Jinak-jinak Merpati

19.6K 1K 99
                                    

WARNING 21+ !!
Udh paham kan kalo ada tulisan Warning.
Ngga perlu aq panjang lebar jelasin lagi.
Sok yg tertib membaca & sadar diri.

Yang sok suci jg sadar diri.
Jangan bikin kerusuhan yang ga penting apalagi baru abis lebaran loh.

🐝🐝🐝

Salsa dan suaminya tampak kaget saat datang berkunjung ke rumah sang mama. Tak pernah ia melihat sang mama mengamuk seperti itu.

"Ma... Ada apa Ma? Kenapa mama ngamuk kayak gini?" tanya Salsa khawatir.

"Ini semua gara-gara wanita sialan itu!" ucap Sinta penuh kebencian. Sorot matanya tajam dan merah. Giginya gemeretuk.

"Maksud Mama?"

"Alana. Wanita sialan yang menggoda kakakmu itu menikahi papamu."

"Apa?!" Salsa terkejut dan tak percaya.

"Wanita sialan itu kini menjadi ibu tiri kalian."

"Ngga. Itu ngga mungkin. Mama kalau becanda jangan kelewatan deh. Mana mungkin si Alana nikah sama papa."

Salsa pun salah satu yang membantu memisahkan Alana dan Dion. Sejak sang kakak memulai hubungan dengan Alana, ia sudah tidak merestui. Salsa sangat iri dengan yang di miliki oleh Alana.

Sifat buruk sang mama menurun 100% kepadanya. Maka dari itu tak heran jika Sinta pasti akan bekerja sama dengan putrinya untuk melakukan hal-hal yang mereka anggap tak pantas, termasuk hubungan Dion dan Alana.

"Nih... Kamu lihat semdiri foto ini. Papa mu tersenyum bahagia setelah menikahi wanita sundal itu." Sinta menyerahkan foto di ponselnya kepada Salsa.

Ia pun histeris dan tak terima sang ayah menikah kembali. Harapannya untuk memanipulasi harta sang papa kini sirna.

***

Sementara itu, Alana baru saja kembali dari kamar pengantin mereka. Tubuhnya bergidik saat masuk ke dalam kamar. Aroma bunga mawar terlalu menyengat masuk ke dalam hidungnya.

Ia terpukau melihat dekorasi indah yang sedikit berlebihan baginya. Benar kata Ammar, kamar ini dihias dengan sebagus mungkin. Saking bagusnya Alana tak tega menginjak kelopak bunga mawar merah yang hampir memenuhi lantai kamar.

Sebuah ranjang besar di tengah kamar ditutupi oleh ratusan bahkan ribuan kelopak mawar merah. Ia sempat terpukau beberapa saat, tapi ia langsung berjalan menuju lemari baju. Ia mengambil pakaian milik Ammar tak lupa dengan pakaian dalamnya. Lalu ia pun buru-buru kembali ke kamarnya.

***

Di dalam kamar, Ammar baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuhnya masih terlihat basah dengan handuk yang melingkar di pinggangnya menutupi senjata miliknya. Ia terlihat mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

"Ya ampun kayak anak kecil banget sih. Habis mandi itu lap yang bener badannya. Jangan dibiarin setengah kering kayak gini. Udah tua gampang masuk angin tahu." omel Alana tanpa sadar.

Ia mengambil handuk lain lalu menghampiri Ammar yang terdiam mendengar omelan istri kecilnya. Dengan sigap Alana mengelap tubuh Ammar yang masih basah sambil terus mengomel.

The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang