38. Pasangan (a)

6.7K 1K 108
                                    

Sehari telah berlalu.

Masalah di kota ini sudah hampir selesai. Di malam ketika Axel dan Jaxen menyelamatkan Mai, ayah mereka telah menyerbu sisa kelompok serigala liar yang sudah meneror.

Kelompok serigala itu bernama Andalas. Sampai sekarang pun, asal usul mereka sangat misterius. Tetapi, yang pasti mereka berasal dari manusia-manusia serigala yang bukan keturunan murni. Karena itulah, mereka lebih buas dan tidak terkendali.

Beruntungnya, kini sarang kelompok itu di kota ini sudah dikacaukan, sehingga sisa anggota kabur menyelamatkan diri.

Beberapa orang hilang sudah kembali pulang dengan keadaan linglung. Mereka tidak ingat apapun karena sudah dibius selama ini.

Permasalahan dengan kelompok Andalas sudah selesai, karena itulah Ayah Serigala menyarankan agar keluarganya kembali ke kota mereka. Perpindahan ini membuat Axel tidak bisa masuk sekolah selama seminggu belakangan.

Tanpa kabar, tanpa pemberitahuan, tiba-tiba menghilang. Mai bertambah lesu setiap pulang sekolah. Dia menunggu pesan dari Axel, tapi tidak ada pesan yang masuk. Giliran dia yang mengirim pesan, malah tidak terkirim.

"Dia ini ngerti cara ngidupin data seluler gak, sih! Apa emang gak tau apa itu kuota? Percuma punya iPhone juga, internet gak ada!" Dia geram melihat seluruh pesannya tidak terkirim karena kemungkinan Axel tidak menghidupkan jaringan internetnya.

Sudah hampir setengah jam, dia sendirian di kelas. Duduk di bangku depan yang berhadapan langsung dengan meja guru, bangku yang seharusnya milik Axel.

Beberapa kali, dia menoleh ke bangku yang seharusnya diduduki oleh Axel, tetapi, kini itu kosong.

Mai kembali tertunduk. Dia sedih. Matanya sudah berair lagi. Rasanya seperti Axel benar-benar meninggalkannya, mereka sungguh pulang ke kota lain.

Hatinya sakit karena Axel sama sekali tidak mengirimkan pesan apapun. Kalau memang sudah pindah, setidaknya memberi kabar.

"Dia emang gak punya hati," gumamnya sembari melihat potret dirinya dan Axel yang dia jadikan foto profil WhatsApp.

Kenangannya bersama Axel kembali muncul. Sejak dia pertama kali bertemu. Kala itu, Axel menabraknya, dan memandangnya dengan tak suka, padahal kenal juga tidak. Setelah itu, hari demi hari, dia lewati dengan mencari tahu tentang Axel sampai akhirnya terungkap dia adalah manusia serigala.

Mau manusia serigala, manusia kera, atau binatang amfibi sekalipun, Mai tidak peduli. Dia punya ikatan kuat dengan Axel sejak melihatnya. Mungkin itulah yang disebut cinta pada pandangan pertama.

"Buat apa peduli kalo dia gak peduli." Mai bicara sendiri. Air matanya telah jatuh menetes di meja. Dia mengusapnya terus menerus. Akibat terlalu sedih, matanya menjadi sembab dan kemerahan.

Dia merasa tidak dihargai sebagai kekasih. Selama ini, dia sudah berbuat baik dan perhatian, tapi Axel tidak pernah membalasnya.

Tanpa diduga, ada suara langkah kaki mendekat dan berhenti di ambang pintu. Itu adalah Axel yang mengenakan pakaian kasual, jeans dan kaos yang dirangkap jaket hitam.

"Aku menunggumu dari tadi di gerbang depan, sampai kapan mau mewek disini?" katanya.

Mai hanya bisa terdiam melihat kehadiran Axel. Antara bahagia, lega, tetapi juga benci. Semua perasaan itu seperti campur aduk sekarang.

KELABU (Werewolf Story) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang