ANYONE MISS THIS WORK?
jikalau ada yg keliru, mohon koreksi dengan baik dan sopan.
di chapter ini, latar waktunya ada yg sebelum chapter sebelumnya (24 dan 25)
Gue yakin kalian tau cara menghargai suatu karya. Iya betul, dengan klik ikon bintang di sisi kiri bawah.
⚠️ mentioning violence, mentioning kidnapping
Selamat membaca
•••
Jika suasana hati bisa digambarkan, maka kertas penuh coretan tak beraturan adalah gambarnya. Hayden tidak pernah menyangka jika terbongkarnya rahasia "kecil" itu membuat putra sulungnya harus berjuang di meja operasi setelah mendapat kekerasan sebab penculikan.
Dikarenakan operasi dilakukan secara darurat, membuat si sulung harus mendapat perawat intensif di ICU. Laparotomi*, operasi yang dijalankan karena trauma tumpul abdomen**. Akan sehancur apa jika kedua putranya yang lain mengetahui ini?
Diliriknya jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Hampir pukul setengah enam pagi. Pria itu bangkit, bermaksud untuk kembali ke rumah, mengingat putra kembarnya tidak semudah itu untuk bangun.
"Mas, aku mau ke rumah dulu. Liat keadaan di sana, terutama keadaan Dave sama sekalian mau buatin sarapan. Ayah sama ibu juga mau ke sini," ucap Kirana ketika suaminya bangkit. They share one brain cell, don't they?
"Aku aja, Na, yang ke sananya. Kamu di sini tungguin Farel," saran Hayden yang langsung diangguki. "Ayah sama ibu tau keadaan di sini?"
"Iya, tadi tiba-tiba ngirim pesan katanya mau ke sini, kangen anak-anak. Jadi sekalian aku kasih tau," jawab Kirana. Pantas saja tadi istrinya itu berkutat dengan gawai.
"Ya udah, aku ke rumah dulu. Kabarin kalau ada apa-apa. Aku gak akan lama-lama kok," lanjutnya mencium kening istrinya sekilas.
"Hati-hati, Mas."
Selepas berpamitan, pria jangkung itu langsung menuju parkiran. Kendaraannya ia jalankan lebih kencang. Tidak bisa ia sangkal jika dirinya mengkhawatirkan kondisi putra bungsunya.
Sesampainya di rumah, ia menghela napasnya. Lampu masih ada yang menyala. Gorden belum ada yang terbuka. Dugaannya tidak meleset, kedua putranya masih bergelut dengan selimut.
Hal pertama yang Hayden lakukan adalah menaiki tangga menuju kamar sang putra. Dibukanya pintu kamar. Ingin membangunkan, tetapi sepertinya mereka terlihat masih nyenyak. Pria itu berbalik menuju dapur, membiarkan pintu kamar terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Family, Aren't We?
Fiksi RemajaIT'S BROTHERSHIP STORY, NOT BL❗ [BACA DULU FAMILY OR ENEMY, BARU BACA YANG INI] Family or Enemy Season 2 *** Hanya secuil kisah dan masalah setelah rahasia besar terbongkar, serta harap yang selalu mereka ucap. Farel yang akan terus bersedia menjadi...