Chapter 4

9.6K 931 31
                                    

     Utamakan vote & komen ya !

Semenjak kejadian tadi gracia pun hanya bisa diam bahkan dia tidak sadar kalau shani sudah mengendarai mobil nya. Menuju ke suatu tempat.

Setelah sampai di tempat yang ia tuju shani pun menghentikan mobil nya di tempat parkiran yg sepertinya khusus.

Shani melirik ke arah gracia yang masih terdiam, entah apa yang di pikirkan gadis itu.

"ayo turun kita udah sampe" suara shani membuyarkan lamunan gracia.

"kita ngapain ke mall?" tanya gracia polos.

"kita bakal ada pertemuan"

"Hah?" demi apa pun gracia sangat bingung.

Shani pun turun dari mobil dan membukakan pintu untuk gracia keluar "ayo!" mau tidak mau gracia pun harus turun.

"kita mau kemana sih" tanya gracia setelah keluar dari mobil.

"ikuti saja jangan banyak bicara"

Shani pun menarik tangan gracia agar gracia mengkuti nya setelah sampai di lift shani menekan angka 5 yang berati dia akan ke lantai 5 setelah pintu lift tertutup dia melirik gracia yang sepertinya sedang mengucapkan sumpah serapah.

"Kamu cantik" kata itu keluar begitu saja dari mulut shani.

"Iya gue tau dari orok gue udah di bilang cantik sama bunda" ketus gracia.

Shani hanya mengedigkan bahu nya acuh, tak lama dari itu pintu lift pun terbuka, shani kembali menarik lengan gracia dan menautkan jari jari nya di jari indah milik gracia.

Setelah sampai di tempat yang ia tuju yaitu restoran gracia pun kaget karena melihat orang tua nya disana bersama dua orang lain nya.

"AYAH BUNDA NGAPAIN DISINI" teriak gracia.

"sayang jangan teriak teriak dong malu diliatin orang" tegur bunda gracia yang bernama shania.

"iya kaget loh ayah" timpal ayah nya gracia beby.

"anak kamu lucu sekali shanju" ucap mama nya shani veranda.

"iya cocok kalo di satuin sama anak kita yang datar kaya papan catur" kekeh papah nya shani keynal.

"stop deh ini ada apa sih gege bingung"

"duduk dulu gracia" titah shani.

"huft iya iya" gracia pun duduk di kursi sebelah bunda nya sambil mendengus kasar.

Shani pun duduk di samping gracia dan mulai membuka obrolan.
"Saya mau pernikahan saya dan gracia diadakan lima hari lagi."

"WHAT THE HELL" Teriak gracia.

"ini maksud nya apa bunda! Nikah nikah kok main nikah aja sedangkan gege baru kenal tadi pagi sama dia karena dia mau nabrak gege waktu gege mau nyebrang."

Semua yang ada di meja itu pun kaget dan veranda langsung menjewer telinga shani dengan kencang.

"Heh! Kamu mau celakain mantu mama hah! Jawab shani."

"ga sengaja mah lagian juga ga ketabrak shani langsung berhenti" ucap shani sedikit meringis.

"sudah sudah ve itu kasian mantu gue lu jewer begitu yaallah" ucap shania.

Veranda pun melepaskan jeweran nya dan kembali bersikap biasa, sementara shani dia sibuk menggosok telinga nya menggunakan tangan karena telinga nya terasa panas dan sangat merah.

"Oke jadi pernikahan diadakan 5 hari lagi ya" ucap beby.

"ayah masa gege nikah kan gege masih SMA ayah gege ga mau" rengek gracia.

"bagaimana shani apakah setuju?" tanya beby

"sebaiknya tunangan dulu saya rasa gracia juga belum sepenuh nya mengenal saya"

"yasudah kalau itu keputusan kamu"

Shani pun menganggukan kepala nya dan berkata "Shani bakal ajak gracia tinggal di apart nya shani boleh kan?" shani meminta persetujuan kepada orang tua gracia.

"Boleh kalau tidak merepotkan hitung hitung pdkt juga kan" jawab shania.

"Ih bunda jahat sama gege mau buang gege ya gege ga mau tinggal sama dia gege mau tinggal di rumah aja bunda" rengek gracia.

"Jangan ngerengek gitu jelek" ejek shania pada putri nya.

"Bunda mah ah, emang ya semua orang itu jahat sama gege padahal gege kan gemesin, lucu, cantik hiks emang ya orang yang goodlooking selalu dinistakan" ucap gracia sambil pura pura mengusap pipi nya seakan akan ada air mata yang turun.

Semua orang yang melihat itu pun hanya memutar bola mata nya malas.

Tiba tiba

"GRACIA" teriak orang itu membuat semua orang yang ada di meja pun kaget.

Gracia pun menoleh ke arah sumber suara dan "VINO" teriak gracia dan langsung memeluk vino mengabaikan semua orang yang ada di meja.

ALVINO ALEXANDER teman gracia sejak SMA vino menyukai gracia begitupun sebalik nya tapi gracia memilih untuk tidak menjalin apapun dengan vino karna ayah nya akan marah jika ia berpacaran.

Sementara shani dia hanya melihat keduanya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Shani pun membuka ponsel nya dan mengetikan sesuatu ke anak buah nya. Tak lama dari itu balasan dari anak buah nya pun muncul dan membuat shani mengeluarkan smirk andalan nya.

Shani pun berdiri dari duduk nya dan menarik tangan gracia.

"Ayo pulang"

"Gak mau gue mau pulang bareng vino iya kan vin" tanya gracia dan diangguki oleh vino.

"Pulang sayang" shani sengaja menekan kata sayang nya pada gracia yang membuat vino kaget.

"Dia siapa kamu gre?" tanya vino.

"di-" belum sempat gracia menyelesaikan kalimat nya langsung di potong oleh shani.

"saya shani indira natio calon suami nya gracia" dengan tatapan dingin nya.

yang membuat vino sedikit meneguk ludah nya karena sedikit takut terhadap shani.

"pulang atau saya seret" tanya shani pada gracia.

"iya ini mau pulang, vin ga jadi pulang bareng ya maaf" ucap gracia.

"gapapa gre santai aja" ucap vino sambil mengacak ngacak rambut gracia dan membuat shani semakin marah.

"ayo pulang" shani menyeret gracia sampai parkiran dan lansung menjalankan mobil nya ke rumah gracia.

Setelah selesai mengantarkan gracia, shani pun langsung melajukan mobil nya ke tempat pribadi nya.

Drrrt drrtt drrrtt

Suara hp shani membuyarkan lamunan nya.

"halo bos saya berhasil menangkap nya dan sebentar lagi kita sampai disana" ucap seseorang di ujung telfon.

"Bagus" ucap shani sambil menutup telfon nya

"Let's play" menampilkan smirk andalan nya.



Jangan lupa follow mimin ya mimin bakal up setiap hari oke.

CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang