Chapter 41

5.9K 576 86
                                    







          Jangan lupa vote & komen !!!



Satu jam berlalu tiba tiba dokter keluar dari ruangan itu, Gracia yang melihat itu buru buru bertanya kepada dokter itu.

"Gimana keadaan Shani dok" tanya Gracia panik.

"Pasien tidak apa apa, peluru yang berada di perut nya sudah berhasil kami keluarkan dan sekarang pasien sedang dalam pengaruh obat bius" jelas dokter tersebut.

"Boleh kita masuk dok?" Ucap Siska.

"Boleh, tapi hanya satu orang karena pasien juga butuh istirahat"

"Gre lu aja yang masuk, lu istrinya" ucap Siska.

Tanpa apa apa lagi Gracia langsung masuk ke dalam ruangan itu dia melihat Shani yang terbaring dengan penuh alat medis di tubuh nya dan itu sukses membuat hati nya sakit.

Gracia perlahan menghampiri Shani dan duduk di samping ranjang Shani, tangan nya mengelus pipi Shani dengan air mata di menghiasi wajah cantik nya.

"Kamu kenapa Shan" Isak Gracia.

Tiba tiba Shani membuka mata nya perlahan, pandangan nya langsung beradu dengan manik mata Gracia.

"Maaf Gracia" lirih Shani.

Perlahan Shani mencoba untuk duduk dari tidur nya tapi ia merasakan sakit yang luar biasa pada perut nya.

"Awhhh" ringis nya.

"Kalo sakit jangan di paksa, udah tiduran aja" ucap Gracia.

"Gapapa kok" kemudian Shani bersandar pada bantal nya.

"Aku mau jelasin semua nya, dan selama aku menjelaskan tolong jangan potong ucapan aku" ucap Shani.

"Waktu itu ada seseorang yang menguntit ku hingga rumah, dan kamu tau alasan kenapa aku selalu meminta mu menghubungi ku saat aku kerja? Itu karena aku takut orang itu masuk ke dalam rumah lalu membawa mu dan anak anak, aku mencoba bersikap cuek kepada orang itu namun orang itu malah makin berani berbuat semaunya, ia meretas semua akses pribadi ku, sampai dia mengetahui aku mempunyai istri aku mendengar percakapan nya dengan anak buah nya kalau dia ingin membunuh istri ku, maka dari itu aku berhubungan dengan Chika karena aku gak mau kamu kenapa kenapa Gracia, aku membuat skenario sendiri seolah olah Chika lah yang menjadi istri ku, namun aku sempat lalai pada skenario ku sendiri dan menghamili Chika.
Apa kamu tau orang itu Gracia? Orang itu adalah Okta Safira Mahesa dia adalah anak dari orang yang telah membunuh kakak kandung ku, dan kemarin aku mengancam mu supaya kamu tidak menceraikan aku, percayalah kalau kemarin aku tidak melakukan itu kamu yang akan menjadi sasaran nya kemarin, kalau aku tidak melakukan itu mungkin kemarin aku dipaksa untuk menembaki istri sah ku sendiri" jelas Shani.

Mendengar penjelasan Shani hati Gracia sedikit terenyuh karena Shani melakukan itu hanya untuk menyelamatkan nyawa nya bukan hanya untuk kesenangan nya semata.

"Kamu emang udah nyelamatin aku Shan, tapi cara kamu salah, kamu selingkuh dengan Chika sampai dia hamil anak kamu apapun alasan di balik itu semua tapi tetep aja kamu telah berselingkuh di belakang aku, kamu tau? Dari dulu aku benci kepada orang yang berselingkuh, aku juga benci kamu Shani sangat, bisa saja tadi aku membiarkan mu sendirian di aspal sampai kamu tidak bernyawa tapi aku ingat sesuatu kalau kamu masih suami aku dan ayah dari anak anak" balas Gracia.

"Maafkan aku Gracia" lirih Shani.

"Aku udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf Shani" ucap Gracia sambil tersenyum manis.

"Tapi untuk kembali lagi sama kamu, maaf aku gak bisa aku bakal urus surat perceraian kita secepatnya" ucap Gracia.

"Aku gak mau pisah gree" bantah Shani.

CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang