Artitthaya masih tertidur lelap, sementara Sam telah terbangun duluan. Ia menatap wajah istrinya itu, entah sudah berapa lama. Menatap wajah Artitthaya selalu berhasil membentuk simpul senyuman di bibir Sam. Tiba-tiba Artitthaya membuka kedua matanya dan melihat suaminya yang sedang menatap wajahnya, tak memalingkan pandangan barang sedetik. Artitthaya mengedip-ngedipkan matanya."Ngapain kamu, suami? Ada sesuatu di wajahku?"
Sam terkekeh. "Tidak ada apa-apa. Tiap memandang wajah tidurmu, aku menggumam dalam hati bagaimana bisa ada manusia seindah Artitthaya. Pasti sang pencipta ketika menciptakan seorang Artitthaya sedang bahagia. Dan beruntungnya diriku, Artitthaya adalah istriku."
Artitthaya tersipu malu, telinga dan pipinya langsung memerah. Sam Phraya tak pernah lupa mengatakan seberapa besar rasa cintanya pada Artitthaya. Seluruh ungkapan perasaan Sam semakin hari terukir semakin jelas di dalam hati Artitthaya.
"Kamu mencintaiku, Sam Phraya?"
"Selamanya."
"Aku juga mencintaimu selamanya."
Lalu keduanya saling memberi ciuman selamat pagi. Begitulah kehidupan pernikahan Sam dan Artitthaya yang jarang sekali terjadi pertengkaran, seringkali hanya dipenuhi dengan cinta. Pertengkaran yang terjadi pun juga karena mereka saling mencintai satu sama lain.
"Apa setiap keturunan Phraya selalu begini ketika mencintai seseorang?", tanya Artitthaya.
"Para alfa di dalam keluarga Phraya selalu setia pada satu omega pilihannya dalam seumur hidupnya."
"Apakah putramu Ramcha juga sudah memilih seseorang dalam hidupnya? Apakah aku tidak akan melihat putraku lagi? Karena terakhir kali putramu menulis tak akan pulang sebelum mewujudkan impian seorang wanita omega."
Sam memeluk Artitthaya sembari mengangkatnya menuju ke kamar mandi.
"Suatu hari anak-anak kita akan memilih pasangan hidupnya sendiri dan meninggalkan kita. Aku dan kamu juga pergi meninggalkan orang tua kita ketika kita menikah. Pada akhirnya hanya tinggal kita berdua yang menjadi teman sehidup semati. Makanya jika kamu suruh aku memilih antara anakku atau kamu, aku pasti memilihmu."
Artitthaya tersenyum ketika suaminya menggendongnya masuk ke dalam kolam pemandian yang telah terisi air dan bunga-bunga wewangian. Lalu Artit mencium Sam.
"Kamu meracuni pikiranku agar jadi lebih mencintaimu daripada anak-anakku. Hahaha... Aku mencintaimu."
"Kalau kamu mencintaiku, boleh aku minta jatah hari ini?"
"Aku tarik kembali perkataanku. Isi pikiran kamu selalu begitu! Barusan dikasih kemarin malam. Memangnya kamu tidak bosan?"
"Dikasih berapa banyak pun, aku tidak akan pernah bosan. Apabila dikasih setiap hari itu jauh lebih baik. Mumpung aku masih sanggup melayani.", ucap Sam sembari mengedipkan satu matanya.
"Aku yang tidak sanggup melayani kamu, suamiku."
Tapi pada akhirnya tetap saja Artitthaya memberikan keinginan suaminya.
***
Satu tahun telah berlalu sejak kepulangan Ramkham ke Utara. Sementara Ramcha masih meneruskan untuk belajar di Kaki Langit. Hanya sepucuk surat dari Ramcha yang kerap datang ke Utara.
Hari itu, sepucuk surat yang ditulis oleh Ramcha diterima oleh Artitthaya. Dalam surat itu tertulis bahwa gender kedua Ramcha telah bangkit dan ia bangkit menjadi seorang alfa. Mungkin itu lah alasan mengapa Ramcha memiliki perasaan menggebu-gebu untuk melindungi seorang omega yang telah mengambil hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Throne
Tarihi Kurgu[SingKit] ⚠️OMEGAVERSE (A/B/O), 21+⚠️ Pada suatu benua yang berada di belahan Bumi bagian utara, terdapat 6 pulau yang memiliki 6 kerajaan dengan wilayahnya masing-masing. Hingga seseorang berhasil menyatukan keenam kerajaan menjadi satu kerajaan ya...