Terlihat Pria dan Wanita dewasa berjalan dengan sedikit berlari menuju ruang tunggu VIP Rumah Sakit.
Setelah mendapat telepon dari Asisten Kim keduanya bergegas menuju alamat Rumah Sakit yang di maksud.
Terlihat wajah penuh kecemasan dari Tuan Jung dan Tuan Park. Ditambah kondisi orang orang di ruangan tersebut sangat sendu dan kacau.
"Ayah..." Suara Pria dan Wanita tersebut mengalihkan atensi kedua Pria paruh baya dan seluruh orang yang berada di ruangan tersebut.
"Yoda.. Irine~na.... Jue-Ni. Ia....." Tuan Jung menggantung kalimatnya.
"Ada apa dengan Jue-Ni, Ayah ?" Terlihat kecemasan di wajah kedua nya.
"Dokter Moon bilang, keadaannya kacau. Ia terguncang. Bisakah kalian berkumpul bersamanya sementara waktu ?" Ucap Tuan Jung penuh harap.
"Ayah... Ada yang sebenarnya ingin kami sampaikan" Ucapan Chanyeol terputus melihat tatapan Irine yang mengisyaratkan agar tak membicarakan rahasia mereka terlebih dahulu.
"Ada apa Yoda ?" Tuan Park menatap tajam pada Putra satu satunya tersebut.
"Tak ada Ayah. Kami hanya merasa perlu lebih memerhatikan Jue-Ni" Irine menyela ucapan Chanyeol.
Nyonya So-Ra menatap sedih pada Chanyeol dan Irine. Namun hatinya juga sakit ketika mengetahui keadaan Jue-Ni.
"Ibu... Ayah... Kalian istirahat lah. Kami akan menjaga Jue-Ni" Irine melihat sedih wajah lelah Orang tua dan Mertuanya tersebut.
"Benar Ayah, Ibu. Kami akan menghubungi kalian jika Jue-Ni sadar." Chanyeol mencoba meyakinkan Orangtua dan mertuanya.
"Hyung...Kau juga.."
"Tak apa Yoda~ya. Jue-Ni akan sedikit cerewet jika terbangun." Ru-Na memotong ucapan Chanyeol sarkas. Ia berdiri menatap Jue-Ni yang terbaring bertemankan alat alat medis di dalam ruangan melalui kaca kecil di pintu kamar.
"Ibu juga akan menunggu disini" Yena pun bersikeras akan menunggu Jue-Ni.
"Yena~ya... Jue-Ni akan sedih jika Kau sakit. Besok pagi pagi kita kembali lagi" Yunho membujuk sang istri penuh kasih.
Yena pun menurut. Mereka pulang dengan perasaan masih kacau.
Ru-Na meminta Shindong untuk menelpon Maid yang berada di kediaman Jue-Ni untuk membersihkan kamar Jue-Ni yang sangat kacau.Mereka di ruangan terdiam dengan pikirannya masing masing. Ru-Na dan Su-a yang tak tenang selalu bergantian untuk memantau keadaan Jue-Ni.
Lewat 24 Jam Jue-Ni sudah di pindahkan ke ruang inap VIP. Ditemani Chanyeol, Irine, Ru-Na, Su-a dan Shindong.
Irine yang duduk di samping ranjang Jue-Ni berkali kali mengusap lembut punggung tangan putri nya yang terasa semakin kurus.
'Kapan Aku memerhatikannya ?'
'Maafkan Mama Jue-Ni~ya ?'
'Mama harap Kau tak membenci Mama dan Papa'
Tanpa di komando air mata Irine jatuh. Wajah cantik nan tirus sedang terbaring lemah di hadapannya. Putri kecil yang Ia tinggalkan. Hanya menjenguk sesekali. Tumbuh tanpa kehangatan orang tua.
'Apa yang membuat mu begini ?'
'Kenapa bisa sampai terjadi seperti ini ?' Chanyeol yang berada disisi lain ranjang Jue-Ni menatap sedih pada Putri cantik yang entah berapa lama tak pernah bertegur sapa dengannya.
Ru-Na, Su-a dan Shindong masih menatap cemas pada sosok yang terlihat damai dalam tidur nya. Sosok cantik yang begitu banyak memendam luka.
Sebenarnya ada hal yang ingin Shindong tanyakan pada Chanyeol. Namun Kali ini Shindong memilih membiarkan Sahabatnya itu menatap wajah sang Putri.
Shindong berharap ada harapan untuk Jue-Ni bisa berkumpul pada Kedua orangtuanya. Walaupun sangat mustahil.
'Jue-Ni~ya.... Bangun besok pagi. Mama dan Papa mu datang' Lirih Shindong dalam hati.
...........
"Jung, apa yang dokter Moon sampaikan ?" Ny.Yena yang sudah berada di kasur nya menatap punggung sang suami yang masih terduduk lemas di sofa kamar nya.
"Uri Jue-Ni ... dalam keadaan depresi, Yena~ya" Tuan Jung tak sanggup mengatakannya. Ia pun terkejut atas ucapan dokter.
"Maksud mu ?" Ny.Yena beranjak dari kasur nya dan duduk di samping sang suami seraya menatap penuh tanya pada manik mata tersebut.
"Dokter Moon mengatakan, Cucu kita terguncang. Dokter Moon menyarankan membawa Jue-Ni ke Psikiater" Tuan Jung bersitatap dengan mata sembab sang istri.
Nyonya Yena terdiam. Segala pemikiran berputar di kepalanya. Ingin sekali Ia mendekap tubuh sang Cucu.
Jue-Ni yang selalu pendiam. Nyonya Yena kembali teringat wajah dingin sang Cucu yang bahkan tak pernah terlihat tersenyum.
"Eoh... Uri Jue-Ni~ya.... Ada apa dengan mu sayang ?" Tangis Nyonya Yena kembali terdengar.
"Tenang lah. Kita akan mengobati Jue-Ni" Tuan Jung memeluk tubuh sang istri.
Mereka sama sama lelah dan cemas. Berharap cucu cantik mereka akan terbangun dan menceritakan semua keluh kesah nya selama ini.
Berharap sifat gadis cantik itu kembali pada usia kanak kanak nya.
Walaupun hanya berbeda sedikit dengan kondisinya saat ini. Setidaknya dulu Jue-Ni akan mengeluh dan merengek pada Opa dan Oma nya.
Kedua suami istri tersebut meluapkan doa pada sang Cucu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jue-Ni
Fanfic💥 GS Area 💥 // DILARANG SALAH LAPAK // . . . Menceritakan kehidupan Renjun sebagai Jue-Ni. Cucu dari Jung Yunho dan Park Andy. ✅ Imajinasi pribadi ✅ Masih pemula ✅ Penuh drama #NOREN #NOMIN #JICHEN #MARKHYUCK #LUMIN #WENDY #CHANYEOL #SUHO #IRI...