[24]

1.9K 255 16
                                    

Happy reading

MAAF

Ku buat 1 tahun berlalu oke biar cepet.

1 tahun telah berlalu, kini Heeseung telah lulus dan berkerja di suatu perusahaan ternama disana. Walau pun terbilang muda Heeseung sudah bisa menempati posisi direktur disana. Dan kini Jasuke sudah naik kelas ke tingkat ke tiga, tidak ada yg berubah banyak dari mereka. Masih sama seperti dulu tetap tampan dan berkarisma, oh ya satu lagi Jayhoon mereka sudah tidak separah yang dulu lagi pada Sunoo, ya walau pun mereka masih cuek ke pada Sunoo tetapi mereka sudah tidak mengatai Sunoo dengan sebutan anak pembawa sial, bangsad, dan lain sebagainya. Dan kini Suwonki juga sudah naik kelas ke tingkat kedua, sama seperti yang lainnya tidak ada yang berubah banyak dari mereka. Hanya saja kini Sunoo memakai kupluk atau sejenisnya dikepala.

Tidak banyak hal yg berubah dari Heeseung ia masih tetap sama seperti dulu, Heeseung yang baik, Heeseung yang perhatian terutama pada Sunoo, dan terkadang tingkah absudnya masih tertinggal dalam dirinya. Walau pun Heeseung masih sama seperti dulu, tetapi ia tidak bisa mengawasi adik2nya seperti dulu terutama pada Sunoo. Kini ia sudah bekerja, ia tidak bisa seperti dulu lagi yang setiap saat bisa memerhatikan adik2. Waktunya terbagi menjadi dua, 1 untuk pekerjaannya dan satu lagi mengurusi adik2nya. Jadi ia tidak bisa sepenuhnya mengawasi adik2nya diluar sana.

•  •  •

Kini Heeseung dan kelima adiknya tengah menyantap sarapannya masing2 dimeja makan, hening hanya terdengar suara denting sendok yang beradu dengan garpu. Keenamnya menikmati sarapan paginya, seketika Heeseung tersadar ada yang kurang dimeja makan ini. Ya Sunoo, pemuda itu belum turun juga dari kamarnya. Tidak seperti biasanya Sunoo telat untuk sarapan, biasanya ia yang paling awal datang dan membantu Heeseung untuk menyiapkan sarapannya dipagi hari. Tapi kali ini pemuda itu belum terlihat batang hidungnya, Heeseung jadi cemas pada adiknya yang satu itu. Heeseung pun berdiri dan memanggil Jungwon.

" Jungwon, tolong panggil abangmu Sunoo kebawah untuk sarapan. Ia belum turun2 juga sedari tadi, abang cemas. " ucap Heeseung, Jungwon yg dipanggil pun melotot.

" Lohh kok gua bang?, kan bisa sama yang lain, " ujarnya, tapi tidak ditanggapi oleh Heeseung. Jungwon berdecak dan meletakan sendok garpunya diatas piring. Dengan berat hati ia berdiri melangkahkan tubuhnya menuju kekamar Sunoo.

Heeseung sengaja menyuruh Jungwon agar adiknya itu bisa dekat lagi pada Sunoo, namun agak susah karna memang watak Jungwon dan yang lainnya itu keras kepala jadi agak susah untuknya mendekatkan yang lain pada Sunoo. Heeseung saja sudah bersyukur adik2nya sudah tidak separah yang dulu walau pun mereka masih cuek terhadap Sunoo, tetapi itu sudah lumayan baginya.

Jungwon menaiki anak tangga dengan malas. Ia sebenarnya tidak mau untuk membangunkan Sunoo, ia malas jika harus menatap wajah Sunoo. Itu mengingatkan dia tentang kejadian itu, tetapi mau tidak mau ia harus melakukannya ia tidak mau berdebat dengan abangnya itu.

Sebenarnya ia tidak benci pada Sunoo, tetapi hanya saja ketika ia melihat wajahnya ia kembali kesal dan sedih.

Jungwon telah sampai tepat didepan pintu kamar Sunoo, ia pun mendekatkan kupingnya pada pintu tersebut. Sunyi tidak ada suara di dalam sana.

" Apakah ia masih tertidur? " pikirnya.

Ia pun mengetuk pintu tersebut.

" Bang, bang Sunoo bangun. Sarapan disuruh bang Heeseung. " ucapnya datar, tetapi tidak ada sautan dari sang pemilik kamar.

MAAF  ||  KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang