Di nikahi untuk dijadikan istri ke empat, adalah hal yang tidak akan pernah Alana harapkan dan impikan.
Apalagi yang menjadi suaminya adalah seorang pria tua yang pantas menjadi ayahnya. Tak hanya itu, pria yang menikahinya itu adalah ayah dari pri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adakah yg tahu siapa si cantik ini? Mau tak jadiin castnya Alana
***
Bahrun mengetuk pintu lalu pintu pun terbuka. Ia melihat putrinya yang sudah hampir seminggu tinggal jauh darinya tampak cantik dan anggun dalam balutan gaun pengantin yang sangat mahal.
Ia mendekat. Ia tak kuasa menahan harunya. Tangan tuanya terulur menyentuh wajah sang putri. "Kamu semakin mirip ibu mu, Nak." ucap Bahrun sambil terisak.
"Ibu sangat cantik saat ayah menikahinya, dan kecantikan ibu mu di warisakan kepadamu."
"Ayah..." ucapnya lirih.
Alana memeluk ayahnya. Ia tak kuasa menahan tangisnya. Di hari pernikahannya, Alana semakin bertambah sedih karena sang ibu sudah tidak ada disampingnya. Tapi ia yakin ibunya hadir untuk menyaksikan pernikahannya.
Disaat Alana menangis haru dengan sang ayah, Tika lah yang merasa kesal karena dandanan Alana mulai luntur. Padahal ia tahu sendiri perjuangan merias wajahnya tidaklah mudah. Ia membangunkan Alana pagi buta. Mendorong tubuh gadis itu yang masih mengantuk untuk segera mandi dan bersiap.
Belum lagi saat akan di dandani, kepala Alana berkali-kali membentur meja rias karena ia tak tahan menahan kantuknya. Setelah semua yang dijalani, kini harus hancur karena tangisan. "Ya Tuhan Alana." desisnya kesal. Alana hanya bisa cengar-cengir melihat Tika sangat kesal.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ammar berdiri dengan gagahnya di depan Altar. Meski pernikahannya terkesan buru-buru, tapi suasananya sangat khidmat. Beberapa orang kepercayaan Ammar dan keluarga dari pihak Alana lah yang datang. Tak lupa seorang pastor teman masa kecil Ammar sudah hadir untuk memberkati pernikahan mereka.
Tak berapa lama, semua tamu undangan serentak berdiri. Jantung Ammar semakin berdebar kencang. Syarif bisa merasakan ketegangan tuannya. Sama seperti para tamu undangan, Syarif pun melihat ke arah sang calon pengantin wanita yang baru saja tiba ke tempat pemberkatan.
Dengan anggun, calon mempelai wanita di gandeng oleh sang ayah berjalan perlahan menuju Altar pernikahan dimana Ammar sudah menunggunya. Tamu undangan yang sebagian besar adalah pekerja Ammar saling berbisik memuji kecantikan Alana, sang istri majikan.
"Ya ampun cantik banget. Pangling ya lihatnya."
"Cocoklah sama juragan."
"Juragan ganteng ngga ketulungan, istrinya cantik ngga ketulungan. Bener-bener ngga iklas deh kalo mereka berjodoh."
Syarif tersenyum menanggapi bisikan-bisikan para pekerja mereka. Sebagian dari mereka senang Ammar menikah, sebagian lagi iri dan patah hati Ammar menikahi gadis muda secantik Alana.
Perlahan tapi pasti, Ammar sudah menggenggam tangan Alana. Keduanya sudah berdiri di hadapan pastor Flick. Acara pemberkatan pun dimulai.
***
"Aku bersedia."
Ammar dan Alana resmi menjadi pasangan suami istri. Ammar memasangkan sebuah cincin cantik di jari manis Alana. Begitu juga Alana yang memasangkan cincin di jari manis Ammar.
Tiba saatnya Ammar membuka veil Alana. Alana tak berani menatap Ammar. Sedari tadi ia menundukkan wajahnya. "Cium... Cium..." terdengar sorak sorai meminta Ammar mencium istri tercintanya.
Wajah Alana memerah karena kesal di teriaki seperti itu. Ammar melihat wajah istrinya tampak kesal. Ia mengangkat dagu sang istri. Kedua mata mereka saling bertemu. "I love you, istriku." ucap Ammar sebelum mendaratkan ciumannya di dahi Alana.
Sorak sorai yang tadi riuh tiba-tiba kecewa karena Ammar mencium istrinya bukan di bibir melainkan di dahi. "Yah Gan... Kan udah halal kenapa masih di dahi." celetuk salah seorang pegawainya.
Ammar hanya tertawa. "Hanya aku yang boleh melihatnya. Kalian cukup lihat aku mencium dahi istriku saja." ucap Ammar sembari menggandeng istrinya menuju mobil yang sudah dipersiapkan.
