Jangan lupa vote dan komen ya !!
Happy reading
Setelah kejadian tadi shani mendapat telfon dari orang tua nya untuk menghampiri kediaman chaesara karena orang tua shani dan orang tua gracia akan pergi ke luar negri untuk mengurus bisnis nya maka dari itu orang tua nya shani menyuruh shani untuk tinggal sementara di rumah nya gracia.
Ting nong ting nong
Shani menekan bel dan tidak lama keluarlah gracia membuka kan pintu dengan pakaian yang sudah berganti dengan baju tidur, yang terlihat menggemaskan di mata shani.
"Padahal ga usah dateng malahan gue seneng sendirian di rumah" ucap gracia sambil memajukan bibir bawah nya.
"Saya hanya menepati janji kepada orang tua kita"
"Tau ah nyebelin lu, ga seru ah"
"Saya boleh masuk?" tanya shani.
"Eh iya lupa gue, silahkan masuk Tante shani" ucap gracia sambil menekankan di kalimat terakhirnya.
Shani hanya acuh dan mulai memasuki rumah gracia, baru dua langkah dia berjalan masuk tiba tiba gracia berteriak sangat kencang.
"SHANI ITU KENAPA DI BAJU LU BANYAK DARAH"
Shani hanya mengumpat dalam hati, merutuki kebodohan nya sendiri karena dia lupa berganti baju setelah membunuh vino.
Tidak ingin membuat gracia curiga kepadanya shani pun mengubah mimik wajah nya menjadi santai.
"Tadi di jalan ada kecelakaan terus saya bantuin makanya darah nya kena baju saya" balas shani dengan tenang.
"Baik banget sih shani jadi terharu dedeq" ucap gracia.
"Heem" shani hanya berdehem.
"Ayo ke kamar gue, lu mandi terus ntar gue siapin baju ganti sama satu lagi, abis makan langsung kebawah buat makan malem"
Gracia berjalan menuju kamarnya shani hanya menurut dan mengikuti gracia dari belakang, saat sampai di kamar nya gracia mata nya mendadak sakit karena seluruh isi kamar nya berwarna ungu terang, berbeda dengan kamar nya sendiri yg di dominasi oleh warna hitam dan merah.
Mata shani melihat ke sekeliling kamar gracia yang terlihat rapi, mata nya berhenti di salah satu foto yang ada di nakas dia melihat foto gracia yang masih kecil dan terlihat sangat menggemaskan.
"Shan lu pake hoodie gue aja ya, soalnya baju gue pada kecil ga bakal muat di badan lu yang bongsor"
Shani pun mengangguk "yaudah saya mandi dlu" ucapnya sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Lima menit sudah shani menghabiskan waktu nya untuk membersihkan diri dan dia memakai hoodie gracia yang berwarna ungu itu bukan dirinya sekali yang memakai pakaian warna terang seperti itu, shani hanya terkekeh melihat penampilan nya sendiri dan menghampiri gracia yang berada di dapur.
"Masak apa?" tanya shani pada gracia.
"Nasi goreng, gue cuma bisa masak itu, mbo jum juga lagi pulang kampung"
"Ohh" shani hanya ber oh dan melihat gracia yang sedang sibuk dengan alat dapurnya.
Gracia yang menyadari kalau dirinya sedang di perhatikan shani pun membuka suara nya.
"Mending duduk deh ngapain berdiri ngeliatin gue masak"
"Kamu cantik, saya suka" hanya kata itu yang keluar dari mulut shani, langsung membuat pipi gracia merah seperti kepiting rebus.
"Udah sana duduk, kalo ga duduk ga bakal gue kasih makan" usir gracia
Shani pun duduk dengan tenang sambil menunggu kesayangan nya selesai memasak.
Tring Tring Tring
Suara notifikasi dari hp shani, shani pun langsung mengecek pesan yang masuk ternyata itu dari sahabat nya desy.
Desy genoveva
Lu dimana monyet kok di rumah kagak ada.
Shani hanya mengabaikan pesan tersebut dan langsung mengsilent hp nya karena menurut nya itu tidak penting.
Gracia selesai dengan masakan nya dan langsung menaruh piring berisi nasi goreng nya di hadapan shani, dia langsung duduk di sebelah shani untuk memakan makananya.
"Coba shan, enak gak? Kalo ga enak ya maklum aja" ucap nya santai.
Perlahan shani menyuapkan nasi goreng itu kedalam mulut nya dan dia kaget dengan rasa nya yang sangat asin, entah berapa botol garam yang gracia masukan ke dalam masakanya.
"Gimana shan? Enak ga?" tanya gracia tidak sabar.
"Enak kok" balas shani dengan senyuman di wajah nya.
"Alhamdulillah enak, abisin shan kalo enak, gue mau ngambil hp dlu di atas"
Shani memakan nasi goreng yang sangat asin itu sampai habis karena menurut shani rasa itu tidak menyakiti lidah nya makanya dia tenang memakan nasi goreng yang asin itu.
Gracia pun turun ke bawah dan melihat kalo makanan shani telah habis, dia pun mulai menyuapkan makanan nya ke dalam mulut nya sendiri.
"MAKANAN APA INI ASIN BANGET ASTAGA" teriak gracia dan langsung minum karena tidak kuat dengan rasa asin nya.
"Shani kok ga bilang sih kalo rasanya ga enak kan gue bisa order aja"
"Udah gapapa, ini enak saya suka"
"Tapi nanti kalo sakit perut gimana ih"
"Kalo sakit perut tinggal ke kamar mandi lah"
"Bukan itu shani ish" gracia prustrasi.
"Gapapa, saya suka nasi goreng kamu karena saya menghargai usaha kamu yang sudah cape cape memasak untuk saya" ucap shani sambil mengelus kepala gracia.
Gracia yang di perlakukan seperti itu pun hanya malu malu kucing.
Tatapan shani beralih ke bibir nya gracia, dia mulai memikirkan hal hal kotor di otak nya.
"Gracia" ucap shani.
"Iya?"
"Saya suka sama kamu, saya juga cinta sama kamu, dan ini muncul begitu saja di hati saya, mau gak jadi pacar saya?"
"Eh" gracia terkaget.
"Saya serius dan saya tidak pernah jatuh cinta sedalam ini"
"Eumhh duh gimana ya" gracia bingung otak nya memikirkan banyak hal.
"Mamah tolong gege" jerit gracia dalam hati
"Jadi apa jawabanya?" tanya shani sambil menatap gracia.
Gracia yang di tatap shani pun langsung merubah mimik wajah nya menjadi tenang.
"Ajarin gue biar cinta sama lu" balas gracia.
Shani pun menggembangkan senyuman nya dan langsung menarik gracia kedalam dekapan nya.
"Saya janji bakal buat kamu jatuh cinta sama saya" bisik shani di telinga gracia.
Gracia hanya mengganguk sebagai jawaban dan menyembunyikan kepala nya di dada shani, nyaman, itu yang gracia rasakan saat ia berada di pelukan shani.
Ikutin mimin terus ya karena mimin bakal up setiap hari oke. See you !!
Jangan lupa follow mimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL MIND [END]
Short Storyjika ada yg menyentuhmu seujung kuku pun aku pastikan dia tidak akan bisa hidup lebih lama. ~Shani Indira Natio Start: 21-11-2021 End: 18-02-2022