Gue yakin kalian tau cara menghargai suatu karya. Iya betul, dengan klik ikon bintang di sisi kiri bawah.
⚠️ kidnapping
*little scenes are inspired by K-drama titled "Duel" and C-drama titled "Be Reborn"
Selamat membaca
•••
Ah, akhir pekan sudah kembali menyapa. Waktu terasa sangat cepat berlalu. Langit nampak begitu biru, hanya sedikit mega yang tampak. Akhir pekan biasanya selalu memiliki rencana.
Sama seperti mereka. Semalam, ketiga saudara itu sudah berencana untuk berjalan-jalan bertiga. Kata mereka, rindu menghabiskan waktu bersama.
Selepas makan siang, ketiganya sudah siap untuk berangkat. Namun, raut sang mama malah terlihat gelisah, seperti enggan mengizinkan tiga permatanya bepergian. Hatinya terasa tidak tenang, seperti ada ancaman yang menunggu. Wanita itu tidak berniat memaparkan isi hati pada semua, membuatnya tetap mengiyakan izin tiga putranya.
Setelah berpamitan, sedang berjalan menuju kendaraan, kalimat si tengah membuat mereka menghentikan langkah.
"Eh, gue gak ikut, deh," ucap Fadel, diam dengan jarak beberapa puluh sentimeter. "Kalian berdua aja. Gue mager ke luar," lanjutnya, menimbulkan pertanyaan dari kedua saudaranya.
Si kakak berbalik, keningnya mengerut. "Kenapa?" tanyanya.
Fadel mengangkat bahu. "Gak apa-apa. Tiba-tiba males aja," jawabnya.
Dave menghela napas. "Gue juga sebenernya jadi males, tapi udah rapi gini, rugi kalau gak jadi," sahutnya.
Farel berdecak. "Kalau males, ya udah, sih, nanti lagi aja," saran si kakak, yang diam-diam merasa lebih baik diam di rumah.
"Males, tapi harus jadi. Rugi gue udah rapi," sanggah si bungsu. "Ya udah, Ge, berdua aja kalau Fadel males," lanjutnya.
Kirana ternyata keluar, bermaksud menunggu pedagang keliling yang lewat. "Lah, belum berangkat?" Pertanyaan ini hanya dibalas gelengan oleh keduanya. "Jadi gak, nih?" tanya Kirana, berharap jawaban: nggak. Tetapi, sirna kala ....
"Jadi!" seru Dave.
"Gak apa-apa, nih, berdua doang?" tanya Fadel, memastikan.
"Kamu gak ikut, Fad?" tanya Kirana.
Fadel menggeleng, lalu menjawab, "Nggak, mager."
"Ya udah, berdua aja. Ayo, Ge," ajaknya.
Tidak langsung menaiki kendaraan, netra Farel malah menatap cakrawala, memastikan jika cuaca masih cerah.
"Mau bawa jas hujan gak?" tanya Farel, mengingat jika cuaca akhir-akhir ini memang tidak menentu. Dari terik, tiba-tiba rinai.
Kirana mendudukkan diri di kursi rotan yang disediakan di teras. "Bawa. Cuaca gak tentu banget," sarannya.
"Nggak, deh, Ma. Lagian, cuma bentar," jawab Dave, menaiki motor, diikuti Farel.
"Ya udah. Hati-hati. Jangan sampe kemaleman pulangnya," perintah sang mama. "Oh iya. Farel jangan nyetir motor. Biar Dave aja," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Family, Aren't We?
Teen FictionIT'S BROTHERSHIP STORY, NOT BL❗ [BACA DULU FAMILY OR ENEMY, BARU BACA YANG INI] Family or Enemy Season 2 *** Hanya secuil kisah dan masalah setelah rahasia besar terbongkar, serta harap yang selalu mereka ucap. Farel yang akan terus bersedia menjadi...