Sementara itu, terjadi kehebohan di antara anak-anak Ammar dari mantan-mantan istri terdahulunya. Mereka memperdebatkan soal keputusan Ammar untuk kembali menikah untuk ke empat kalinya dengan seorang gadis yang masih sangat muda.
Mereka tak setuju sang ayah memilih calon istri yang tepaut umur cukup jauh. Menurut mereka calon istri ayah mereka itu lebih pantas di angkat sebagai anak dari pada istri.
"Papa itu ngga ada kelainan kan. Masa bocah ingusan kayak gitu mau di kawinin sih. Duh ada-ada aja deh si papa." ucap Agsa Dellano, putri pertama keluarga Dellano dari istri kedua.
"Aku juga ngga paham sama pemikiran papa." ucap Salsa Dellano tak paham.
"Tapi mba, dari kabar yang aku dengar katanya papa nikahin anak itu gara-gara ayahnya terlilit hutang berjudi hingga miliaran." sahutnya lagi.
"Apa?? Wah... dia di jual ke papa untuk bantu lunasin hutang ayahnya. Ck dasar murahan! Itu alasan mereka saja biar bisa mengeruk harta papa. Jangan harap dia bisa hidup tenang di sini." ucap Agsa.
"Memang kapan papa nikahnya?" tanya Agsa.
"Aku belum cari tahu lagi." ucap Salsa. Mereka terdiam. Memikirkan bagaimana caranya agar ayah mereka membatalkan pernikahannya itu.
***
"Kamu kenapa cemberut gitu pulang dari rumah utama?" tanya Sinta Aprilia saat Salsa pulang dengan wajah tertekuk.
"Aku bete!"
"Bete kenapa sih?" tanya Sinta penasaran.
"Itu pas tadi ke rumah utama, aku denger kabar kalau papa mau nikah lagi."
"APA! Nikah lagi. Sama siapa? Kenapa dadakan kayak gini infonya." ucap Sinta sang mama.
"Ya mana Salsa tahu, Ma. Salsa juga kaget tadi pas lagi ngobrol sama kak Agsa."
"Si Agsa tahu dari mana kabar papa mu mau kawin lagi?" Salsa menggelengkan kepalanya. "Aku ngga tanya lebih lanjut dari mana kak Agsa dapat info itu. Cuma yang menariknya, masa papa mau nikahin anak bocah."
"Apa lagi sih ini?! Bocah gimana maksud kamu?" tanya Sinta kebingungan.
"Jadi, si Papa itu mau nikah sama bocah. Aku ngga tahu usia berapa itu si bocah ingusan. Yang jelas itu bocah dijual sama bapaknya sendiri gara-gara bapaknya kelilit hutang bekas main judi. Gitu ceritanya." papar Salsa.
Sinta terdiam lalu tak lama ia tertawa.
"Terus papa kamu mau aja gitu." Salsa kembali mengangguk.
"Pasti mau lah. Anaknya pasti cantik makanya papa mau-mau aja di bayar utangnya pake gadis cantik. Lagi pula si papa jadi duda udah cukup lama. Butuh belaian wanita. Lagi pula selama ini si Papa main sama yang ngga legal. Kalo ada istri kan bebas minta jatah kapan pun."
"Terus kalian setuju kalo papa kalian nikah lagi dan punya mama tiri masih ingusan kayak gitu?"
"Iya ngga lah. Aku penasaran seberapa bocah itu calonnya si papa."
"Mama sih pake acara selingkuh segala. Coba kalo mama ngga selingkuh dari papa, mungkin hidup kita ngga di jatah kayak gini. Kita bisa dengan bebas hambur-hamburin uangnya papa, ck."
Salsa terlihat sangat kesal karena ulah mamanya, ia di depak dari rumah utama dan tidak bisa menggunakan semua fasilitas yang ada disana.
"Loh kok jadi nyalahin mama?" Sinta tak terima.
"Iyalah mama yang salah. Semua itu ngga akan terjadi kalo mama ngga affair sama si bandot tua ngga berguna itu. Apa yang mama dapatin setelah sama si bandot itu?! NGGA ADA!"
"Kalau dulu mama masih sama papa, kita bisa bebas menguasai hartanya papa. Kak Rama dan Kak Dion bisa membuat kita menyingkirkan kak Agsa dan kak Budi dari list daftar warisan papa. Pokoknya semua gara-gara mama!!"
Salsa pergi meninggalkan mamanya sebelum kemarahannya meledak. Ia tak ingin menanggapi protes sang mama yang di tuduhnya menjadi penyebab kesusahan yang berkelanjutan.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMAT
RomanceDi nikahi untuk dijadikan istri ke empat, adalah hal yang tidak akan pernah Alana harapkan dan impikan. Apalagi yang menjadi suaminya adalah seorang pria tua yang pantas menjadi ayahnya. Tak hanya itu, pria yang menikahinya itu adalah ayah dari pri...