[37]

1.4K 106 3
                                    

Happy reading

MAAF

Kelas nampak ricuh dengan aktifitas murid masing-masing. Ada yang bermain sebelum bell berbunyi, ada yang mabar, dan ada yang mengobrol dengan temannya masing-masing. Bahkan ada yang melanjutkan rekornya di sekolah yang sempat tertunda dirumah... Yaitu MOLOR.

Sunoo pun sama, ahh lebih tepatnya kedua adeknya. Yang mempeributkan buku sang abang.

"Gua dulu anjir.. Gua yang minjem duluan."

"Gua dulu, gua mau nyocokin jawaban gua ama Bang Sunoo." ribut keduanya, yang menarik-narik buku MTK milik Sunoo.

"Lu pikir gua mau ngapain? Mau cekokin buku kemulut gua, ya samalah bahlul." amuk Jungwon menggetok kepala Ni-ki dengan bukunya. Sunoo hanya cengo melihat kedua adeknya, pusing palanya.

Tak perduli dengan debat kedua adeknya. Sunoo menatap arah depan kelas, melihat teman sekelasnya yang tengah bermain disana.

Matanya tak sengaja, menatap seorang gadis yang baru saja memasuki kelasnya.

Sorot mata yang kosong, dengan wajah datar yang ia perlihatkan. Membuatnya mengeritkan kening.

"Ada apa dengan Rasya? Tidak seperti biasanya." gumamnya melihat gadis itu duduk ditempatnya. Melupakan dua adeknya yang telah menghentikan debatnya, beralih dengan mereka yang tengah kebingungan.

"Njir, kok beda jawabannya sama bang Sunoo?" ungkap Ni-ki menggaruk kepalanya.

"Ga usah bingung, jawaban lo sama gua aja bahkan beda banget 180°. Apa lagi sama bang Sunoo." ujarnya yang malah mencocokan jawabannya pada milik Ni-ki.

"Dahlah, gua mau merombak jawaban gua sama bang Sunoo. Walau pun salah kan ada temennya." ujarnya merobek kertas pada bagian jawabannya. Dari pada kerja dua kali dengan men tipe-x, lebih baik langsung merobeknya saja untung jawaban dan soalnya berbeda.

"Izin dulu bego!!"

"Dahlah gausah, pasti dibolehin kok. Iya kan bang?" yang ditanya bingung dengan ini, ya sudahlah iya kan saja.

Sunoo mengangguk sebagai jawaban, dan mereka langsung mencatat jawaban yang dimiliki Sunoo.

Sunoo agak kaget, apa yang dimaksud dengan'Iya bang' maksudnya adalah ini.

"Gak lagi-lagi deh jawab iya." ucapnya dengan wajah kecut, namun ia biarkan adeknya itu mencatat jawaban miliknya.

.
.
.

"Ahh, gila lega banget perut gua abis bertapa di toilet tadi." celetuknya mengusap perut.

Setelah menyelesaikan panggilan alamnya, dirinya berjalan dikoridor yang masih cukup ramai dengan murid-murid yang masih berada diluar. Bell masuk belum berbunyi, maka dari itu koridor masih ramai dengan murid-murid.

Sepanjang koridor, ia dapat mendengar bisik-bisik siswi yang membicarakannya.

"Eh-eh, ada Sunghoon. Makin cakep aja tu laki."

MAAF  ||  KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang