Part 17: Saksi Mata

504 77 3
                                    



Thong Phraya menemukan petunjuk baru atas kasus menghilangnya seorang pejabat kelas dua. Kini cukup masuk akal jika keluarga Lan bersikeras ingin menutup kasus menghilangnya pejabat itu. Keluarga Lan ingin menutup rapat rahasia besar yang dapat menghancurkan sang Ratu dan juga Putra Mahkota. Namun, tak mudah bagi Thong Phraya untuk sekadar mengatakan pada sang Raja meskipun Raja adalah sahabatnya sendiri. Thong tak punya cukup bukti. Ia juga tak ingin menyakiti sahabatnya, karena Raja sangat menyayangi putranya. Apa yang akan terjadi pada Raja jika mengetahui bahwa putra kesayangannya ternyata bukan putra kandungnya?

Kejadian yang sebenarnya terjadi pada pejabat Mong adalah berawal dari rasa tertariknya untuk mempelajari berbagai keunikan dari tiap wilayah kerajaan. Suatu hari, ia sedang mempelajari tentang suku Ratsada, karena ia tertarik dengan iris mata sang Raja yang berwarna biru tua karena Raja merupakan keturunan suku Ratsada. Ketika sedang membaca buku sejarah mengenai suku Ratsada, ia tak sengaja menemukan keanehan.

Keturunan suku Ratsada selalu memiliki satu ciri khas, yaitu mata berwarna biru yang diwariskan turun-temurun, karena sebenarnya mata biru itu disebabkan oleh suatu sindrom yang dibawa oleh gen autosomal. Sehingga, seluruh keturunan suku Ratsada pasti memiliki sindrom mata biru. Meskipun di zaman itu, belum diketahui apa yang namanya gen. Mereka hanya tahu bahwa seluruh keturunan suku Ratsada akan selalu memiliki iris mata berwarna biru, meskipun sudah bercampur dengan berbagai suku dan ras manapun.

Pejabat Mong langsung membaca ciri fisik dari setiap orang keturunan suku Ratsada yang tercatat dalam sejarah. Seluruh orang yang menyandang nama Ratsada memiliki warna mata biru tua, kecuali satu, yaitu Putra Mahkota Prasat Ratsadathirat yang memiliki iris mata berwarna coklat—menjadi satu-satunya keturunan suku Ratsada yang tidak memiliki ciri khas merupakan suatu kejanggalan. Dikarenakan rasa curiganya, pejabat Mong diam-diam mengamati pergerakan sang Ratu.

Pejabat Mong mengamati gerak-gerik Ratu dari kejauhan dan menyaksikan kedekatan sang Ratu dengan pengawal pribadinya. Pengawal pribadi sang Ratu merupakan saudara sepupu jauh keluarga Lan yang diangkat anak oleh ayah sang Ratu, sehingga tidak ada yang mencurigai kedekatan sang Ratu dengan pengawal pribadinya.

Pejabat Mong juga tak menaruh rasa curiga pada pengawal sang Ratu, hingga suatu hari, saat tengah malam, ia menyaksikan sang Ratu memasuki ruang arsip kerajaan yang tersembunyi hanya berdua dengan pengawalnya. Memang ruangan itu jarang didatangi oleh orang dan sangat sepi. Mong mengikuti mereka karena curiga melihat sang Ratu tidak diikuti oleh kasim-kasim dan pelayan-pelayannya. Ditambah lagi untuk apa mereka berdua pergi ke ruangan arsip saat larut malam.

Mong mengendap-endap di dalam ruang arsip dan mengintip dari balik rak tumpukan arsip. Ia mendengar suara desahan sang Ratu dan tak menyangka bahwa dirinya akan menyaksikan sang Ratu tengah bersanggama dengan pengawal pribadinya sendiri. Mong yang panik karena terkejut dengan apa yang dilihatnya buru-buru meninggalkan ruangan itu. Ia tanpa sengaja membuat suara yang membuat sang Ratu dan pengawalnya menyadari ada seseorang yang menyaksikan mereka.

Sang Ratu ketakutan jika rahasianya akan terbongkar. Namun, pengawal pribadinya berkata agar Ratu tak perlu khawatir sembari menunjukkan tanda pengenal milik pejabat Mong yang terjatuh di ruang arsip. Sungguh kesialan bagi pejabat Mong.

Ketika pejabat Mong pulang ke rumahnya, ia menyadari telah kehilangan tanda pengenalnya. Ia tahu bahwa tak lama lagi ia pasti akan dibungkam. Sehingga, ia menceritakan segala yang dilihatnya pada pelayannya yang bernama Aat dan menyuruhnya untuk segera pergi ke Utara demi mengumpulkan bukti yang dapat memperkuat pernyataannya.

"Kumpulkan bukti dan temui menteri Thong Phraya.", ucap Aat kepada Thong Phraya. "Itulah pesan terakhir tuan saya sebelum tuan ditarik paksa oleh sekumpulan orang berpakaian serba hitam. Saya melihat dari kejauhan tuan saya dibunuh di tengah hutan dan tubuhnya dibakar seperti membakar hasil buruan, sehingga tidak ada yang tahu dimana tuan saya berada. Saya diam-diam pergi ke Utara untuk menjalankan perintah terakhir Tuan Mong untuk mencari silsilah keluarga Raja dari pihak ibunya."

The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang