Tekan vote dan ramaikan komentar🖐intinya kalau mau ini boom update, Komen harus ramai dan Vote gak jimplang.
Kalau gak gitu, jangan harap ini bakalan up rajin.
~~~~~
Klara mengulas senyum yang terlihat manis dimata Arez, mereka sudah sampai di rumah minimalis sederhana milik Klara.Klara sengaja membeli rumah sederhana ini untuk tinggal bersama Arez.
"Ini, pakailah. Saya ingin melihat kamu memakai pakaian ini." Klara memberikan 1 paper bag pada Arez.
Dengan ragu Arez menerimanya, kemudian mengangguk. "Sebentar ya Kak-"
"Mommy."
"Huh?"
Arez kembali menatap Klara dengan tatapan heran, Klara hanya membalas tatapan Arez dengan tatapan lembut.
Dia menangkup wajah Arez dan mengelus pipinya. "Call me Mommy."
Arez melotot seketika, dia melepas tangkupan Klara diwajahnya.
"Enggak! geli tau manggil-manggil begitu" tolaknya tanpa berpikir tentang hukuman yang mungkin saja akan Klara berikan.
Klara mencubit pelan pipi Arez, Arez kalau lagi kesal lucu ya, matanya memicing tajam, dahinya mengernyit pelan disusul alis yang menukik.
"Baby, did you want a punishment?" bisik Klara lembut namun penuh dengan intonasi tak terbantahkan.
Arez terdiam, dia meneguk ludahnya dengan susah payah, sial...kenapa ancamannya seperti itu!?
Perlahan Arez menunduk, meremat ujung paper bag dipelukannya "M-mommy..." lirihnya bergetar.
Dapat Klara lihat pipi Arez memerah dan itu lucu. "Iya baby, sekarang ganti pakaianmu dan saya akan-"
"Mommy.."
"Yes? Kenapa baby?"
Arez mendongak pelan, dia mengenggam ujung jas yang masih Klara pakai.
"Jangan terlalu formal, aku manggil kakak Mommy tapi kenapa Mommy manggil diri sendiri Saya.." protesnya lucu.
Klara terdiam, dia suka melihat raut wajah Arez saat ini. "Haha, baiklah maaf baby. Mommy akan merubah panggilan mulai sekarang." jawabnya lembut.
Arez mengangguk puas, dia berbalik dan berlari menuju satu-satunya kamar yang ada disana.
"Aish, dia menggemaskan, aku tak tahan." bisik Klara gemas.
Dia selalu lemah jika dihadapkan dengan makhluk menggemaskan seperti Arez.
....
Setelah menunggu 20 menit di dapur, bahkan Klara sudah siap memasak untuk makan malam, Arez baru keluar dari kamar.
Langkahnya pelan sekali, dia tampak gugup.
"M-mommy.." lirihnya gemetar.
Klara yang tadinya sedang menata makanan di meja sontak mendongak, dia terpaku sejenak melihat penampilan Arez.
"J-jangan seperti itu..a-aku malu.." cicitnya seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan yang terhalang lengan baju.
Klara mendekati Arez dan langsung memeluknya erat. "You are so cute.." bisiknya lembut.
Arez membenamkan wajahnya diceruk leher Klara.
Pakaian yang Klara berikan padanya tak aneh, hanya piyama satin bergambar Spongebob yang sangat oversize ditubuh kurus Arez.
Bahkan lengan bajunya sampai menutupi telapak tangan Arez.
"Kenapa tidak bertanya dulu, aku kan bisa mengatakan ukuran badanku.."
Klara terkekeh pelan. "Aku suka melihatmu tenggelam dalam pakain yang aku belikan." bisiknya tepat ditelinga Arez.
Arez langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "I am weird.." lirihnya.
"No baby, you are so cute."
"Really, i am not weird?"
"No baby."
Klara melepas pelukannya lalu menarik tangan Arez dan didudukan di kursi makan. "Makanlah, baru setelahnya istirahat."
"Heeum,"
"Makan yang banyak, biar kamu gendut."
"Mommy gak masalah kalau aku gendut?"
Klara mencubit hidung Arez pelan "Of course not baby." Arez tersenyum senang.
Dia suka makan, hanya karena keterbatasan ekonomi membuatnya makan hanya 1 kali sehari, maka dari itu tubuhnya kurus.
Klara suka melihat bagaimana lahapnya Arez memakan masakannya, itu menggemaskan dimata Klara.
....
"Baby, aku tak bisa mengantarmu ke sekolah."
Arez mengangguk pelan, ya tak masalah juga sih. "Gak papa Mom."
"Nanti pulang sekolah, ke kantorku ya, kita makan siang bareng."
Arez mengangguk, dia membiarkan Klara memakaikan dasinya, lalu menyempatkan untuk mencium dahi Arez pelan.
"Lihatlah keluar, ada kejutan untukmu."
Arez memiringkan kepalanya pelan, kemudian berjalan keluar rumah.
Begitu dia keluar, Arez langsung berlari masuk dan menerjang Klara dengan pelukan erat.
"Makasiiiihhhh, Arez suka hadiahnya Mommyy makasih banyaaak." pekiknya bahagia sembari mencium pipi Klara berulang kali.
Klara terkekeh pelan, Klara hanya membelikannya motor scoopy merah, Klara tak mau Arez kecapean hanya dengan sepeda lamanya.
Dan Klara juga gamau Arez celaka jika menggunakan motor besar.
Scoopy adalah jalan terbaiknya.
"Makasih..hiks..Arez suka sama hadiahnya..hiks..Arez selalu mimpi punya motor sendiri..hiks.."
Klara menepuk punggung bergetar Arez. "Aku sudah membeli mobil untuk orang tuamu, aku sudah membayar hutang mereka, tugasmu hanya 1 Arez."
Tangisan Arez menguat, dia tak sanggup lagi berbicara jika seperti ini.
"A-apa..hiks..itu.."
Klara mencium pipi Arez pelan.
"Tetap menjadi milikku."
Arez tak bisa menjawab, dia terlalu bahagia saat ini.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Teen FictionCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...