Maaf ya ku kira lapak ini udah dobel apdet ngga tahunya lapak si kuda ungu yg dobel apdet 🤣🙈
Kuy dilanjut lagi
🙃🙃🙃
Agsa, Budi, Rama dan Dion tiba di rumah sakit. Mereka tak langsung ke rumah sakit saat diberitahu kalau ayahnya dirawat karena ada pekerjaan dan mereka tinggal cukup jauh dari kediaman Ammar. Barulah keesokan harinya mereka datang menjenguk.
"Loh itu bukannya Salsa ya? Kok dia malah berantem sama satpam." tanya Agsa sambil menunjuk ke arah Salsa yang tengah beradu mulut dengan seorang satpam.
"Oh iya. Bikin masalah apa lagi itu anak." ucap Prambudi penasaran. Mereka pun segera menghampiri. Semakin mendekat teriakan Salsa semakin jelas terdengar.
"Saya mau jenguk papa saya. Kenapa ga boleh!" Keluh Salsa kesal.
"Maaf mba, saya dilarang Tuan Ammar untuk mencegah anda masuk karena Tuan Ammar butuh istirahat yang banyak."
"Alah alasan! Papa ngga mungkin bilang kayak gitu. Itu cuma alasan si medusa untuk menguasai hartanya papa. Minggir aku mau masuk!"
Lagi-lagi Salsa di hadang kali ini oleh dua orang satpam. Ia sangat kesal. Saat nyaris melukai salah satu satpam, Agsa menahan tangannya.
"Salsa, kamu apa-apaan sih. Malu-maluin aja tahu ngga." Hardik Agsa kesal. Ia tak mengerti adik tirinya itu dimana-mana selalu berbuat onar.
Salsa tak peduli tingkahnya itu jadi bahan tontonan pengunjung rumah sakit. "Gimana aku ngga kesal. Masa aku dilarang masuk jenguk papa. Ini pasti ulah si cewek gatel itu yang melarang aku jagain papa."
"Ngga mungkin Alana berbuat seperti itu. Otak kamu ngga beres!" Dion membela.
"Oh terus aja belain si cewek gatel itu. Kenapa belum bisa move on dari dia, hah."
"Kakak paham betul seperti apa Alana. Dia ngga mungkin melarang kamu untuk jenguk. Sudah jelas papa yang ngga mau kamu datang jenguk. Lebih baik kamu pulang dari pada di bawa ke kantor polisi karena bikin keributan di tempat umum."
Salsa semakin geram. Hatinya nyaris meledak karena semua orang memojokkan dirinya. Dengan perasaan dongkol ia pun pergi dari sana. Ia membanting pintu mobilnya dengan keras lalu berteriak kencang.
Nafasnya menderu. Kedua tangannya mencengkram erat kemudi hingga kuku-kukunya memutih. "SIALAN LOE ALANA!! GUE NGGA AKAN BIARIN LOE BAHAGIA!!"
***
Tok... Tok... Tok...
Alana yang tengah membaca buku kuliahnya di samping ranjang Ammar menengok ke arah pintu kamar yang terbuka. Ia terlihat canggung saat kedatangan anak-anak Ammar yang lain termasuk Dion.
Agsa tersenyum ke arah Alana yang tampak canggung. Ia melihat wajah papanya yang tengah terlelap. Ada selang oksigen yang menempel di kedua lubang hidung dan juga infusan di tangan kiri.
"Jangan di bangunkan. Biarkan papa beristirahat." bisik Agsa saat Alana akan membangunkan suaminya. Agsa menarik kursi perlahan ke samping kanan ayahnya.
Prambudi dan Rama memilih duduk di sofa, sementara Dion masih berdiri. Tatapannya lebih mengarah ke tangan sang ayah yang menggenggam erat tangan wanita yang di cintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMAT
RomanceDi nikahi untuk dijadikan istri ke empat, adalah hal yang tidak akan pernah Alana harapkan dan impikan. Apalagi yang menjadi suaminya adalah seorang pria tua yang pantas menjadi ayahnya. Tak hanya itu, pria yang menikahinya itu adalah ayah dari pri...