💍Klarez-Exchap 1💍

24.3K 2K 135
                                    

Tekan vote dan tembuskan 100 komen🖐

~~~~~

Butuh waktu 5 tahun untuk Arez dan Klara bisa memiliki anak, usia saat Klara hamil itu 28 tahun sementara Arez 25.

Usia pernikahan mereka sudah masuk ke usia 10 tahun.

Klara melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan bernama Klarez, hanya Klarez anak mereka karena saat Klarez dilahirkan rahim Klara harus diangkat.

Ada masalah dalam rahim dan itu bisa memicu banyak hal jika tidak diangkat.

Maka jangan heran jika Klarez sangat dimanja dan disayang Klara, karena hanya Klarez saja anak mereka satu-satunya.

Arez mulai merasa tersingkirkan, apalagi sama bocah 5 tahun yang berani sekali merebut perhatian istrinya.

Kali ini, Arez merajuk lagi sama Klara.

Karena Arez lagi masuk ke mode bayi dugongnya, ingin selalu bermanja sama Klara tapi sayangnya Klarez selalu merebut perhatian Klara.

Alhasil dia mengunci diri di kamar, dan Klara gak ada bujuk dia sama sekali.

"Hiks..dasar bocah freak!..hiks..perebut istri orang!..hiks.." racau Arez yang tidur dikasur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Bantalnya sudah basah karena tangisan bapak usia 30 tahun ini, emang dasar gatau malu.

Sebenarnya juga Klare gak manja-manja amat sama Klara, karena Klarez selalu bermain dengan Ila dan Lilo.

Klarez manja hanya jika Ila tak ada di rumah, dan saat dia sedang mau bermanja saja.

"Baby, kamu ngambek sama Klarez lagi?" tangisan Arez mengeras, getaran bahunya semakin kuat.

Klara menghela napas panjang, dia berjalan mendekati tubuh Arez lalu menyingkap selimutnya. "Ih, Papi masih marah? Maafin mami ya." bisik Klara.

Arez terdiam, dia menangis lagi lalu berbalik dan memeluk Klara erat, meracau tak jelas di bahu Klara sampai pakaian istrinya itu basah.

Klara menenangkan Arez sejenak, sambil ditontoni Klarez dan Ila.

"Adek cantik, nanti kayau udah besal nitah tama abang Kla ya?"

Ila hanya menatap Klarez datar, kenapa omongan teman abangnya ini sama seperti omongan abangnya.

"Apatih, ndak ngelti Ila tama yan abang biyang." gumam Ila malas, dia pergi dari depan kamar Tante Klara dan Om Arez.

Tak lupa dengan Klarez yang senantiasa mengekori kemanapun Ila pergi, emang dasarnya udah bucin sejak kecil.

"Iya dong, nitah cama abang Kla ya nanti?"

"Ndak ah."

"Iih, tenapa?"

"Abang ndemes, ndak tindi..Ila ndamau towok pendek."

Klarez diam, dia menunduk memandangi kaki dan paha berlemaknya, sakit hati mendengar ucapan adek cantiknya.

"Jaat..hiks.."

"Belcanda Ila nya abang, udha danan nanis ah."

Ila berbalik dan memeluk Klarez erat, bahaya kalau Klarez nangis, ada 2 hal yang paling Ila takuti, Klarez nangis dan Lilo marah.

Itu bahaya, Klarez nangis bakalan ngamuk dan mukul siapa aja dan kalau ada Lilo dia bisa marah dan berakhir saling pukul.

Maka dari itu, tangisan Klarez sangat dikhawatirkan.

Karena bisa memicu peperangan antar tetangga.

®^^®

Bersambung😾

Exchap cuma sampai 4 atau 5.

Klara's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang