Cerita Tika

8.6K 711 19
                                    

Assalammualaikum Wr. Wb
Met malam semuanya 👋🏻
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
Mohon maaf lahir dan bathin untuk teman-teman semuanya.

Mohon maaf kalau selama ini aku banyak berucap salah yang disengaja maupun tidak. Aku minta kelapangan hati kalian memaafkan tingkah aku terutama dalam sebulan ini 🙏🏻

Sedih ya rasanya bakal meninggalkan bulan yang penuh berkah meski kita dalam kondisi pandemi Covid 19.

But its oke. Semoga tahun berikutnya kita masih diberi umur dan kesehatan untuk bisa ketemu lagi dengan bulan Ramadhan berikutnya, Aamiin 🤲🏻.

Oiya satu lagi yang mau aku kasih tahu. The Fourth Wife kurang lebih 3 bab lagi akan tamat.

Jangan sedih donk. Nanti kisah Alana akan di lanjut di (Not) The Fourth Wife. Maaf banget untuk cerita2 aku yg masih mandeg, harus sabar menanti ya karena ide jalan cerita itu tak semulus jalan tol gais.

Lagi buntu banget sumpah. Udh dipaksa utk nulis jg malah sakit kepala. Mohon kesabarannya lagi ya tiap kali baca cerita aku 😁

Buat readers lama pasti tahu 🤭
Oke sekian dulu cuap cuap dari aku.
Akhir kata...

Wassalammualaikum Wr.Wb 😍
Loph you 😘😘

Tika membuka pintu ruangan dimana Alana sedang dipersiapkan untuk hari bahagianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tika membuka pintu ruangan dimana Alana sedang dipersiapkan untuk hari bahagianya.Masih teringat jelas keenganan Alana untuk menikah dengan Ammar, tapi ia berhasil meyakinkan Alana agar menerima pernikahannya.

Tika berujar kalau Ammar adalah sosok pria yang kesepian. Tika sangat yakin Ammar adalah pria baik-baik dan akan selalu menjaganya. Begitu pun dengan sang Ayah yang meyakinkan dirinya untuk menerima pinangan sang juragan.

Meski tak sepenuhnya, Alana pun menerima pinangan Ammar. Hari ini di sebuah gereja kecil tak jauh dari Villa, keduanya akan melangsungkan pemberkatan pernikahan. Sejak pukul tiga pagi, Alana sudah menjalani serangkaian prosesi menjadi pengantin yang cantik dan menawan.

"Wah... Cantik banget, Al. Kakak ngga nyangka kamu jadi pangling kayak gini. Jadi keinget dulu pas nikah." ucap Tika sambil menatap Alana penuh kagum.

"Emang kakak udah nikah ya?" tanya Alana kaget.

"Udah donk. Emak-emak anak dua nih. Tapi laki cuma satu hehe..."

"Yang bener, Kak? Kok kakak ngga pernah bilang kalau kakak udah nikah?"

"Lah emang kamu pernah tanya? Dulu waktu awal ketemu, kamu cuma tanya umur kakak. Kamu anggap umur kakak lebih muda dari kamu."

Alana mencoba mengingat-ingat lagi, dan benar apa yang di katakan oleh Tika. Ia sempat kaget tak percaya kalau ternyata usia Tika jauh di atasnya. Tapi mukanya baby face dan awet muda membuat dirinya terlihat jauh lebih muda dari Alana.

"Oiya ya. Btw suami dan anak kakak tinggal dimana sekarang? Kakak suka pulang ketemu suami dan anak-anak ngga?"

"Suami dan anak-anak tinggal di Sydney, Australia. Dua kali dalam setahun kakak pasti pulang. Nah beberapa hari sebelum ketemu kamu, kakak baru balik dari Sydney jenguk dan kangen-kangen bareng keluarga."

"Kok bisa tinggal jauhan sih kak. Emang ngga kepengen deketan sama suami dan anak-anak?" ucap Alana sedih. Jika ia jadi Tika, ia pasti menolak berjauhan dengan anak dan suami.

"Suami kakak seorang polisi di sana. Kalau ditanya sedih, pasti sedihlah kerja berjauhan dari keluarga. Tapi untungnya suami dan anak-anak sudah bisa mengerti. Ada satu hal yang membuat kakak ingin mengabdi kepada juragan, karena berkat beliau kakak bisa seperti sekarang. Bertemu suami dan memiliki anak-anak yang cantik dan tampan.

... Kakak ingin membalas jasa beliau yang sudah membesarkan kakak layaknya anak sendiri. Juragan tak pernah meminta kakak untuk membalas jasanya tapi kakak yang ingin. Maka dari itu saat tahu Juragan mencari bodyguard untuk calon istrinya, kakak orang pertama yang menawarkan diri, sampai akhirnya kita akrab hingga sekarang."

Alana hanya bisa bengong mendengar cerita Tika. Ia tak menyangka Ammar begitu baik kepada Tika. Pantas saja Tika bersikeras agar dirinya mau menerima Ammar sebagai suaminya, karena Ammar adalah orang yang baik.

"Kakak keren. Aku sampai speechless denger cerita kakak. Kakak orang baik, aku selalu berdoa orang-orang yang baik disekitarku selalu diberi berkat yang melimpah oleh Tuhan."

Alana memeluk tubuh Tika. Ia nyaris merusak riasan make up nya karena air mata. "Kamu jangan menangis Alana. Make up yang kamu pakai itu mahal. Sayang kan udah bayar mahal tapi hasilnya jelek."

"Yee... Salah sendiri bikin aku baper. Lagian katanya make up mahal, masa kena air mata aja luntur. Bohong tuh." omel Alana membuat Tika jadi malu karena MUA yang di sewa oleh Ammar masih berada di sana.

"Alana! Jangan ngomong gitu donk. Mana mungkin mereka bohong." bisik Tika. Ia takut mereka tersinggung karena ucapan Alana.

"Maafin calon mantennya ya, Mba Mas." ucap Tika tak enak. MUA itu hanya tersenyum menahan kesal.

***

TBC

The Fourth Wife (REPUBLISH) || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang