60 komen aja lama ya penuh nya haha, mau up cepet tapi komen aja males.
Tekan vote dan tembuskan 100 komen🖐
~~~~~
Tatapan mata Arez dingin sekali, dia berjalan dengan dagu yang terangkat dan terlihat pongah sekali.
"Lo mau kemana sih?" tanya Java heran.
Arez tak menjawab. "Temen lo ngapa sih?" tanya River heran, semalam Arez agak aneh dan hari ini malah makin aneh.
Minjun dan Java mengedik tak tau. "Ntah, kayaknya dia kesambet setan pohon mangga parkiran sekolah." sahut Minjun asal.
Mereka ber 4 berjalan menuju deretan kelas 10, sampai akhirnya Arez masuk ke kelas 10 IPA 1 tanpa mengucapkan salam.
Udah mirip Kakel yang mau ngelabrak adek kelas ini mah judulnya. "Dimana yang namanya Tirta!" seru Arez gak santai.
Raut wajahnya mengeras, kedua tangannya mengepal kuat, walau begitu sebagian siswi disana malah terpesona sama Arez.
"Itu kak." begitu melihat dimana Tirta duduk, Arez berjalan cepat mendekati cowok pendek itu.
Tirta sendiri hanya santai, dia menatap remeh Arez. "Gue peringati sama lo ya Tirta, gausah sok deketin pacar gue!" sentak Arez langsung.
Minjun dan River shock, mereka baru tau kalau Arez punya pacar, wah kemana aja mereka selama ini woi.
Tirta sendiri malah bersidekap dada, mengangkat dagunya menantang dengan jelas "Maaf ya kak, emang kita saling kenal?" tanya Tirta sedikit mengejek.
Arez semakin geram, dia tak bisa menahan emosinya, terlebih ini menyangkut Klara-nya. Dengan cepat dia mencengkram kerah seragam Tirta dan menariknya kasar.
"Main-main lo sama gue." desis cowok yang kini sudah memantapkan hatinya pada Klara.
Tirta mah santai aja, Kak Klara udah bilang soal Baby boy nya yang pencemburu dan tak suka bagi-bagi, jadi nampaknya ini akan menyenangkan.
"Rez lo jangan gila!"
"Tenang Arez, nanti Kak Klara marah sama lo!"
Arez yang mendengar ucapan Java sontak berhenti, dia menatap Java tajam, jarang sekali cowok yang suka melawak ini semarah sekarang.
"Kenapa Kak Klara harus marah hanya karena cowok boncel ini!?"
Tirta tak terima dikatai boncel. "GUE GAK BONCEL!" jeritnya emosi dan langsung menghantam wajah Arez kuat.
Dan yah, perkelahian pun terjadi setelahnya.
...
Klara mengendarai mobilnya cepat, raut wajahnya dingin sekali, terlebih saat melihat wajah lebam dan punggung tangan Arez yang terluka.
"Mom-"
"Dont call me mommy."
Arez menunduk dalam, sakit hatinya saat ini, bahunya bergetar pelan disusul dengan isakan yang tak tertahankan lagi.
"Hiks..Mommy i am so sorry..hiks.."
"No, you became a badboy, i hate badboy."
"Nooo..hiks..i am not badboy..hiks..i am your good boy..hiks.."
"Shut up!"
Arez menggigit bibir bawahnya kuat, dia menangis dalam diam dengan air mata yang tak henti juga.
Klara marah, karena Arez berkelahi dengan Tirta sampai Tirta masuk rumah sakit, dari yang dia dengar dari keterangan murid dan teman Arez.
Arez duluan yang cari masalah walah Tirta duluan yang mukul.
Masalahnya, Tirta itu adik sepupunya, bisa-bisa hubungannya dengan Arez tak akan direstui saat keluarga besar tau kejadian ini.
Arez terus menangis tanpa suara, sampai akhirnya dia tertidur karena kecapean menangis.
Klara membawa Arez pulang ke rumah orang tua Arez, lebih baik Arez dihukum seperti ini, karena takutnya Klara marahnya kelepasan dan malah mukul nantinya.
Sesampainya di halaman rumah baru orang tua Arez, Klara keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu sebelah Arez.
Dengan perlahan gadis 20 tahun itu menggendong tubuh Arez yang mulai berisi.
Klara membawa tubuh Arez perlahan dan sangat hati-hati.
Orang tua Arez sudah menunggu di depan rumah. "Maafkan Arez, dia ngerepotin kamu nak." sesal Nanda, Ibu Arez.
Ibu Arez sudah tau apa yang terjadi antara Arez dan Klara, selama no seks maka Nanda tak masalah. "Bukan apa-apa Bu, ini murni karena Klara sayang sama Arez." Nanda tersenyum tipis.
Klara tak pernah berubah sejak dulu ternyata.
Gadis itu masuk ke kamar Arez yang tak jauh dari ruang tamu, perlahan dia menidurkan Arez di kasur.
"Klara pulang ya Bu, harus ke Kantor lagi. Kalau Arez nyariin, jangan kasih dia izin keluar Bu, seminggu ini Arez dihukum dulu, dia juga di skors selama seminggu dari Sekolah." ujarnya sopan pada Nanda.
Wanita 39 tahun itu mengangguk mendengar ucapan Klara, baru setelahnya gadis itu keluar dari rumah keluarga Arez.
Nantikan apa yang terjadi pada Arez saat masa hukuman tersebut, dijamin dia menggila, menangis, menggalau, memilukan pastinya.
Tapi itulah hukuman yang pas.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Teen FictionCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...