Part 42: Api

487 72 3
                                    





Artitthaya meminta Singto untuk datang ke gazebo yang berada di dekat Pavilion Ratu. Sementara Ramkham sibuk bermain dengan Kiet di taman istana, Artitthaya mempertemukan Singto dengan seorang wanita omega bernama Davi yang telah duduk di gazebo.

"Kenalkan ini adiknya Panglima Kanok.", ucap Artitthaya pada Singto.

Singto hanya menunduk pada wanita cantik di hadapannya untuk memberi salam sebatas sopan santun saja.

"Davi seusia denganmu. Aku harap kalian bisa berteman.", lanjut Artitthaya.

"Baik. Yang Mulia Ratu.", jawab Singto.

", jawab Singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davi. Seorang wanita omega berusia 17 tahun ini adalah putri Panglima Asnee dari pernikahan sebelumnya. Panglima Asnee memiliki dua anak dari istri pertamanya, sebelum istri pertamanya meninggal dunia karena sakit.

Kemudian, Panglima Asnee menikahi Ramesuan yang dulunya merupakan murid senior di Kaki Langit. Kini Panglima Asnee telah pensiun dari militer dan menjadi perdana menteri. Sementara posisi Panglima digantikan oleh putra pertamanya yang bernama Kanok.

Singto dan Davi pergi keluar berjalan-jalan ke pasar, karena sebatas Singto ingin menaati keinginan Artitthaya. Meskipun Singto tahu apa maksud di balik Artitthaya mengenalkannya dengan nona muda Davi ini.

Wanita muda bernama Davi itu sangat cantik jelita dan juga nampak elegan karena merupakan kalangan bangsawan dan omega kelas atas yang tak sembarang alfa dapat menemuinya. Singto termasuk seorang alfa yang beruntung karena ia yang tak memiliki status apapun bisa berjalan bersama dengan omega dari kalangan bangsawan.

"Bagaimana menurutmu, tuan muda Singto? Riasan mana yang lebih kau suka?", tanya Davi pada Singto sembari menunjukkan beberapa jepitan rambut. "Bagus yang ini atau yang itu?"

"Nona Davi cukup panggil saya Singto saja. Nona bisa memilih riasan yang mana saja karena semuanya terlihat bagus untuk nona."

"Kau juga panggil aku Davi saja. Kalau begitu menurutmu semuanya bagus ya?"

Singto mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Pak, saya mau beli semua ya.", ucap Davi pada sang penjual. Singto langsung terdiam dan tidak tahu harus menanggapi seperti apa. Sebenarnya Singto juga tidak tahu bagaimana harus berinteraksi dengan Davi karena Davi adalah omega pertama yang pernah berada di dekatnya. Jadilah Singto hanya mengikuti Davi berbelanja di pasar.

Tak cukup dengan riasan rambut, kini Davi membawa Singto ke sebuah tempat penjual pakaian. Lalu Davi sibuk memilih kain dengan warna yang cantik.

"Singto. Kau suka warna yang terang atau yang lebih gelap?"

Singto yang sempat melamun tiba-tiba terkejut karena dipanggil. "Haa? Oh. Menurutku warna terang lebih cocok untukmu."

The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang