[39]

1.2K 110 3
                                    

Sya lupa Kalo kemarin Hari jum'at, jadi Sya update Sekarang aja OK.

Happy reading

MAAF

"Eh, bener lo ini alamatnya?" tanya seorang gadis pada teman di sebelahnya.

Sang lawan bicara mengedikkan bahu, mengisaratkan ia juga tidak tau pasti benar atau tidak.

"Yang bener! Kalo sampe salah alamat lagi, gua goreng lo mentah-mentah." sungut gadis itu. Salah jika mengandalkan mahluk yang satu ini jika suruh mencari alamat.

Kana dan Aeri, kini tengah berdiri di sebuah rumah yang lumayan cukup besar. Matanya menatap sekitar mencari sesuatu.

"Bener kok kayaknya, kemarin gua tanya pak Josi katanya disini. Tembok putih, terus ada bunga-bunga putih gitu didepannya." Aeri menunjuk bunga putih disamping sana.

Kana menghela nafas. Ini Aeri otaknya dah kegeser dari lahir, atau bagaimana. Di komplek ini dominan rata-tara putih temboknya gimana nyarinya.

" Ae, rata-rata dirumah ini temboknya putih semua. Gimana carinya." frustasi, kana tidak bisa berword-word kali ini.

"Hargai atuh Kan! Gua dah cape-cape nih nyuap pak Josi biar ngasih tau alamatnya Rasya. Mana cepe lagi mintanya, untung gua ada." rajuknya, melipat kedua tangannya. Kana gatau aja, ia merayu-rayu pak Josi sampai terciptanya permintaan duit cepe.

"Iya-iya, terus gimana?" tanya Kana.

Aeri memutar kepala Kana menghadap kesamping, dan menunjuk bunga putih yang ada disana.
"Noh Kana!! Bunga putih." teriak Aeri gregetan. Lah kok sewot🤨, pikir Kana.

Ini sebenarnya yang lemot itu dirinya atau si Kana sih...

"Ada apa ya neng?" kaget Kana dan Aeri serempak, menghadap arah belakang.

Seorang Satpam tiba-tiba muncul didepan mereka, yang membuat mereka kaget bukan kepalang. Lagi debat ma anak piyik, tiba-tiba nongol pak Satpam apa ga spot jantung.

"Pak, ya ampun bikin kaget aja." ujar Aeri mengelus dadanya, menetralkan spot jantungnya.

"Ohh! Maaf neng. Soalnya saya lihat neng didepan gerbang terus, jadi saya samperin." ucap Satpam itu menjelaskan.

Kana menatap Satpam itu, dan berfikir sejenak.

Didepan gerbang? Jangan-jangan Satpam rumah ini lagi. Kebetulan.
"Pak? Bapak Satpam dari rumah ini?" tanyanya.

Satpam mengangguk, "Ya neng, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang Satpam kembali.

"Apa benar ini rumah dari Rasya Anastasya?" ucapnya. Menunggu balasan dari sang Satpam.

"Ya benar. Ini rumah dari non Rasya, ada keperluan apa ya?"

Kana bersorak dalam hati, akhirnya rumah yang mereka cari ketemu. Ga sia-sia ia menyuruh Aeri untuk meminta alamat pada pak Josi, si guru TU.

MAAF  ||  KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang