Tekan vote dan tembuskan 60 komen okeh, mulai besok aku fokus ke cerita Klara sama Arez, 2 hari lagi ending kok Klara sama Arez.
~~~
Arez mendesah pelan, dia harus pulang sore karena ekskul Basketnya sampai sore, walau Arez badanya mulai ngembang, tapi gak bongsor.
Badannya bagus, pantatnya berbentuk, Klara sampai tergila-gila melihat bentuk pantat Arez.
Motor baru saja terparkir di halaman rumah, Arez menghela napas lelah, rumah sepi karena Klara masih di kantornya.
"Mau mandi ah." gumamnya, kemudian menekan knop pintu, begitu dia masuk, matanya melihat sesosok Eiden tengah berdiri didekat ruang tv.
Dia sedang menciumi foto wajah Klara, tatapan mata Arez menajam seketika. Sychopat gila.
"Hoi! Gatau malu banget lo nyium-nyium foto tunangan gue!" bentak Arez emosi, dia melempar tasnya dan berjalan cepat kearah Eiden.
Eiden terkekeh pelan, dia sudah punya rencana yang lebih panjang untuk mendapatkan Klara bagaimana.
"Heh, tenanglah. Nikmati saja waktumu selagi bisa bersama Klara, akan ada waktu untukku dekat dengan Klara." cetus Eiden tenang.
Dia berjalan tenang keluar dari rumah itu, meninggalkan Arez yang sudah menggeram marah, nampaknya Arez harus membicarakan hal ini lebih lanjut.
"Brengsek!" makinya.
Arez merogoh kantong celananya, dia harus meminta teman-temannya datang dan sedikit menghibur Arez.
"Anjing banget, stalker brengsek. Gatau malu cih."
Arez tau Klara itu menggoda, walau Klara hanya diam saja pasti akan ada yang mendekatinya, makannya Arez bersikap possesive pada Klara.
...
"Ada masalah apa sih River? Murung terus muka lo." celetuk Java heran, dia asik mengunyah chitato yang dia beli sebelum sampai ke rumah Arez.
River menghela napas kasar, dia membanting tubuhnya ke karpet berbulu dan meremat boneka beruang pink yang ada disana.
Matanya sudah berkaca-kaca, dan kemudian menangis.
"HUAAAAAAAAA GUE KANGEN SAMA EMBUUUNN HUAAAAAAA." Minjun, Arez dan Java merotasi malas mata mereka.
Dasar bulol "Halah, Embun kan gak kemana-mana. Berisik banget loh."
"Gue kangeeeen..hiks.."
"Berisik njir."
River disumpel chitato sama Java dan langsung mengunyah nya sambil menangis pelan, dia kan kangen sama Embun, kenapa mereka gak paham sama keinginan River.
"Jadi si Eiden mulai deketin Klara? Wih berani banget ya. Gatau apa pawangnya kayak Arez ini ganas, Tirta aja sampe masuk RS." cetus Minjun.
"Berani banget si sialan itu."
"Udalah, sabar kenapa."
Arez mendecih pelan, dia kangen Klara nih, pengen peluk-peluk Klara lagi tapi Klara belum pulang juga.
"Nonton film yuk." aju Java.
"Film apa?"
"The Medium."
Arez, River dan Minjun menatap Java lekat, kemudian mengangguk serentak. "Seru gak?" tanya Arez.
"Banget, lumayan lah hahaha."
Java menyunggingkan senyum miring, mereka bakalan mual setelah nonton film itu muehehehhe.
®^^®
Boom nya mulai besok lagi😾🖐
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Ficção AdolescenteCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...