Axel gelisah. Dia tahu ada serigala lain yang berada di sekitar rumah Mai. Namun, dia tidak bisa menemukannya di manapun. Dalam hati, dia bertanya-tanya, mengapa ada serigala lain yang mendadak berkeliaran di rumah kekasihnya itu?
Setelah memastikan Papa Mai sudha pulang, Axel memutuskan untuk berpamitan pulang. Dia mengkhawatirkan Mai. Setelah keluar pagar pun, dia terus menoleh rasanya berat sekali untuk pergi.
Jika Axel sedang khawatir, maka Mai masih kasmaran. Dia senyum-senyum sendiri selama di kamar, bercermin keheranan apakah wajahnya secantik itu sampai membuat Axel takluk?
Hatinya berbunga-bunga hingga terbawa mimpi. Kali ini mimpinya tidak tragis, melainkan yang indah-indah. Bagaimanapun Axel adalah cinta pertamanya.
Hingga malam terlewati, dan pagi pun datang kembali. Hari ini, Mai riang seperti biasa ketika memasuki ruang makan.
“Pagi, Pa, Ma.” Ia menyapa, lalu duduk di kursi. Kala aroma nasi goreng masuk hidung, dia tersenyum lebar.
“Akhir-akhir ini Mai bahagia banget, ya, Ma?” Papa menahan tawa. Dia tahu sebabnya.
Mama menyuguhkan kopi, lalu ikut duduk di kursi yang tersisa. Dia ikut senyum. “Apalagi kemarin pacarnya makan siang disini.”
“Oh iya, sayang banget Papa gak ikut kemarin, nanti ajak lagi ke rumah, Mai, Papa gak kerja hari ini, jagain Mama yang kemarin hampir kemalingan.”
“Iya kalau dia mau.” Mai merasa malu sampai-sampai menunduk saja..
“Untungnya Axel kemarin jaga kamu sama Mama kamu waktu Papa gak ada. Itu baru namanya cowok. Jaman sekarang kebanyakan makhluk bertelur ganda itu gak tahu diri, jadi hati-hati, jangan kemakan rayuan cinta, Mai.”
“Pa, please.” Mai malu sendiri mendengar ucapan papanya yang terlalu blak-blakan.
Mama masih ingat kejadian kemarin. “Oh iya, Pa, kok bisa ada orang asing masuk perumahan ini? Padahal kata keamanan gak ada tuh yang masuk, Masa iya ada orang gak kerekam CCTV?”
“Biar nanti diperiksa ulang, Ma, Papa udah buat laporan kepolisian. Mama tenang aja.” Papa menyeruput kopi buatan sang istri itu.
Mai diam saja, tahu apa yang terjadi, tapi masih belum sanggup menceritakannya langsung.
***
Axel datang paling awal di sekolah. Sengaja, dia berkeliling ke setiap lorong, ruangan, hingga memeriksa halaman belakang.
Tidak ada apapun.
Keberadaan guru olah raga itu juga tidak kunjung muncul kembali. Intinya, suasana di sekolah ini jauh lebih tenang ketimbang yang dipikirkan Axel.
Padahal, setelah apa yang terjadi di rumah Mai kemarin, dia menduga mungkin ada banyak manusia serigala kelompok lain yang hendak menyerang.
Dia kembali ke dalam kelas, dan mendapati kalau Mai sudah datang. Sebenarnya dia ingin menyapa, tapi malu setelah melihat gadis itu sedang mengobrol dengan Keyla.
Dasar lemah, Ia mengejek diri sendiri dalam hati.
Mai sempat bertemu pandang dengan kekasihnya itu, tetapi dia juga memilih bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELABU (Werewolf Story) [END]
Teen FictionSejak kembali ke sekolah, kehadiran murid baru, Axel, selalu mengundang perhatian Mai. Gadis itu sering memperhatikannya dimanapun, kelas, kantin, halaman, dan lainnya. Axel sangat misterius. Dia selalu menghindari Mai sejak tahu gadis itu berbau ma...