Chapter 30

5.7K 635 52
                                    









        Jangan lupa vote & komen !!!





Gracia kini sedang anteng berada di dekapan Shani yang sedang tertidur pulas mungkin karena cape bekerja makanya Shani lebih cepat tertidur akhir akhir ini.

Gracia yang bosan tapi tidak mau membangunkan Shani kini mulai membuka 2 kancing atas piyama Shani dan menciumi sekitar leher Shani yang membuat Shani mengerang dengan mata terpejam.

"Asik juga ya gangguin Shani" gumam Gracia pelan.

"Asal kamu tau ya sebenarnya kita udah boleh ngelakuin itu cuma aku mau ngerjain kamu aja bilang nya lima bulan padahal aslinya cuma satu Minggu" ucap Gracia sambil melihat Shani yang masih tertidur.

"Untung aja kamu gak nanya ke dokter nya jadi aku gampang bohongin kamu" ucap nya lagi.

Namun saat Gracia anteng melihat Shani yang sedang tertidur tiba tiba perut nya terasa sangat sakit.

"Akkhhh awwwww sakittt" rintih Gracia yang membuat Shani terbangun dari tidur nya.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Shani panik.

"Perut aku sakit banget" ucap nya sambil meneteskan air mata karena perut nya sangat sakit.

"Bentar aku telfon dokter dlu" setelah itu Shani langsung menelfon dokter pribadi nya.

"Ke rumah saya sekarang!" Shani memerintah kepada dokter tersebut di telfon nya.

"Shani sakit banget hiks" ucap Gracia yang kini mulai terisak.

"Tahan ya sayang bentar lagi dokter nya datang" ucap Shani menenangkan Gracia.

"Ini sakit banget" Isak Gracia.

Shani langsung mengelus lembut perut Gracia bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri nya.

"Jangan bikin bunda kamu sakit atau saya bunuh kamu" ancam Shani pada janin yang ada di perut Gracia.

Plakk

Gracia menampar keras kepala Shani yang membuat Shani meringis kesakitan.

"BENER BENER YA LO MAU BUNUH ANAK GUE" teriak Gracia.

"Bercanda sayang, itu biar baby nya gk bikin kamu sakit" bantah Shani.

Gracia yang sebal terhadap Shani yang sangat mengesalkan disaat dirinya sedang kesakitan langsung menjambak kencang rambut Shani.

"Wadawwww sakit banget anjir" ucap Shani saat Gracia menjambak kencang rambut nya.

"JANGAN NGOMONG TERUS SUARA KAMU BIKIN PERUT AKU MAKIN SAKIT" teriak Gracia sambil mengencangkan jambakan nya pada rambut Shani.

Tak lama tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar mereka yang Shani yakini itu adalah dokter tadi yang ia telfon.

"Lepasin dlu aku mau buka pintu nya" ucap Shani sedikit meringis karena Gracia belum juga melepaskan jambakan nya.

"MASUK" teriak Gracia tanpa melepaskan jambakan nya dari rambut Shani.

Dokter tersebut langsung masuk dan dirinya hampir saja tertawa karena melihat Shani yang sedang meringis kesakitan namun ia tahan karena ia tidak mau berakhir di kuburan.

"Bu Gracia mari saya periksa dulu" ucap dokter tersebut.

"Gee ini nya lepasin dulu atuh kan kamu mau di periksa" lirih Shani karena ia sudah tidak kuat menahan sakit di kepala nya.

Gracia langsung melepaskan jambakan nya sementara Shani langsung bernafas lega dan menjaga jarak dengan Gracia karena ia takut dijambak lagi.

"Permisi ya Bu saya mau periksa" dokter tersebut menyingkap baju Gracia sedikit ke atas yang membuat Shani protes.

CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang