[36]

1.3K 126 0
                                    

Happy reading

MAAF

Sunoo menuruni anak tangga, dengan memakai kaos putih polos dengan jeans hitam panjang serta kemeja sebagai luarannya, nampak santai namun rapih melekat ditubuhnya.

Ia mengecek jam yang berada di lengan kirinya," Aku harus cepat, sebelum terlalu sore sampai kesana. " ujarnya meletakan tas selempang hitamnya kebelakang, dan mempercepat langkahnya.

Belum lagi Sunoo sampai di ujung tangga, seseorang berbicara padanya.

" Pelan-pelan menuruni anak tangga, kamu bisa jatuh nanti. " tegur seseorang dari balik tangga.

Seketika Sunoo memelankan langkahnya, padahal tinggal beberapa anak tangga lagi ia akan sampai, namun ia memilih memelankan langkahnya karna tidak mau kena semprot oleh orang yang memperingatinya.

" Hehe, Sunoo buru-buru bang maaf. " ujarnya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Jay dengan secangkir coklat hangat ditangan kanannya, menghampiri Sunoo.

" Rapih sekali? Mau kemana kamu Sunoo? " tanya-nya lembut. Melihat sang adek yang begitu rapih saat ini.

Sunoo tersenyum," Ingin kerumah sakit, menemui Dowoon bang. " jawabnya.

Jay melihat jam dilengan kirinya
" Jam segini?, apakah tidak terlalu sore kamu kesana. Ini sudah jam setengah empat, pasti Suster akan melarangmu menjenguk. " sahutnya.

" Tidak Susternya mengenal Sunoo kok, jadi pasti dibolehkan masuk. " ungkapnya pada Jay, Jay diam mendengarnya.

" Tapi ini sudah sore, kamu harus istirahat. Kamu baru saja sembuh Sunoo, dan lagi bang Heeseung tidak akan mengizinkan jika ia tau. " ujarnya menenggak coklat hangatnya.

Sunoo melemas," Ayo lah bang.. Sekali saja, " melasnya, Jay tidak bisa kalo melihat yang seperti ini. Tidak Jungwon, tidak Sunoo pasti jurus andalannya adalah wajah melas mereka.

Jay berfikir sejenak," Baiklah, kamu pegang ini sebentar. " mengerahkan coklat hangat itu pada Sunoo.

" Abang mau kemana? " tanya-nya, melihat Jay yang melenggang kembali menuju kamarnya.

" Bersiap-siaplah, mau apa lagi? " ujarnya melanjutkan langkahnya.

Sunoo tampak mengerutkan darinya, nampak bingung dengan abangnya.

" Hah.. Untuk apa? "

Jay menghela nafas lelah, adeknya ini tidak mengerti ucapannya atau bagaimana.

Ia membalikan tubuhnya kembali, yang sudah cukup jauh jaraknya dari sang adek.

" Ya untuk mengantarmu-lah, untuk apa lagi? Sudah kamu duduk dulu di sofa itu, abang tidak akan lama. " jelasnya selembut mungkin, takut-takut adeknya itu tidak paham juga.

" Eh.. Gausah bang, Sunoo bisa kok berangkat sendiri. tinggal naik bus. " ujarnya.

Jay melipat tangannya didada," Diantar, atau tidak pergi sama sekali! " ujarnya menatap Sunoo.

Sunoo hanya pasrah mendengarnya, tak apalah sekalian menghemat ongkos.

" Oke, kamu tunggu disini. Abang tidak akan lama. " ujarnya.

" Oh ya minum coklat hangat itu, itu harus habis ketika abang kembali. " lanjutnya menunjuk cangkir yang berada ditangan Sunoo. Lalu beranjak dari tempat itu.

MAAF  ||  KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang