Tekan vote ya kalian, kangan malas neken Vote, padahal cerita ini No vulgar, tapi tetep aja pada males vote, tembuskan 100 komen baru up lagi.
Biar genap jadi 10 kali up hari ini hahahaha.
~~~~~~
Arez menahan diri selama ini, dia harus segera menanyakan perihal Klara pada Ibu nya, pasti orang tuanya tau sesuatu.
"Bu, ibuuuuu." panggilnya cepat, celana pendek yang menampilkan paha putihnya sedikit menggoda.
Nanda yang tadinya sedang mengecek akun Dana memeriksa apakah Klara masih saja mengirimi mereka uang, jujur Nanda merasa bersalah.
Arez saja sudah melupakan Klara tapi gadis itu tetap perhatian pada keluarga mereka.
Klara selalu mengirimi uang seminggu sekali sebanyak 20 juta, katanya untuk keperluan Arez dan keluarga mereka.
Klara selalu meminta pada Nanda agar jangan pernah tekan Arez perihal ingatannya, Klara tak mau Arez sakit lagi hanya karena paksaan untuk mengingat dia.
Kalau memang udha jodoh, Arez pasti akan kembali, tapi kalau tetap gak ingat, terpaksa Klara harus memaksa Arez untuk kembali menjadi miliknya.
"Kenapa sih? Berisik banget kamu." ketus Nanda.
Arez langsung duduk disebelah Nanda dan bertanya. "Bu, ceritain soal perempuan bernama Klara itu Bu."
Nanda tersentak, dia memandang putranya berbinar. "Kamu udah ingat siapa Klara?" tanya Nanda senang.
Arez menggaruk pelan kepala belakangnya, mau bilang iya tapi itu bohong. "Belum, makannya ibu bantuin Arez dong. Dada Arez suka sakit kalau ingat perempuan itu." keluhnya.
Nanda berpikir sejenak, dia ini gak maksa Arez loh, Arez yang minta.
"Yaudah, sini biar ibu ceritain dari awal sampai akhir. Tapi kalau kamu tetap gak ingat gak papa, jangan dipaksa karena Klara gamau kamu sakit lagi."
Hati Arez berdesir pelan, dia merasa hangat mendengar keperdulian perempuan bernama Klara itu.
Nanda bersiap untuk bercerita, awal mula kedekatan Arez dengan Klara.
Flashback.
"Tante Nandaaa, nanti dedek Arez jadi suami Klara ya?" saat itu usia Klara baru beranjak 8 tahun dan pertama kali bertemu Arez yang usianya 5 tahun.
Orang tua mereka bersahabat baik, maka dari itu Klara bisa bertemu Arez.
"Iih, kakak paan cih..Alez gamau jadi cuami." rajuk Arez manja sembari bergelayut ditangan Klara.
Klara terkekeh gemas, dia menciumi pipi chubby Arez saat itu, Klara sangat suka pipi Arez, itu menggemaskan sekali.
"Terus kamu mau jadi apa sih?"
"Mau jadi ictli nya Kak Klala hehehehe."
Semua tertawa mendengar ucapan Arez, tapi bagi Klara itu sebuah kata-kata yang manis, Klara menetapkan diri kalau sudah besar dia akan menjaga dan memanjakan Arez.
Klara akan melindungi Arez sekuat yang dia bisa. "Manis banget istri aku." puji Klara gemas.
Arez terkikik pelan, dia mencium bibir Klara singkat. "WOY GABOLEH NYOSOR!" pekik Piter kaget.
Anaknya binal banget, kok berani dia nyium bibir anak perawan orang.
Klara sendiri shock. "Mom! Klara gak bakal hamil kan!? Enggak kan!? Klara habis dicium huaaaaaaa." Klara takut, dia memeluk Mommy nya erat.
Arez mundur beberapa langkah mendengar tangisan Klara. "Bu..Kak Klala nanis.." cicitnya gemetar.
Nanda mengelus rambut Arez pelan.
"Kamu sih, gaboleh cium bibir perempuan sembarangan, nanti dia hamil." ucapan Nanda makin membuat Klara kejer.
Dari sana lah bermula, pemikiran kalau Klara mencium bibir Arez nanti Arez hamil.
Makannya sampai dewasa dia gak berani cium bibir Arez, walau dia sudah dewasa tapi otaknya sedikit goblok.
Karena takut melihat Klara terus menangis, Arez berlari masuk ke dalam rumahnya cepat, sampai dia tak sadar ada batu penghalang antara lantai semen parkiran dan rumput taman.
Brugh!
Arez tersandung, dia jatuh dengan kepala yang menghantam lantai semen parkiran kuat.
Semua orang panik dan langsung membawa Arez ke rumah sakit, terlebih Klara yang sudah nangis kejer lagi.
Sayang seribu sayang, Arez dinyatakan mengalami gangguan memori karena otak nya masih terlalu rentan benturan.
Dan seperti yang kita tau, Arez lupa pada Klara dan ucapannya yang lalu.
Klara patah hati dong, tapi dia gak nyerah gitu aja. Klara selalu mengawasi tumbuh kembang Arez sampai dia dewasa.
Dan kejadian dimana Arez mendorong Klara sampai tertabrak mobil pun terjadi.
Klara berhenti mendekati Arez, dia menjauh dengan cara pergi ke luar Negeri untuk berobat dan Sekolah.
Dan yah, takdir mengikat Klara dengan Arez saat Arez datang ke rumah Java kala itu.
Klara sendiri baru beberapa hari pulang dari Jepang, dia mendapat kabar kalau keluarga Arez sedang tertimpa masalah.
Tentu saja Klara dengan senang hati membantu, dan kesempatan emas dia berhasil menjebak Arez agar mau menjadi baby boy nya.
Dan sekarang harus terpisah lagi, karena Arez melupakannya lagi.
Naas sekali nasib Klara, seolah pengorbanannya sia-sia saja.
Flashback End.
"Hiks..kepala Arez sakit bu..hiks.."
"Kan udah Ibu bilang, gausah dipaksa kalau sakit." Arez memeluk Nanda dengan erat, kenapa dia gak ingat apapun tentang Klara.
Percuma saja ibunya bercerita tapi Arez tetap lupa.
"Jangan dekati Klara ya kalau kamu masih lupa, Klara trauma. Alasan dia gak mau deketin kamu lagi karena dia gamau kamu risih,"
"Bayangin aja ada orang asing yang ngebet mau deketin saat kamu sendiri gak kenal, Klara juga gamau kalau sampai kamu jahatin dia lagi..seperti saat kamu SMP, Klara sampai harus koma 5 bulan karena kecelakaan itu."
Arez sesenggukan, dia merasa sangat bersalah saat ini, kenapa bisa dia sejahat itu pada Klara.
®^^®
Bersambung😾
Setelah ini, siap-siap kalian bakalan lihat perjuangan Arez deketin Klara lagi.
Karena saat Arez ingat sama Klara, Klara nya udah dalam pengaruh semar mesem nya sih Eiden😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Klara's Baby [End]
Roman pour AdolescentsCoolboy in publick, baby boy in private. Ekonomi keluarga yang mulai melarat membuat Arez mau tak mau harus mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terlebih untuk menebus hutang orang tuanya. Umur yang masih beranjak 17 tahun membuat Arez bingung...