Saat pagi buta, fajar mulai nampak setengahnya, Sam Phraya dan Artit telah bersiap naik ke atas kapal yang akan kembali ke utara. Perjalanan yang harus mereka tempuh dari selatan menuju utara adalah sekitar 14 hari lamanya.Tetapi, perjalanan Sam Phraya dan istrinya ke utara menjadi lebih lama, karena mereka memutuskan untuk singgah sebentar ke wilayah barat untuk bertemu dengan Guru mereka.
Ketika Sam Phraya dan Artit mencapai kaki gunung, mereka dapat merasakan pembatas spiritual yang dibuat oleh Guru nya. Guru dari Sam dan Artit itu memiliki kemampuan di luar manusia. Ia adalah satu-satunya orang yang memiliki kekuatan spiritual yang dapat memasang tameng untuk melindungi Kaki Langit. Orang yang tidak diizinkan masuk oleh sang Guru akan tersesat di dalam hutan dan tidak dapat mencapai puncak.
Sang Guru tahu bahwa muridnya yang telah lulus datang berkunjung. Mereka tidak memiliki niat jahat dan sebagainya, sehingga sang Guru mengizinkan mereka untuk masuk.
Sam dan Artit memberi hormat pada Guru mereka yang masih belum berubah, masih tetap seperti saat terakhir kali mereka melihatnya.
"Ada apa kalian datang kemari, Prachaya dan Aioon?", ucap Guru nya.
"Kami datang kemari karena kebetulan lewat di wilayah barat, Guru. Saya dan Aioon sedang dalam perjalanan dari selatan menuju ke utara. Kami memutuskan untuk beristirahat satu malam di barat, sekaligus ingin memberi hormat pada Guru.", jawab Sam.
Kemudian Artit pun menambahkan, "Kami juga ingin memberi kabar pada Guru bahwa kini kami telah menikah. Kami ingin memohon restu dari Guru dan semoga Guru memberkahi pernikahan kami."
"Sudah kuduga kalian akan menikah. Kalian adalah belahan jiwa yang ditakdirkan untuk bersama. Aku memberkahi kalian, semoga pernikahan kalian bertahan hingga maut menjemput."
"Terima kasih, Guru.", jawab Sam dan Artit bersamaan.
"Kalian silakan menginap satu malam disini. Aku akan menyiapkan satu ruangan untuk kalian. Hanya saja ingat bahwa kalian tetap harus mematuhi peraturan di Kaki Langit."
Artit dan Sam tersenyum gembira, "Baik, Guru. Terima kasih banyak."
Kemudian Artit dan Sam berkeliling di sekitar wilayah padepokan Kaki Langit itu yang masih tetap sama, tetap asri dan tenang seperti ketika mereka meninggalkan tempat itu. Kaki Langit menyimpan banyak kenangan untuk Sam dan Artit, karena tempat itu lah yang menjadi awal pertemuan mereka hingga menjadi teman dekat. Dan kini menjadi pasangan sehidup semati.
Sam mengajak Artit ke sebuah goa yang ada di tengah hutan Kaki Langit.
"Istri... Apa kamu ingat saat ujian kelulusan, kita hampir terbunuh disini?", tanya Sam pada Artit.
"Aku ingat. Jika tidak ada kamu, mungkin aku sudah mati."
Artitthaya kembali mengingat ujian kelulusannya saat ia berusia 16 tahun. Setiap murid Kaki Langit yang telah mempelajari segala ilmu di padepokan akan dihadapkan pada ujian kelulusan yang telah disiapkan oleh Guru nya. Ujian yang diberikan kali itu adalah untuk menyelamatkan diri dari dalam goa yang berisi monster raksasa menyeramkan.
Monster itu adalah monster purba yang tinggal jauh di dasar danau yang berada di dalam goa. Sang Guru menyuruh muridnya untuk mencari cara keluar dari goa yang telah ditutup pintu utamanya. Tujuan dari ujian itu adalah untuk membentuk mental para muridnya agar dapat berpikir jernih di tengah keadaan genting.
Karena itu adalah sebuah ujian yang dibuat oleh sang Guru, tentu saja ia telah menyiapkan jalan keluar. Para murid yang menghadapi ujian berusaha berpikir untuk mencari jalan keluar dari goa.
Artitthaya memperhatikan sekitarnya dan tidak melihat jalan keluar apapun di dinding goa. Sementara pintu goa juga telah tertutup oleh batu besar yang tidak mungkin digeser.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Throne
Historical Fiction[SingKit] ⚠️OMEGAVERSE (A/B/O), 21+⚠️ Pada suatu benua yang berada di belahan Bumi bagian utara, terdapat 6 pulau yang memiliki 6 kerajaan dengan wilayahnya masing-masing. Hingga seseorang berhasil menyatukan keenam kerajaan menjadi satu kerajaan ya...