Chapter 19

6.8K 673 40
                                    





      Jangan lupa vote & komen !!!

Di malam hari gracia tidak bisa tertidur, menurutnya ini sangat aneh biasanya dia bisa tidur dimana pun tapi di kamar shani ia malah tidak bisa tertidur bahkan jika ia menutup mata nya sebentar saja akan langsung muncul bayangan bayangan aneh.

"Ayo gracia tidur astaga" gumamnya pelan.

Gracia pun mengalihkan pandangan nya menatap gadis yang sedang tertidur pulas di samping nya.

"Huft, kok aku gak bisa tidur ya shan" ucap nya pelan.

"Karena disini banyak mainan ku" ucap shani tiba tiba.

Gracia yang mendengar itu menjadi kaget, bagaimana shani mendengar nya? Bukan kah ia sedang tertidur.

"E-eh shan, kamu kebangun?"

"Aku orang yg sensitif kalo sedang tidur ada gerakan sedikitpun aku pasti bangun" jelas shani.

"Maaf, tidur lagi shan"

"Kenapa gk tidur?" tanya shani.

"Eumm ga bisa tidur"

"Mau pindah kamar?" tanya shani lembut.

"Gak usah" tolak gracia cepat.

"Yaudah sini aku peluk biar bisa tidur" ucap shani.

Gracia hanya menurut dan menggeser posisi nya menjadi memepet shani dan menenggelamkan kepala nya di ceruk leher shani, memeluk erat tubuh shani dan di balas tak kalah erat oleh shani. sedangkan shani hanya menahan sesuatu karena sapuan nafas gracia di leher nya sangat membakar gairah nya.

"Tidur sayang, good night my bunny" ucap shani kemudian mencium kening gracia.

"Night too hubby"

Kemudian mereka pergi ke alam mimpi nya masing masing.


Pukul 03.00 Dini hari.

Shani terbangun dari tidurnya karena ia harus pergi ke toilet untuk buang air, shani pun melepaskan pelukan gracia secara perlahan dan setelah pelukan itu terlepas shani langsung pergi ke dalam toilet.

Tak lama shani pun keluar dari toilet dan melihat pisau yang sering ia gunakan untuk membunuh orang tergeletak di lantai bawah kasur nya, shani pun mengambil nya dan mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru kamar.

Ia melihat gracia yang tertidur pulas di ranjang nya, shani pun mendekati gracia dan duduk di kasur tepat di samping gracia.

Shani pun mengelus lembut pipi gracia yang terlihat gembul kemudian tersenyum.

"You're so beautiful baby" ucapnya.

"Tidak apa apa kan jika pipi mu ini terluka sedikit saja?" tanya shani kepada gracia yang sedang tertidur.

Perlahan shani mengangkat pisau yang sedari tadi di pegangnya dan mengarahkan pada pipi gracia, saat pisau itu menyentuh kulit gracia, shani pun tersadar dan langsung melemparkan pisau yang di pegang nya.

"Sial" umpatnya.

"Dia pacarmu bodoh kenapa kau mau melukai nya arghhh" ucap shani pada dirinya sendiri.

Gracia sedikit terusik dari tidur nya kemudian shani mengelus kepala gracia agar gracia kembali tertidur lagi.

"Gue harus nyari penuntas nya" gumamnya.

Shani pun langsung berdiri dari duduk nya dan memakai hoodie hitam tak lupa ia juga memakai topi dan membawa pisau yang tadi ia lempar.

Shani menghampiri gracia yang sedang tertidur dan berbisik "Aku keluar dulu sayang"

Shani langsung keluar dari kamar nya, melihat kondisi rumah nya yg gelap ia langsung keluar dari rumah dan berjalan menyusuri komplek perumahan nya sambil menundukan kepala nya, tak lupa tangan nya di masukan kedalam saku hoodie nya bertujuan untuk menyembunyikan pisau yang sedang ia pegang.

Baru sepuluh menit ia berjalan tiba tiba ia melihat perempuan yang memakai pakaian sexy dan sepertinya perempuan itu sedang mabuk terlihat dari cara jalan nya yang sudah sempoyongan, shani pun tersenyum dan mendekati perempuan itu.

"Mau saya antar nona?" tanya shani pada perempuan itu.

"Siapa lu jangan sok kenal sama gue" ucap wanita mabuk itu.

"Saya hanya berbaik hati ingin mengantarkan anda pulang"

"Ke neraka" lanjut nya dalam hati.

"Gak mau, lu orang asing gue gak kenal lu"

"Soft or hard?" tawar shani.

"Apa sih lu gak jelas, sana jangan halangin jalan gue"

"Ok, you choise hard"

Setelah mengatakan itu shani lansung menusuk perut wanita itu tak lama darah pun mengalir dengan cepat shani langsung menarik pisau itu dan menyeret wanita yang kini sudah pingsan ke belakang pohon yang besar.

Shani meneliti penampilan perempuan itu, dia melihat kissmark yang baru di buat di area leher wanita itu.

"Ck, bitch" ucapnya.

Shani mendekati wanita yang kini tergeletak kemudian mengelus pipi wanita itu dan langsung menancapkan pisau nya ke pipi sebelah kanan wanita itu hingga tembus ke pipi sebelah kirinya.

Shani langsung merobek pipi itu sampai tulang rahang nya terlihat, shani sadar wanita itu sudah mati karena kehabisan darah.

"Muka mu terlihat lebih cantik jika di penuhi oleh darah" ucapnya.

Shani kembali menancapkan pisau di perut wanita itu dengan membabi buta, setelah puas bermain main dengan perut wanit itu kini ia beralih menancapkan pisau nya wajah wanita itu.

Shani melihat kearah wanita yang sudah tak bernyawa itu kemudian menampilkan smirk nya.

"Good job shani" ucap nya pada diri sendiri.

Shani melihat tas wanita itu yang tergeletak tak jauh dari tempat ia membunuh nya, shani mengambil tas itu di dalam tas itu ada dompet dan pil pencegah kehamilan.

"Gadis nakal" gumamnya.

Shani membuka dompet itu yang di dalam nya terdapat identitas wanita yang dibunuh nya.

"Kathrina irene" gumamnya setelah membaca identitas gadis itu.

"Namanya tidak asing di telingaku, tapi siapa"

Tak mau berfikir lama lama shani langsung mengambil identitas itu tak lupa ia mengambil dompet wanita itu agar terlihat pembunuhan itu didasari atas dasar pencopetan.

Shani langsung pergi begitu saja meninggalkan mayat yang setengah ancur itu.

Setelah sampai di rumah shani langsung membersihkan tangan nya dan mengganti baju nya dengan baju yang ia kenakan tadi, tak lupa ia menyimpan tas dan identitas korban nya di dalam laci nakas nya.

Shani menghampiri gracia dan langsung merebahkan dirinya di samping gracia dan memeluk nya erat.

"I'm sorry babe, aku hampir mencelakaimu" ucap nya dalam hati.

Kemudian shani tidur menyusul gracia ke alam mimpi nya, dia tertidur dengan tenang melupakan fakta bahwa ia baru saja membunuh seseorang yang baru ditemui nya.

Gracia yang sebenarnya daritadi sudah terbangun semenjak shani masuk kembali ke kamar nya hanya pura pura tidur untuk mengelabui shani.


"Shani darimana ya malem malem keluar" batin gracia.








Yow watsap ketemu lagi kita brodi

Berkat kalian yang doain mimin biar mimin dapet ide akhirnya mimin dapet ide lagi buat nulis😭

Jangan lupa follow mimin ya! Makasih , sama sama.







CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang