[45]

873 59 1
                                    

Happy reading

MAAF

Sepasang kaki tengah menelusuri jalanan yang ramai. Sesekali ia menatap ponselnya untuk memastikan.

"Di mana sih, gua dah muter-muter ya ga ketemu-temu." ia berjalan dengan pandangan pada ponselnya.

Ya dirinya baru saja pulang dari kantor, dan langsung pergi ketempat ini. Karna mendapat pesan dari Jay bahwa dirinya dan ke5 adiknya hendak ke hongdae.

Dirinya sebenarnya letih, namun mau tidak mau ia harus kesini. Karna jika dirumah dirinya juga akan bosan karna tidak ada siapa-siapa disana.

"Harus kemana lagi, gua buat nemuin mereka. Kaki gua dah gempor buat~" tak sengaja dirinya menabrak seseorang yang tengah berjalan didepannya.

Matanya menatap arah pada wanita yang kini tersungkur disana, karna tabrakannya tadi.

Wanita itu tampak, menepuk-nepuk rok sebawah lututnya yang basah karna minuman yang ia bawa.

"Ahh maaf saya tidak sengaja, saya tidak memerhatikan jalan tadi." jelasnya, dan membungkuk untuk menolong wanita itu.

"Ra? Kamu tidak apa? Rok kamu." tutur teman wanita itu. Wanita itu merogoh sesuatu dibalik tasnya.

"Tidak apa ka. Ini tidak terlalu masalah, oh mas saya baik-baik saja kok." sahutnya, mulai menatap wajah pria yang baru saja menabraknya.

Ia memicingkan matanya, saat menatap wajah itu. "Seperti pernah kenal?" sedetik kemudia ia mengingat sesuatu.

Heeseung tampak menghela nafas saat menatap wajah itu. Ia ingat siapa wanita ini.

"Lo! Si tukang biang onar. Lo sengaja ngelakuin ini, mau bales dendam?" tunjuk wanita itu, dan bangkit dari aspal. Heeseung menaikan sebelah alisnya, mendengar ocehan wanita ini.

"Heh petasan perepet! Yang ada gua yang harus ngomong gitu. Lo sengajakan biar bisa ketemu gua lagi dan berharap ditolong cowok kaya gua." protes Heeseung, kembali bangkit mengurungkan niatnya untuk menolong wanita itu.

Wanita itu tertawa mengejek, "Kaya ga ada pria lain aja didunia ini, sampai gua harus caper sama lo. Cewek juga ogah kali punya cowok yang besar mulut kaya lo!" gerutu Ara, seperti macan betina yang siap menerkam.

Teman Ara yang berada diantara mereka itu, nampak bingung dengan keadaan yang terjadi sekarang.

Ia sesekali menatap keduanya, "Jadi kalian berdua saling kenal?" tanya wanita itu, yang dapat semprotan dari keduanya. "Najis!" jawab mereka.

Perhatian Heeseung teralih, dengan wanita yang baru saja berbicara itu.

Wanita dengan paras teduh menatapnya. "Mas kenal dengan Ara?" tanya ia. Heeseung tampak diam sejenak.

Oh jadi nama wanita ini 'Ara'. "Tidak, hanya pernah bertemu sekali dengannya. Saat ia menumpahkan minuman padaku." imbuh Heeseung. Dan mendapat sorot tajam dari wanita yang bernama Ara tersebut.

MAAF  ||  KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang