❗❗❗Chapter ini tidak ada kaitannya dengan alur cerita ini. Chapter ini hanya sebagai selingan untuk merayakan ulang tahun Liu Yaowen (meskipun udah lewat) dan Zhu Zhixin yang ke-16. Karena di sini gue bikin WenZhu kembar, jadi gue satuin di chapter ini.
***
Gue yakin kalian tau cara menghargai suatu karya. Iya betul, dengan klik ikon bintang di sisi kiri bawah.
⚠️ harsh word
Selamat membaca
•••
Dengungan diakibatkan suasana malam yang terlalu sepi terdengar mengganggu telinga. Lelaki tampan yang tengah duduk di balkon ditemani secarik kertas dan bolpoin hitam itu menghela napasnya. Berkali-kali akan menulis, tetapi urung karena pemilihan kata yang dirasa kurang pas.
Lelaki itu bangkit dari duduknya, berjalan membuka lemari baju untuk mengambil box berisi dua jaket berbahan denim dan dua gelang kembar yang baru dibelinya kemarin, lalu kembali duduk di tempat semula, tetapi kembali bangkit karena lupa mengunci pintu kamar.
Bolpoinnya menari di atas kertas. Untaian kata mulai terukir di sana. Tidak peduli apakah pemilihan katanya sudah pas atau belum, untuknya sekarang adalah, ia harus cepat karena jam hampir menunjukkan pukul dua belas tepat.
Dibukanya box itu untuk memasukkan kertas tadi. Setelahnya, ia memilih membuka gawainya, bermaksud menghilangkan kantuk yang hendak menyapa serta menunggu alarm.
Alarm
00:00
弟弟们's daySudah waktunya. Bersamaan dengan ia keluar dari kamar, kedua orangtuanya ternyata sedang berjalan menaiki tangga sembari membawa kue dengan lilin angka satu dan enam serta kado. Orangtuanya mengangguk, memberikan kode untuk membuka pintu kamar adiknya.
Pintu kamar terbuka, menampakkan si kembar yang sudah tertidur. Pria di sana menyerahkan kue ulang tahun pada wanitanya setelah menyimpan kado di meja belajar, lalu berjalan untuk membangunkan kedua putranya.
"Hey, twins, wake up! It's your sixteenth birthday," bisiknya.
Saudara kembar itu mengerjapkan matanya. Aneh, tumben sekali langsung bangun hanya dengan satu kali instruksi.
Belum nyawanya terkumpul, tiga anggota keluar lainnya kompak berseru, "Happy sixteenth birthday!" Membuat dua remaja itu tersenyum bahagia.
"Thank you, Papa, Mama, Gege," ucap si tengah.
Si termuda menoleh ke arah kakak kembarnya. "Fad, happy birthday," ucap Dave, membuat Fadel menoleh.
"You too. Happy birthday, Dave," balas Fadel.
Hayden dan Kirana tersenyum melihatnya. Hati mereka menghangat. Dihampirinya sang putra kembar. "Make a wish?" tawar sang mama.
"Sure, Mama," jawab mereka bersamaan.
Fadel dan Dave menyatukan tangannya sembari menunduk. Harap mereka sederhana: semoga keluarganya selalu baik-baik saja. Lilin ditiup bersamaan oleh si kembar, membuat api padam.
Senyum indah kembali tercetak di bibir semuanya, apalagi yang berulang tahun. Di usia mereka yang menginjak enam belas, mereka yakin, pasti ada "kejutan" lain yang menantinya di kemudian hari. Tetapi kembar Zhu juga yakin, selama saling berpegangan dan mengulurkan tangan, semuanya pasti bisa dilewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Family, Aren't We?
Teen FictionIT'S BROTHERSHIP STORY, NOT BL❗ [BACA DULU FAMILY OR ENEMY, BARU BACA YANG INI] Family or Enemy Season 2 *** Hanya secuil kisah dan masalah setelah rahasia besar terbongkar, serta harap yang selalu mereka ucap. Farel yang akan terus bersedia menjadi...