Pagi ini terjadi keributan di perusahaan Park dan Irine. Kedua perusahaan tersebut diketahui mengalami kemerosotan pendapatan secara drastis dalam 1 malam.
Terlihat Irine dan Chanyeol yang sibuk di perusahaannya masing masing. Tak terkecuali Jisung sebagai CEO muda perusahaan Park tersebut.
"Bagaimana ini bisa terjadi ?" Ucap Irine seraya membaca data laporan dari Joy, Asisten nya.
"Maaf Nyonya, berdasarkan hasil laporan bulanan kita, pendapatan kita merosot sejak awal bulan. Kerjasama yang kita lakukan dengan BB Corp pun terlihat tidak sehat. Kita terlalu banyak mengeluarkan modal kerjasama, tapi pemasukan kita sama sekali tidak meningkat. Ditambah harga produksi barang dari BB corp lebih mahal dari yang tertera di kontrak kerja." Joy menjelaskan semua yang terjadi.
"Bagaimana bisa kita tidak mengetahui kenaikan harga produksi ?" Irine frustasi melihat data data yang di berikan Joy.
"Maaf Nyonya. Isi kontrak kita benar benar berisi tentang info kenaikan harga hanya diketahui pihak ketiga sebagai konsumen, kita sebagai pemodal hanya mengetahui di laporan akhir. Dan itu tertera di kontrak. Maaf saya kurang teliti membaca kontrak kita Nyonya" Joy menundukkan kepala nya. Ia benar benar takut akan kemarahan Irine.
"Berikan Aku kontrak kerja kita !" Suara Irine mulai datar dan penuh amarah.
Joy dengan cepat memberikan apa yang diminta oleh Irine.
Dengan cermat Irine membaca setiap kata yang tertuang di dalam isi kontrak tersebut.
Mata Irine membulat sempurna ketika mendapat poin dari isi kontrak yang baru kali ini Ia baca."Apa mereka melakukan kecurangan ?" Irine berkata lirih.
"Maksud Nyonya ?" Joy terlihat bingung dengan gumaman Irine.
"Joy, sebelum Aku menandatangani kontrak ini, aku sama sekali tak pernah melihat poin ini. Poin nomor 6 ini sama sekali Aku tak membacanya." Irine ingat dengan jelas, poin perjanjian dalam kontrak tidak berjumlah genap.
"Apa mereka mengganti kontrak kita Nyonya ?" Joy mulai memahami keadaan.
"Berikan ponsel ku. Kita harus segera menghubungi Baekhyun. Bukankah Ia pemimpin BB Corp ?" Irine memerintahkan Joy untuk mengambilkan ponsel nya.
Dengan cekatan Joy menghubungi nomor yang dimaksud Irine.
Tanpa menunggu lama, Joy berhasil menyambungkan Irine dengan Baekhyun."Selamat siang Tuan Byun... Saya Irine, maaf mengganggu waktu Anda ?" Irine mengatur nafas dan suara nya agar tak terdengar panik.
"Selamat siang Nyonya Na. Tidak apa. Apa yang bisa saya bantu Nyonya ?" Tuan Byun terdengar sangat ramah.
"Saya ingin membicarakan tentang kontrak kita, bisa kita bertemu ?" Irine tak ingin membuang waktu.
"Ya Saya mengerti, bisakah kita bertemu bersama dengan perusahaan Tuan Park karena ini menyangkut perusahaan kita" Tuan Byun mengajukan usul.
"Hmm.. Tak masalah Tuan. Kapan kita bisa bertemu ?" Ucap Irine memastikan.
"Bisakah kita bertemu sekarang ?" Baekhyun mengajukan usul.
"Baiklah... kirimkan alamat nya. Kami akan menemui Anda Tuan" Irine menyetujui usul Baekhyun.
Setelah mengucap perpisahan keduanya memutus pembicaraan mereka.
Irine segera meminta Joy untuk menyiapkan semua data dan berkas yang di perlukan dalam pertemuan mereka.
Tak jauh berbeda dengan Perusahaan Park yang sedang menyiapkan semua berkas untuk pertemuannya dengan BB Corp.
"Appa... Maafkan Aku. Aku sangat bodoh tak teliti membaca kontrak kerja kita" Pemuda Park itu menundukkan kepalanya seraya memegang berkas kontrak yang sudah di tanda tangani dengan perasaan sangat gelisah.
"Jisung~aa... Maafkan Appa tak bersama mu saat itu. Appa sangat ceroboh." Tuan Park menepuk pundak putra nya lembut.
"Appa... Aku benar benar sangat bodoh. Inikah sebab nya Eonni tak ingin bersama kita ?" Jisung menatap dalam kontrak yang masih Ia pegang erat.
"Jisung~aa... Itu sama sekali bukan alasannya. Percayalah. Semua akan baik baik saja" Chanyeol merasa sedih mendengar ucapan Putra nya.
Ia sangat merasa terpukul. Ia sama sekali tak memikirkan Juni selama ini. Chanyeol memeluk tubuh tegap Jisung yang masih terpaku di depan mejanya.
Hingga suara ketokan di pintu ruangan membuat Chanyeol melepas rangkulannya pada sang Putra dan berjalan membuka pintu tersebut.
"Ada apa Junkyu ?" Chanyeol melihat sang sekretaris yang sedang berdiri dengan wajah penuh kecemasan.
"Tuan... Maaf tapi, Tuan Byun mengganti tempat pertemuan dan alamat nya di Hotel Max" Junkyu menunduk takut.
"Hotel Max ? Bukan kah Hotel itu milik Tuan Max Changmin ?" Wajah Chanyeol menegang.
"Benar Tuan" Junkyu Tergugu pelan.
Betapa tidak, Semua orang memilih untuk tidak berhubungan dengan Tuan Max. Dia terkenal sebagai Mafia dan Pengusaha yang memiliki banyak cara untuk lolos dari hukumannya.
Dia bisa melakukan apapun untuk melumpuhkan lawan dan musuh nya. Chanyeol berusaha mengingat apapun yang pernah Ia lakukan di masa lalu, dan mengapa bisa Tuan Byun mengubah tempat pertemuan mereka ke Hotel Milik Max Changmin sang Diktator.
"Katakan pada Chani untuk menyiapkan mobil. Kami akan segera berangkat" Chanyeol mengintruksikan pada Junkyu untuk menyampaikan pesan nya pada Chani, Supir sekaligus tangan kanan Chanyeol.
Tanpa banyak bertanya Junkyu bergerak cepat menemui Chani dan meninggalkan Sang Direktur yang terlihat sangat cemas.
"Appa... Ada apa ? Siapa Max Changmin ?" Jisung yang menangkap kegelisahan dan ekspresi Chanyeol yang terlihat sangat cemas pun membuka suara.
"Jisung~aa.. Bagaimana jika Kau tak perlu datang ? Bisakah kau membantu Appa untuk mengumpulkan dan memantau Perusahaan kita ?" Chanyeol menatap manik kelam sang putra.
"Tapi Appa... Ini kan tanda tangan ku, dan aku yang harus bertanggung jawab" Jisung bersikeras untuk ikut.
"Jisung~aa... Untuk kali ini. Appa yang akan menangani semuanya. Bisakah Kau tetap disini ?" Chanyeol menatap hangat pada Jisung yang berdiri dengan tatapan penuh tanya.
"Tapi... Berjanjilah Appa, jika sesuatu terjadi Appa segera hubungi Aku" Jisung mencoba mengikuti perintah Sang Ayah, walaupun hati kecilnya sangat cemas.
"Tentu" Chanyeol tersenyum tulus dan pergi meninggalkan Jisung yang masih terpaku dan mencoba memahami setiap hal yang terjadi.
Namun Jisung yakin, sang Ayah akan baik-baik saja. Jisung tahu hal itu. Chanyeol bukan orang yang lemah.
Jisung pun kembali berkutat dengan semua data dan laporan kekacauan yang menimpa perusahaan mereka.
'Semua akan baik-baik saja. Kakek, kau juga percaya pada Ayah kan ?' Lirih Jisung seolah berkomunikasi dengan sang Kakek, Tuan Park Andy.
Jisung selalu meyakini bahwa semua hal pasti ada jalan keluarnya. Wendy pun selalu mengatakan hal tersebut. Itu yang membuat Jisung selalu yakin akan segalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/290047685-288-k990872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jue-Ni
Fanfiction💥 GS Area 💥 // DILARANG SALAH LAPAK // . . . Menceritakan kehidupan Renjun sebagai Jue-Ni. Cucu dari Jung Yunho dan Park Andy. ✅ Imajinasi pribadi ✅ Masih pemula ✅ Penuh drama #NOREN #NOMIN #JICHEN #MARKHYUCK #LUMIN #WENDY #CHANYEOL #SUHO #IRI...