01

446 23 0
                                    

Yang Mereka tau, Aku sempurna, terlahir di keluarga kaya raya, dan bahkan semua keinginan yang selalu di penuhi.

Cantik, Kaya, Mempesona, dan Cerdas, ...

Di balik itu semua, nyatanya Air Mata adalah teman setia. Kecewa adalah asupan setiap hari nya.

Semua menggunung menjadi bom waktu yang siap meledak.

Dimana salah ku ?

Kalian yang membuat ku ada !

Apa kalian lupa ?

Apa kalian hanya bercanda membuat ku ada ?

Aku kembali mengusak kasar wajah ku.
Acara makan malam bersama keluarga besar yang rutin diadakan sebulan sekali ini membuat kepala ku pening.

Kedua Nenek dari kedua belah pihak orang tua ku sangat tak akur. Hanya Kakek kedua belah pihak saja yang merupakan sahabat sejak lahir lah yang membuat semuanya bisa berada dalam satu ruangan penuh "Drama"

"Juni~yaa belum tidur ?" Suara lembut Oma Yena membuyarkan lamunan ku.

"Belum Oma." Ucapku singkat.

"Kau harusnya kembali ke rumah malam ini." Oma mengelus lembut surai coklat ku.

"Juni akan pulang besok Oma" Ucapku seraya tersenyum tipis.

"Juni~yaa.... Sebentar lagi kau akan bergabung di perusahaan Opa setelah lulus kuliah. Jadi bersiaplah." Oma masih setia mengelus lembut rambut ku.

"Hmmm.." Aku hanya berdehem dan mengangguk kecil.

"Sudahlah. Lebih baik Kau tidur sayang." Oma mengecup kening ku kemudian berlalu keluar kamar.

Aku merebahkan tubuhku di kasur besar dan menyamankan posisi ku.

Mencoba memejamkan mataku agar dapat tertidur. Harapan ku adalah tak akan ada yang "berisik" malam ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku juga mau di "Rumah".
Tapi "Rumahku" Terlanjur hancur.

Park Jue-Ni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang