Part 30: Pulang

610 86 4
                                        



Hal yang menjadi alasan mengapa Guru di Kaki Langit menyuruh seorang muridnya untuk membawa Ramcha kembali ke Utara adalah karena suatu hari Ramcha bertanya padanya.

"Guru... Rama ingin bertanya."

"Tanya apa, Rama?"

"Apa itu ayah dan ibu? Mengapa di buku yang Rama baca tertulis 'aku bersama ayah dan ibu'."

Huang Fang Yin terkejut karena Rama sudah cukup besar hingga dapat bertanya seperti itu. Sungguh waktu seperti tak terasa begitu cepat berlalu. Tiba-tiba seorang anak yang kemarin masih bayi kini sudah menjadi balita.

"Ayah dan ibu adalah orang-orang yang membuatmu bisa ada di dunia saat ini."

"Apakah Rama punya ayah dan ibu?"

"Ya. Rama masih punya ayah dan ibu."

Huan Fang Yin bukan tak tahu siapa kedua orang tua Rama. Ketika bayi itu sampai di tangannya, ia melihat sebuah kalung yang menggantung di lehernya. Kalung dengan liontin yang memiliki ukiran lambang kepala serigala dan dua pedang yang merupakan lambang keluarga Phraya dari Utara. Dibalik kalung itu terdapat tulisan nama 'Ramchara'. Oleh karena itu, Fang Yin memberikan nama Rama untuknya. Tak aneh mengapa wajah Rama terlihat begitu familiar baginya, karena mengingatkannya pada muridnya yang pernah datang untuk memohon doa agar pernikahannya direstui.

Alasan mengapa Fang Yin tidak mengembalikan Rama ke Utara meskipun mengetahui siapa kedua orang tuanya adalah karena Fang Yin memiliki ikatan dengan sang anak. Bagaimana tidak? Ia merawatnya sejak masih bayi dan belum bisa berjalan sendiri. Selain itu, Fang Yin tidak mengerti konflik apa yang terjadi di Utara. Akankah Rama aman jika berada disana? Apa tidak akan ada pembunuh lain yang mengincar nyawanya?

Fang Yin mengirim salah satu murid yang hidup selibat bersamanya untuk melihat kondisi di luar Kaki Langit. Akhirnya ia menugaskan Ramesuan untuk pergi. Ramesuan menyelidiki apa yang kini terjadi setelah tiga tahun lebih gejolak antara Kerajan Utara dengan Kerajaan Keenam dimulai. Ternyata peperangan telah berhenti. Kerajaan Utara menutup rapat wilayahnya dan Kerajaan Keenam pun tak mengusik wilayah Utara lagi.

Rama bertanya pertanyaan yang sama lagi pada Guru nya.

"Dimana ayah dan ibu Rama?"

"Di suatu tempat yang jauh dari sini. Apa Rama ingin bertemu dengan ayah dan ibumu?"

Anak itu mengangguk dengan semangat. Huang Fang Yin pun menjadi bimbang. Jika disuruh memilih maka ia akan tetap mempertahankan anak itu untuk tetap berada di Kaki Langit, karena jika ia di luar sana akan ada banyak ancaman yang membahayakan baginya. Tapi di sisi lain, Fang Yin tahu bahwa kedua orang tua Rama pasti merindukan anaknya dan mencarinya kemana-mana.

Rama pun selalu menanyakan tentang kedua orang tuanya. Karena Rama sudah cukup besar. Sehingga anak itu dapat mengerti tentang adanya ayah dan ibu. Ketika Rama diajak oleh saudara seperguruannya pergi ke pasar, Ia melihat anak-anak sebayanya yang pergi bersama orang tuanya. Rama melihat untuk pertama kalinya bagaimana anak sebayanya masih digendong oleh orang dewasa, dibelikan mainan, dicium, dan disayangi. Rama juga ingin seperti kebanyakan anak-anak lainnya.

Fang Yin tak memungkiri bahwa dalam pertumbuhan Rama agar kelak menjadi orang yang diinginkannya terdapat peran dari kasih sayang kedua orang tuanya agar inti dalam dirinya dapat bertumbuh.

'Inti' atau 'pusat' adalah suatu hal bersifat spiritual yang berada dalam tubuh manusia dan sesuai namanya berada di tengah-tengah pusat tubuh manusia. Tidak semua manusia terlahir dengan inti ini. Hanya manusia tertentu yang terlahir dengan inti dan apabila dikembangkan dengan baik maka dapat membantu untuk mengendalikan 'qi' baik di dalam tubuh maupun di luar tubuh manusia. 'Qi' adalah aliran energi kehidupan yang mengalir baik di dalam tubuh manusia maupun di luar tubuh manusia. Terdapat aliran energi alam dan juga aliran energi di dalam tubuh yang bekerja secara sinergis untuk membuat suatu sistem dalam tubuh yang bekerja secara satu kesatuan.

The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang