[34]

2.4K 192 29
                                    

Happy reading

MAAF

" Dowoon? "

Baru saja berapa langkah ingin mengikutinya pergerakannya terhenti, dengan sebuah tangan yang menghentikannya.

" Kamu mau kemana? "

Sunoo berbalik mendapati Heeseung dengan tas di belakangnya.

Sunoo tidak perduli dengan itu, ia ingin mengikuti pasien tadi. Memastikan ia tidak salah melihat.

" Sunoo ingin mengikuti pasien tadi, " ucapnya arah pandangnya tidak terlepas dari brankar yang melewatinya tadi.

" Ada apa dengan pasien itu memang? "

" Dowoon, Sunoo melihat Dowoon ada dirumah sakit ini. " ujarnya melepas pergelangan tangannya dari Heeseung.

" Tunggu, kamu pasti salah lihat. Tidak mungkin anak itu ada disini, " sanggahnya. Kembali menghentikan adiknya itu.

" SUNOO TIDAK SALAH LIHAT!!, awas. " tangkasnya, melepas lengannya paksa. Dan berlari mengejar pasien tersebut yang sudah menghilang dari pandangannya.

" SUNOO! "

Heeseung frustasi rasanya dengan perilaku Sunoo yang seperti ini, ia Hendak mengejar adiknya yang berlari, namun seseorang memanggilnya.

" Maaf dengan tuan Heeseung? " tanyanya.

" ya, "

Tanpa melepas pandangannya kearah depan.

" Anda dipanggil oleh Dokter Albert diruangannya. " terus terang sang Suster, lalu meninggalkan Heeseung disana yang frustrasi.

Heeseung menatap kearah adiknya berlari tadi, yang sudah tidak terlihat oleh pandangannya. Ia bimbang harus kemana dulu, harus mengikuti adiknya yang entah ia pergi kemana, atau menghampiri Dokter Albert yang memanggilnya.

Ia mengacak-acak rambutnya.

" Tidak apa2kan jika Gua tidak mengikuti Sunoo, gua harus kedokter Albert dulu pasti ada hal penting yang ingin ia sampaikan. Gua harap Sunoo akan baik2 saja nanti. " ujarnya lalu beranjak dari tempat itu, namun sebelum itu ia meletakan tasnya terlebih dahulu diruang rawat inap Sunoo.

.
.
.

Rani kini sedang mondar-mandir di depan pintu IGD, dirinya gelisah sedari tadi mengkhawatirkan kondisi Dowoon didalam sana.

Menunggu diluar sini saja sudah membuatnya lemas atas keadaan bocah itu, bagaimana jika terjadi sesuatu pada den Dowoon ia akan sangat menyesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat apa2.

Ia hanya bisa mendoakannya dari luar, agar tidak terjadi suatu yang fatal menimpa anak itu. Tolong jangan tambahkan beban atau penyakit lain padanya, dirinya sudah menderita sehari2 karna ulah orang tuanya sendiri. Jangan biarkan ia merasakan lebih dari itu.

Pintu terbuka, menampilkan seorang dokter disana.

Dokter itu menghampiri Rani berada.

MAAF  ||  KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang