05

172 20 0
                                    

Pagi ini Jue-Ni melangkah kan Kaki nya menuju mobil. Setelah sarapan dan bersiap Ia akan berangkat ke Kampus.

Hari ini Shindong menemani nya. Karena setelah dari Kampus, Jue-Ni akan pergi makan siang dengan Tuan Jung Yunho dan beberapa clien VIP mereka.

Selama perjalanan tak ada pembicaraan apapun. Shindong menatap lekat wajah Jue-Ni dari kaca dashboard mobil.

Wajah cantik itu tertutupi dengan mata sendu dan sembab. Beberapa hari ini Ia tak makan banyak. Bahkan Ru-na, Istri Shindong sangat khawatir pada gadis cantik tersebut.

"Nona... Kita sudah sampai" Shindong memberitahukan pada Jue-Ni. Namun tak ada tanggapan. Ini sudah kali kedua Ia memanggil nama Sang Nona Muda.

Hingga Shindong mengarahkan tatapannya pada fokus gadis muda tersebut.

Shindong mengenal Pria yang di tatap tajam oleh Bos Cantik nya ini.
Pria dewasa yang merupakan teman Shindong. Park Chanyeol, Ayah Park Jue-Ni.

Chanyeol terlihat sangat bahagia mengantar seorang anak laki laki yang terlihat seumuran dengan Jue-Ni.

Mereka terlihat sangat bahagia. melangkahkan kaki nya memasuki kampus tersebut.

Jue-Ni berkali kali menarik nafas nya dalam dalam.
Shindong tau, Ini menyakiti gadis cantik itu.

Hingga kemudian tatapan dingin kembali terpasang di wajah cantik tersebut. Tatapan yang lebih tepatnya penuh luka.

Jue-Ni melangkahkan kaki nya dan seperti biasa diikuti oleh Seorang Bodyguard dengan tubuh besar dan mengerikan.

Sepeninggalan Jue-Ni, Shindong masih menatap punggung sempit Jue-Ni.

"Apakah Dia sekuat itu ?" Shindong melirihkan ucapannya.

"Kita tunggu sebentar ya. Aku ada urusan" Shindong mengintruksikan sopir pribadi Jue-Ni.

"Baik Tuan" Sopir tersebut kembali diam.

Sekitar 20 Menit mereka menunggu, hingga seseorang yang ditunggu Shindong keluar dengan senyuman tampan nya.

Saat Pria tersebut memasuki mobil nya. Shindong mengetuk kaca mobil pria tersebut.

"Hei... Shindong Hyung" Terlihat keterkejutan dan senyum bahagia di wajah Chanyeol.

Chanyeol membukakan pintu mobil nya dan memersilakan Shindong untuk masuk.

Shindong mendudukkan diri di kursi samping sopir yang sudah di duduki Chanyeol.

"Hyung... Apa kabar ? Sejak kapan Kau disini ?" Chanyeol tak lepas dari senyumannya.

"Yoda~yaa... Kau sangat tampan sekarang. Aku sudah lama disini. Aku sangat baik. Kau bagaimana ?" Shindong penasaran dengan kehidupan teman lama nya ini.

"Aku sangat baik, Hyung. Aku sudah menikah dengan Wendy. Dan Aku habis mengantar Putra ku untuk berkuliah disini. Ia baru ku pindahkan dari Canada" Chanyeol sangat antusias menceritakan kehidupannya.

"Syukurlah Kau bahagia." Shindong bisa merasakan perbedaan sikap Chanyeol pada Jue-Ni dan Putranya.

"Lalu Kau disini sedang apa Hyung ?" Chanyeol penasaran.

"Aku mengantar Nona Muda kami. Ia berada di tingkat akhir. Mungkin sebentar lagi lulus" Shindong sengaja menutupi itu.

"Benarkah ? Kau bekerja dimana sekarang Hyung ? Apa kau keluar dari inteligent ?" Chanyeol masih sangat penasaran.

"Tidak. Aku hanya membantu menjaga seorang Putri yang sekarat. Dia seperti mayat hidup Kau tau ? Dia tak banyak bicara." Shindong menatap penuh arti pada sahabat tampan nya itu.

"Apa yang terjadi padanya ?" Chanyeol masih belum menyadari pembicaraan mereka.

"Aku tak bisa menceritakannya padamu. Ini rahasia Client ku. Baiklah. Aku akan kembali bekerja. Sampai jumpa lagi" Shindong pergi meninggalkan mobil Chanyeol dan berjalan santai menuju mobil kebesaran Nona Muda nya.

Arah pandang Chanyeol terhenti ketika menatap pada lambang perusahaan di ujung mobil yang di masuki Shindong.

















"Jung Company ?" Suara nya tercekat di tenggorokan.

"Apa yang dimaksud Shindong Hyung adalah ?" Chanyeol menggantung ucapannya. Ia mencoba menelaah semua nya.

"Tidak mungkin kan ?" Chanyeol terus menenangkan pikiran nya yang pecah.

Chanyeol mengikuti mobil yang berisi kan Shindong itu melaju santai. Hingga memasuki Jung Company.

"Apa yang Dia maksud ?" Chanyeol terdiam. Pikirannya kacau. Ia bergegas pergi ke Kantor nya. Yang merupakan perusahaan Tuan Park Andy.

Ia menuju ruangan sang Ayah dengan tergesa.

"Ayah...." Ucapan Chanyeol terjeda melihat seorang Pria Paruh Baya yang merupakan Jung Yunho.

"Yoda... masuk lah." Andy memersilakan sang Putra untuk masuk.

Dengan perasaan tak nyaman Chanyeol melangkahkan kaki nya menuju sofa di samping Sang Ayah dan Mertuanya.

"Yoda.. bagaimana kabar mu ? Kau sehat saja kan ?" Yunho tersenyum hangat pada menantu nya tersebut.

"Aku baik Papa" Chanyeol menundukkan terdiam.

"Yoda... Ayah akan memberikan separuh saham perusahaan ini pada Jue-Ni. Sebentar lagi Ia akan lulus." Tuan Andy menatap lekat pada sang putra.

"Apa itu keputusan yang baik Ayah ? Bukan kah Ia sudah bertanggung jawab pada perusahaan Papa ?" Ucap Chanyeol penasaran.

"Setidaknya Ia mendapatkan hak nya atas kesalahan yang tak pernah Ia buat" Ucap Tuan Andy sarkas sekaligus mengalihkan pandangannya dari Chanyeol.

"Hyung... sudahlah. Ini kesalahan ku. Hingga Jue-Ni harus merasakan semua ini. Yoda dan Irine tak bersalah. Mereka pantas mendapatkan kebahagiannya." Tatapan teduh Tuan Jung benar benar membuat Chanyeol merasa tak nyaman.

"Unho~yaaa... Kau benar. Ini tanggung jawab kita. Kau bisa kembali bekerja Yoda ya..." Andy tak mengalihkan pandangannya dari Jung Yunho.

Dengan langkah kaku Chanyeol meninggalkan ruangan sang Ayah, setelah memberi hormat pada kedua nya.

Mengerti akan situasi Chanyeol menghubungi Irine. Untuk menyelesaikan semuanya.

"Bisa kita bertemu siang ini ?"

"Hmm..... Kau bisa tentukan tempatnya"

"Cafe biasa saja"

"Baiklah"

Selesai menutup telponnya. Chanyeol memasuki ruangannya.

Ia mendudukkan diri di kursi empuk nya.

Semua bayangan tentang gadis cantik berusia 15 Tahun kembali berputar di kepalanya.

Gadis cantik yang memiliki wajah sangat mirip dengannya.

'Papa merindukan mu Jue-Ni' Lirih Chanyeol.

Jujur saja, Chanyeol pun merindukan Jue-Ni. Namun Ia sadar, Ia sudah memilih hidup bersama keluarga baru nya.

'Papa harap Kau baik baik saja Jue-Ni'

Lirih Chanyeol menguap menjadi Doa bagi gadis cantik nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Votement jan lupa 😁

Park Jue-Ni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang