Ngga jadi end 😅😅
Ternyata ada lanjutannya di Hinovel 🤣
Ku pindah kesini.
Maaf seabsurd itu aku orangnya.***
Alana tampak termenung di depan jendela rumahnya. Sejak kematian Ammar, Alana memilih kembali pulang ke kampung halamannya. Gubuknya yang dulu terlihat jelek dan tidak layak tinggal, kini sudah berubah menjadi sebuah rumah sederhana nan asri. Alana tampak terkejut dan kembali menangis saat mengetahui jika Ammar yang mengubah rumahnya menjadi rumah sederhana yang layak huni.
Agsa sangat menolak kepindahan Alana ke rumah lamanya tapi ia tidak bisa memaksa. Agna menemani Alana selama seminggu disana. Jujur Alana cukup terbantu dengan kehadiran Agsa di rumahnya. Kini Alana harus tinggal sendiri karena tadi siang Agsa dijemput oleh suaminya. Agsa tampak enggan meninggalkan Alana sendiri dirumah apalagi dalam kondisi hamil tua. Agsa kembali meminta Alana untuk pulang ke rumah dan lagi-lagi tawaran itu ditolak.
Disinilah Alana.
Terduduk di depan jendela rumahnya menatap jalanan kampung. Rumahnya kembali sepi dan sunyi. Alana menitikkan air mata. Ia tinggal seorang diri tanpa ada yang menemani. Bahrun sang ayah tidak diketahui dimana ia berada. Ia ingin kembali tinggal bersama ayahnya tapi tak tahu mencari kemana.
Ditengah kesedihannya, Alana mendengar suara deru mobil yang masuk ke halaman rumahnya. Alana menyeka air matanya yang sudah membasahi wajah cantiknya. Alana sangat hafal dengan mobil yang baru saja berhenti. Seorang pria muda keluar dari dalam mobil dengan membawa berbagai macam hadiah di tangan.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk," ucap Alana mempersilahkan Syarif masuk.
"Hai," sapa Syarif yang sudah duduk di samping Alana. Ia menaruh beberapa kantong belanjaan diatas meja.
"Apa ini, Mas?"
"Hadiah."
"Iya aku tahu itu hadiah, tapi buat siapa? Memangnya ada yang ulang tahun ya?" selidik Alana. Syarif terkekeh. "Memangnya kasih kado harus tunggu ulang tahun?"
"Lah terus ini buat siapa? Ngga mungkin kan Mas ujug-ujug ngasih kado ulang tahun untuk aku."
"Kamu kegeeran. Siapa lagi yang mau kasih kamu hadiah. Aku beli kado untuk baby," ucap Syarif tanpa sadar mengelus perutnya yang membesar. Alana tersentak merasakan sentuhan lembut Syarif di perutnya. Syarif yang menyadari kelancangannya segera menarik tangannya dan meminta maaf. Alana menganggukkan kepala. Terjadi kecanggungan di antara mereka tapi Syarif kembali mencairkan suasana.
"Coba deh kamu buka kadonya. Kamu pasti suka."
Alana yang penasaran mulai membuka satu persatu kado yang di bawa Syarif. "Ya ampun Mas ini lucu banget bajunya. Sepatunya juga lucu. Ya ampun ngga sabar deh baby lahir, pengen cepet-cepet pakein baju dan sepatunya. Eh ada jumpsuit juga," pekik Alana girang.
Syarif ikut tersenyum lebar melihat tawa bahagia Alana. Ia merasa ikut senang melihat Alana bisa kembali tersenyum dan tertawa lebar hanya dengan membuka kado untuk bayinya.
"Makasih banyak, Mas. Sumpah ini lucu-lucu semua. Kenapa belinya banyak banget, Mas," ucap Alana tak enak karena Syarif membelikan banyak baju dan sepatu untuk bayi laki-laki dan perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMAT
RomanceDi nikahi untuk dijadikan istri ke empat, adalah hal yang tidak akan pernah Alana harapkan dan impikan. Apalagi yang menjadi suaminya adalah seorang pria tua yang pantas menjadi ayahnya. Tak hanya itu, pria yang menikahinya itu adalah ayah dari pri...