"Brengsek banget jadi anak. Dia malah tuduh aku lagi. Mana aku tahu bakalan sengsara gini sama di Kardi." umpat Sinta kesal karena omongan putri bungsunya.
Ia meraih ponselnya. Lalu menghubungi seseorang.
"Cari orang yang bisa dipercaya. Aku ingin dia melaporkan semua hal yang terjadi di rumah Utama." ucap Sinta memberi perintah.
"Oke aku tunggu secepatnya." ucap Sinta mengakhiri sambungan teleponnya. Ia ingin mengetahui apa yang terjadi. Tak perlu menunggu lama, Sinta pun mendapatkan orang yang bisa di percaya untuk memata-matai mantan suaminya dan juga calon istri barunya.
***
Sementara itu. Ammar mengompres pergelangan kaki Alana yang terkilir. Alana menggigit bibirnya karena rasa nyeri saat Ammar menggerakkan pergelangan kakinya. Ammar melihat Alana menggigit bibirnya, menghentikan pijatannya. "Sakit banget?" tanya Ammar khawatir.
Alana mengangguk. "Sabar sedikit lagi. Ini harus sedikit di pijat lalu di kompres es. Biar lebih enakan kakinya." Alana diam saja tak menanggapi. Ammar mencium dahi calon istrinya. Lalu ia kembali memijat lembut kaki Alana.
Semua yang di lakukan oleh Ammar tak lepas dari pengawasan seorang pelayan yang merangkap menjadi mata-mata untuk Sinta. Tanpa Ammar sadari, si pelayan merekam semua yang di lakukan oleh Ammar melalui sebuah kamera tersembunyi yang di pasang di baju seragam yang di kenakannya.
Kamera tersebut langsung tersambung ke layar komputer yang di pakai oleh Sinta. Betapa geram Sinta melihat perlakuan manis mantan suaminya terhadap calon istri barunya itu. Ia sangat kesal karena dulu saat menikah dengan Ammar, ia tak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu.
Sebenarnya bukan hal yang aneh lagi jika Ammar terkenal sebagai pria yang sangat dingin. Tapi meski pun begitu, banyak sekali wanita yang rela antri demi menjadi nyonya bagi Ammar, termasuk Sinta.
Dulu ia mengabaikan hal itu, karena kedua istrinya yang terdahulu pun mendapatkan perlakuan yang sama. Untuk itulah Sinta termakan rayuan gombal Kardi, salah seorang mandor di perkebunan sawit milik Ammar.
Berawal dari Sinta yang terlihat kesepian, Kardi mulai masuk di antara keduanya. Sinta perlahan-lahan merasa Kardi begitu perhatian terhadapnya. Sangat jauh berbeda dengan sang suami yang membutuhkan dirinya sebagai pemuas nafsu belaka.
Hingga pada akhirnya Sinta gelap mata dan menjalin hubungan terlarang dengan Kardi. Tanpa Sinta sadari, Ammar telah lama mengetahui kebusukan mereka dan mengungkap kebusukan mereka di waktu yang tepat.
Ammar menggerebek keduanya yang tengah bercinta di sebuah peristirahatan keluarga yang terletak tak jauh dari perkebunan sawit. Rumah peristirahatan itu jarang di kunjungi Ammar dan keluarganya. Hanya sesekali saja untuk melepas penat.
Sinta yang tengah bercinta dengan Kardi di buat kaget dengan kedatangan Ammar dan beberapa aparat desa. Tak hanya itu saja, anak-anak dari hasil pernikahannya dengan Ammar pun turt hadir menggerebek dirinya.
Hari itu juga menjadi hari yang naas bagi Sinta karena Ammar langsung mengajukan gugatan cerai untuk dirinya. Ia di usir dari rumah utama. Begitu juga dengan putra putrinya. Meski pun marah dan kecewa, Ammar masih tetap memperlakukan mantan istrinya itu dengan membelikan rumah sederhana untuk tinggal ia dan putra putri mereka.
Sejak saat itu, putri bungsu mereka Salsa sangat membenci tindakan sang ibu. Apalagi tak lama setelah bercerai, Sinta di kabarkan mengandung anak dari hasil affairnya dengan Kardi. Sinta yang tak ikhlas pun menggugurkan janin yang baru berusia 10 minggu tersebut.
"Oh... Jadi ini calon istri baru mu itu." gumam Sinta saat melihat wajah cantik calon istri mantan suaminya. Jujur hingga sekarang hatinya masih tidak ikhlas menerima perpisahan ini.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMAT
RomanceDi nikahi untuk dijadikan istri ke empat, adalah hal yang tidak akan pernah Alana harapkan dan impikan. Apalagi yang menjadi suaminya adalah seorang pria tua yang pantas menjadi ayahnya. Tak hanya itu, pria yang menikahinya itu adalah ayah dari pri...