyak, kamu sedekah kan aja uang kamu, atau bangun Masjid, atau kasih makan anak yatim, yang penting keperluan lain aku yang nanggung."

Anjay Klara terharu, dia jadi gemes dan berakhir gigit pipi Arez lagi.

Gimana pas punya anak nanti ya? Gak kebayang gimana gemasnya Arez nanti hehe.

®^^©

Bersambung😾

Selamat untuk pecinta happy end🖐

Klara's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang