Chapter 12

7.7K 735 23
                                    

   



     Jangan lupa vote dan komen !!

Di pagi hari yang cerah terlihat dua manusia yang berbeda ahlak masih tertidur sambil berpelukan sang gadis yang lebih tua menggeliat dan membuka mata nya terlebih dahulu.

Pertama kali yang ia lihat adalah gadis cantik yang masih tidur di pelukan nya.

"Lagi tidur aja masih cantik" gumam shani.

Lalu ia pun mengelus kepala gadis nya sambil sesekali mengecup kepala gadis itu yang membut gadis itu semakin mengeratkan pelukan nya ke badan shani.

Shani yang melihat itu pun menjadi gemas sendiri dan menahan tangan nya agar tidak mencubit pipi gadis itu.

"Sayang bangun yuk, udah pagi" ucap shani sambil membangunkan gadis nya.

"Sayang bangun hey" ucap shani sambil nenepuk nepuk pelan pipi gracia.

"Hmm" hanya deheman yang gracia berikan sebagai jawaban.

Shani pun yang kehabisan ide untuk membangunkan gracia kini ia mulai mengecup seluruh wajah gracia yang membuat gracia mau tidak mau membuka mata nya.

"Udah shan geli"

"Makanya bangun sayang" ucap shani sambil mencium pangkal hidung gracia.

"Kamu masih pagi udah cium cium ish"

"Biarin lah kan kamu punya aku"

"Iya deh nyonya shani"

"Gemes banget sih" ucap shani sambil menekan kedua pipi gracia yang membuat bibir nya mengerucut lucu.

Cup

Shani mencium sekilas bibir itu dan melihat gracia yang pipi nya merah seperti pantat bayi.

"Udah ih awas aku mau mandi, kamu mah modus nyosor mulu"

"Mandi bareng gimana ge?" tanya shani sambil tersenyum menggoda.

Gracia pun tersenyum, perlahan ia mendudukan badan nya di hadapan shani tangan nya mengambil guling.

Tanpa aba aba gracia pun memukul mukul shani menggunakan guling itu.

"Rasain tuh mandi bareng sana sama guling" ucap gracia sambil berdiri dari kasur dan melemparkan guling itu tepat ke wajah shani.

"Jahat banget pagi pagi malah di lempar bukan nya di kasih morning kiss"

"In your dream" ucap gracia lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya.



Pagi ini desy sedang duduk sendirian di apartemen nya, dia termenung memikirkan nasib nya, orang tua nya sudah menanyakan soal cucu kepadanya tetapi dia tidak mempunyai pacar, desy memang tidak mempunyai pacar, tapi ia sering tidur dengan jalang yang ada di club.

"Pusing gue, nyari jodoh dimana ya?" tanya nya pada diri sendiri.

"Gue cakep iya, tajir iya, mapan iya, tinggi iya. kok ga ada ya yang mau jadi jodoh gue"

Setelah lama berkutat dengan pikiran nya sendiri dia pun masuk ke dapur nya hendak ingin memasak tapi bahan masakan di kulkas nya tidak ada sama sekali.

"Shit" umpat nya.

Lalu ia pun mengambil kunci mobil nya dan keluar dari apartemen untuk membeli bahan masakan nya ke supermarket.

Sesampainya disana desy pun langsung masuk dan menuju stan sayuran ia memasukan sayuran yang akan ia masak.

Mata kecil nya pun melihat kesebelah nya, disana terlihat seorang gadis yang terlihat kesusahan mengambil sayuran yang berada di atas karena tubuh nya pendek.

CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang