Chapter 7

8.9K 853 25
                                    

  Gimana kabarnya? Jangan lupa           vote dan komen ya !!








Seminggu semenjak kejadian itu shani dan gracia semakin dekat bahkan perasaan gracia sudah berada di fase menyayangi shani.

Kemarin orang tua mereka pulang dari pekerjaan nya dan langsung menuju kediaman nya masing masing.

Shani pov:

Pagi ini aku akan meeting di kantor dengan perusahaan yang baru bahkan aku pun tidak tau siapa pemilik perusahaan itu dan sekarang aku akan menemui nya, aku pun bersiap siap untuk pergi ke kantor dan melupakan sarapan pagi ku karena aku juga tidak terlalu lapar.

Saat sampai di perusahaan banyak karyawan yang menyapa ku tapi tidak aku balas sapaan nya karena itu hanya membuang buang waktu.

Saat sampai di ruangan ku aku pun meneliti lagi berkas yang akan di pakai untuk meeting nanti setelah selesai meneliti berkas nya aku pun kembali bosan dan otak ku tiba tiba memikirkan gadis lucu dan imut siapa lagi kalau bukan gracia.

Shani pun membuka ponsel nya dan mulai membuka aplikasi telfon nya untuk menelfon kekasih (?) nya itu.

"Halo shani" sapa gracia di panggilan tersebut.

"Halo juga gre"

"Tumben kamu telfon ada apa hm?" tanya gracia.

"Saya kangen sama kamu"

Mendengar itu gracia terkekeh kecil

"Nanti juga ketemu shan"

"Iya nanti ketemu, oh iya kamu masih di sekolah?"

"Iya ini masih di kantin sama curut curut"

"Pulang nya kapan?"

"Nanti jam 1 siang, kenapa?"

"Pulang nya saya jemput, jangan kemana mana sebelum saya jemput dan satu lagi saya tidak menerima penolakan"

"Ck ck iya nona shani yang terhormat, udah ah aku ada kelas bye"

"Dah gracia"

Setelah mengucapkan itu shani pun mematikan panggilan nya dan mulai memperhatikan berkas berkas nya yang berada di meja.

Shani pov end

Di sekolah gracia, ariel, eli dan anin sedang berghibah ria di kantin mengenai vino yang kabar kematian nya sudah menyebar di seluruh sekolah.

"Eh gue denger denger ye jasad nya si vino kaya di mutilasi gitu" ucap eli.

"Masa li, lu tau darimana?" tanya ariel.

"Gue denger dari gosip"

"Berati vino korban pembunuhan dong?" tanya gracia.

"Hooh gre si vino korban pembunuhan dan aneh nya polisi ga nemuin pelaku nya, gila kan" jawab anin.

"Jago juga ya pembunuh nya sampe bisa ngilangin jejak" ucap ariel.

Semua yang ada di meja itu pun menganggukan kepala nya tanda mereka menyetujui ucapan ariel.

"Kita juga harus waspada sih soalnya pembunuh nya belum ketauan, gue juga takut di bunuh" ucap gracia

"Nah bener tuh" balas anin.

"Kira kira siapa ya pelaku nya, gue penasaran deh" sahut eli.

"Udah jangan di bahas ntar dia dateng gimana, doain aja semoga pelaku nya cepet ketangkep" ucap gracia.

"Amin" ucap mereka serentak.

Aurthor be like: andai lu tau gre.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua murid berhamburan untuk segera pulang ke rumah nya masing masing, gracia Cs pun sama akan pulang ke rumah nya masing masing. Sepanjang koridor mereka asik bercanda ria, tak terasa mereka sampai di gerbang anin pulang terlebih dahulu karena papah nya sudah menjemput sementara ariel dan eli mereka pulang bareng alias eli nebeng ke motor nya ariel.

Sisa gracia yany berada di gerbang tak lama mobil hitam pun berhenti di hadapan nya dan pemilik mobil itu menghampiri gracia yang di yakini pemilik mobil itu adalah shani.

"Ayo pulang gadis manis" ujar shani.

"Hilih sok romantis kamu" ucap gracia sambil masuk ke dalam mobil.

Shani hanya terkekeh dan mengikuti gracia untuk masuk ke dalam mobil nya.

"Kita pulang ke rumah kamu sekalian kamu beresin barang barang kamu" ucap shani sambil mengelus kepala gracia.

"Loh emang aku mau kemana?" tanya gracia.

"Kamu lupa? Kan kamu bakal tinggal di apart sama saya" jawab shani.

"Oh iya ya, tapi kalo aku udah tinggal di apart kamu, kamu jangan macem macem ya" ancam gracia.

"Cuma satu macem kok"

Mendengar jawaban shani, gracia pun mencubit keras perut shani yg membuat sang empu nya meringis.

"Nyebelin sih" ucap gracia.

"Sakit loh, liat nih" ucap shani sambil mengangkat kemeja nya dan memamerkan perut berotot nya yang terlihat sedikit membiru.

"Eh ngapain di buka sih" tanya gracia salah tingkah.

"Coba elus perut saya"

"Jangan macem macem deh buruan jalan"

"Elus dulu perut nya, ini masih sakit" pinta shani.

Mau tidak mau gracia pun mengelus perut shani tangan nya gemetar saat tangan itu bersentuhan langsung dengan kulit perut shani yang membuat gracia salah tingkah sendiri.

"T-tuh udah di elus" ucap gracia sambil memalingkan muka nya ke arah luar jendela mobil.

"Makasih" ucap shani dan langsung menjalankan mobil nya.

Di perjalanan mereka sangat hening shani fokus dengan jalanan dan gracia fokus dengan pikiran nya sendiri tentang yang tadi.

"Duh bunda gege malu banget udah nyentuh perut nya shani" ucap nya dalam hati.

"Tidak perlu malu, karena ini juga milik kamu" ucap shani.

Gracia memelototkan mata nya bagaimana shani tau ucapan batin nya.

"Apa shani dukun yah?" gracia membatin.

"Saya bukan dukun, saya jodoh kamu" ucap shani lagi.

"Stop baca ucapan batin aku shani" ucap gracia dengan kesal.

"Kamu lucu gracia."

"Berisik" sarkas gracia.

Selama perjalanan itu mereka berdebat tentang shani yang terus menjahili gracia, sampai membuat gracia kesal sendiri.

Shani belum pernah sebahagia ini dalam hidup nya, biasanya dia jarang berbicara apalagi menjahili itu bukan sifat nya tapi setelah bersama gracia sifat lama nya itu entah pergi kemana.

"Saya pastiin kamu cuma jadi milik saya gracia" gumam shani.

Bahkan shani bersumpah siapa pun yang menyentuh gracia sedikit pun maka dia akan membunuh orang itu karna gracia hanya milik shani !!




Jangan lupa follow mimin ya mimin bakal up setiap hari, tunggu aja ya !!

CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang