Study

10.9K 856 16
                                    

Lihat mulmednya
Alana udah mumet banget 😂😂

🙈🙈

Alana tak bisa berkata-kata. Mulutnya terbuka lebar, kedua matanya membulat saat melihat beberapa wanita berdiri berjejer di depannya.

Tika tak kuat menahan senyumnya. Ia memperkenalkan satu persatu guru-guru yang akan mengajari banyak hal untuk Alana.

"Oke aku mulai mengenalkan semua guru-guru yang akan mengajari kamu mulai hari ini." ucap Tika menyadarkan Alana.

"Ini Miss Audrey fashion stylist yang akan mengajari kamu tentang pakaian yang akan kamu kenakan nanti. Berhubung juragan sering bertemu dengan rekan kerja dan ada banyak acara yang harus ia datangi, mak kamu pun harus menyesuaikan diri. Miss Audrey yang akan membantu kamu nanti."

Fashion Stylist ?

"Lalu ini ada Miss Cyntia, guru bela diri dan taekwondo yang akan mengajarkan kamu tentang pertahanan diri."

"Apa?! Harus belajar bela diri juga?"

Tika mengangguk. "Kenapa harus?? Bukannya majikan kamu punya banyak bodyguard yang keren-keren kan. Kenapa ngga mereka aja yang jagain aku. Kenapa harus aku belajar bela diri segala." protes Alana.

"Tentu saja. Karena tidak semua bodyguard standby setiap saat. Juragan Ammar adalah pebisnis yang di incar saingan-saingannya untuk di jatuhkan. Tak hanya bisnisnya saja yang di incar, tapi juga semua orang yang bekerja untuknya termasuk kamu calon istrinya. Maka dari itu kamu juga harus belajar bela diri minimal kamu bisa melakukan sesuatu saat diri kamu terancam."

"Apa berarti kak Tika..." Tika menganggukkan kepalanya. "Aku sebentar lagi lulus sabuk hitam taekwondo." ucap Tika sedikit menyombongkan diri.

"Heol~" Alana di buat speechless. Tika kembali mengenalkan guru-guru yang lainnya.

***

Di lain tempat.

Syafri tersenyum melihat tuannya akhir-akhir ini banyak tersenyum. Bibirnya tak henti menyuguhkan senyuman langka yang selama ini sulit untuk di lihat.

"Anda terlalu keras, Tuan. Sepertinya nona Alana tampak kesal dengan semua jadwal yang sudah anda buat." ucap Syafri kepada Ammar yang tengah mengamati aktifitas calon istrinya dari layar tablet.

Ammar menatap kearahnya lalu tertawa. "Setidaknya dia tidak bosan berdiam diri dirumah. Jadi biarkan saja dia kesal seperti itu." ucap Ammar enteng.

Syarif terdiam. "Ada apa?" tanya Ammar melihat abdinya tampak memikirkan sesuatu.

"Langkah apa yang akan anda lakukan, Tuan?" tanya Syarif tentang suatu hal.

Ammar merapatkan kedua jari-jari tanganny. "Biarkan saja. Anggap saja kita tidak mengetahui hal itu. Untuk menangkap orang bodoh, kita harus bersikap pura-pura bodoh. Ada waktu yang tepat untuk menggiring mereka semua ke penjara." ucap Ammar tegas.

"Pantau dari jauh dan jangan biarkan dia menyentuh sedikit pun."

"Baik Tuan." Syarif menundukkan kepalanya.

***

Alana tampak bosan. Tika dengan setia menemaninya. Ia tak pernah meninggalkan dirinya sendirian. Itu membuat Alana kesal.

Ia tak bisa melarikan diri. Entah materi ke berapa yang ia jalani hampir seharian ini, ia sudah tak sanggup menjalaninya lagi.

Alana menghela nafas berkali-kali. "Bosan?" tanya Tika.

"Ngga lihat apa muka aku seharian ini kusut. Sampai kapan sih belajarnya? Bosaaaaan." rengek Alana.

Tika tersenyum. "Habis ini kita istirahat tiga puluh menit." ucap Tika memberi perintah kepada asistennya.

"Yeaaay... gitu donk kak. Makasih ya." Alana kembali girang. Dapat waktu istirahat setengah jam sudah cukup baginya.

"Kalau begitu cepat selesaikan tugasnya dengan baik. Baru kita istirahat. Nanti saya akan ajak kamu berkeliling ke suatu tempat untuk menghilangkan penat." Alana menganggukkan kepalanya.

"Kemana, Kak?" tanya Alana penasaran.

"Sst..." Alana mencebik kesal. Ia kembali memperhatikan seorang MUA yang tengah mengajarinya cara berdandan untuk berbagai kesempatan.

***

TBC

The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang