Happy reading
•
•
•
MAAF
Sunoo menenggelamkan wajahnya diatas meja, tubuhnya sedari tadi tidak bertenaga. Untuk mengangkat kepalanya saja rasanya begitu berat, bahkan dalam kondisi ini dirinya tidak fokus dalam belajar.
Dari setadi pagi, bahkan sejak dirumah dirinya memang sudah tidak fit. rasanya tubuhnya tengah diremuk oleh sesuatu.
Segerombolan pemuda masuk kekelasnya, pemuda itu ialah Jay dan juga yang lain. Ia menatap seseorang yang tengah menenggelamkan wajahnya Di meja.
Ia meletakan sekantung makan di atas meja itu. Dan menyentuh kepala adiknya yang tertutup hoodie.
Ia mengangkat Kepalanya, menatap sosok Jay sudah ada didepan matanya. Matanya sedikit rabun saat melihat, apakah itu benar Jay atau bukan.
Ia membenarkan duduknya. "Kamu Sedang tidak enak badan, mau pulang saja?" tanya Jay pada adiknya. Ia menggeleng.
"Aku baik-baik saja, hanya lemas sedikit." ujarnya. Wajah pucat itu tidak bisa di tutupi dari siapa pun, orang lain mungkin akan menanyai hal yang serupa.
Sunoo menatap orang-orang yang berada di belakang Jay.
"Kata Jake kamu ga ke kantin, ini abang belikan makanan." ia menggeser kantong tersebut kehadapan Sunoo.
Sunoo sedikit menggeleng, dan tidak habis fikir. Cuma mengantarkannya sekantung makanan sampai membawa satu kampung.
Ia menatap seseorang yang sedari tadi berdiam diri disana, ingin lewat. Namun terhalang oleh saudaranya. Ia ingin menegur namun tidak memiliki keberanian sepertinya.
"Bang?"
"..." Jay menaikan sebelah alisnya, isyarat ia menanyakan 'Apa?'.
"Mau sampai kapan berdiri berjejer seperti itu, itu di belakang ada yang sudah seperti patung menunggu untuk lewat." Jay menoleh kebelakang. Terdapat siswa yang tengah berdiam diri dibelakang sana.
Sadar tengah diperhatikan, pemuda itu kelagapan. Sunghoon yang berada tepat di belakang menoleh.
"Bro! Ngomong dong kalau mau lewat. Kirain mau gabung juga." rangkulan darinya membuat siswa itu gemetar.
Ia mengerutkan dahinya, "Nape lo? Sakit juga, ampe gemeter kek gini." lagi-lagi pemuda bertahi lalat dihidung itu tidak peka.
Ia menoleh, atas senggolan yang dilayangkan adiknya.
"Dia bukan sakit, tapi ngeri ame lu bang. Takut di gelincirin di es." Riki berujar. Ia menggeser abangnya itu ke kiri. "Lewat-lewat, ga bakal digigit kok. Ga rabies ini." ujarnya memberi jalan siswa yang menunduk itu.
"Lu pikir gua anjing! Rabies, gua piting lu." kesalnya. Kalo ada pelelangan adik udah ia lelang yang satu ini, gratis juga gapapa. Ikhlas.
"Kok tau? Mirip loh." sungguh Sunghoon memiting kepala adiknya itu.
Melupakan Riki yang sudah megap-megap seperti koi dipiting oleh Sunghoon, Jay duduk tepat di bangku depan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF || KIM SUNOO
FanfictionADA BAIKNYA FOLLOW SEBELUM BACA!!! " ANAK PEMBAWA SIAL " " ANAK GA BERGUNA " " PEMBUNUH " " KENAPA LO YANG HIDUP " " MENDING LO MATI AJA " " MAAF " kisah seorang pemuda bernama kim sunoo yang melewati hari-harinya yang menyedihkan akan kah dia baha...